RumahMigran.com – Beberapa waktu lalu sempat viral bayi yang ditawarkan untuk di adopsi dengan nama Muhammad Rozani di Bangka Belitung, gegara tidak sanggup membayar biaya persalinan.
Menurut informasi yang ditulis akun tersebut, bahwa orang tua bayi tak mampu bayar biaya bersalin dan perawatan di rumah sakit. Sehingga teman sang ayah terpaksa melakukan hal itu.
Postingan tersebut sontak mengundang berbagai macam reaksi dari warganet. Termasuk dari pihak rumah sakit terkait tempat bayi tersebut dirawat.
Namun pemilik akun sendiri tidak menjelaskan hubungan dirinya dengan keluarga bayi tersebut.
Nomor yang tertera di postingan tersebut nyatanya tidak dapat tersambung setelah berkali – kali di hubungi.
Saat dilakukan penyelidikan, memang benar bahwa bayi tersebut sedang dirawat di ruang NICU rumah sakit tersebut.
Baca Juga: Viral Emak-emak Dasteran, Bawa Senapan Sambil Jogetan, Ini Kata Polisi
Menurut ibu dari bayi tersebut, orang yang memposting penawaran adopsi yang sempat viral tersebut adalah teman dari suaminya.
Dan sang ibu sama sekali tidak tahu menahu soal postingan tersebut. Memang mereka kesulitan biaya hingga tak mampu bayar biaya bersalin di rumah sakit.
Menurut penjelasan manajemen rumah sakit, mereka membantah menahan bayi tersebut sebagai jaminan pembayaran biaya rumah sakit.
Mereka mengatakan kepada orangtua bayi agar membuat surat pernyataan dan meninggalkan jaminan dan ditagih di lain hari jika belum sanggup membayar biaya rumah sakit.
Humas RSUD Depati Bahrin Sungailiat, Zulfikar mengatakan, kepada orangtua bayi itu jika Bidan Rumah sakit RSUD Depati Bahrin sudah menjelaskan jika belum bisa membayar biaya rumah sakit bisa membuat surat pernyataan dan meninggalkan jaminan dan ditagih di lain hari.
Zulfikar mengatakan, pihaknya tidak pernah membeda-bedakan pasien. Pelaksanaan tindakan dasar dan darurat pastinya akan dilaksakanan langsung tanpa menunggu kepastian jaminan pembiayaan pasien tersebut.
Baca Juga: Bocah SD Menangis Pilu, Nyanyikan Lagu untuk Ayah yang Tiada
Dia mengklarifikasi bahwa pasien dirujuk dari Puskes Tempilang dan pasien tersebut sudah melahirkan dengan operasi sesar.
Namun kabarnya tak mampu bayar biaya bersalin. Menurut pihak rumah sakit, mereka tidak pernah membeda – bedakan pasien.
Dari awal masuk, pasien sudah diberikan informasi dari bidan rujukan jika memang tidak mampu diperkenankan membuat jaminan pembiayaan menggunakan Jampersal.
Pihak rumah sakit tidak mengetahui rencana pasien mengunggah foto bayi untuk ditawarkan adopsi di media sosial untuk meminta bantuan.