RumahMigran.com – Polisi yang sempat viral di media sosial karena ulahnya marahi penjual nasi bebek di Bekasi, Jawa Barat dihukum hormat bendera. Aksinya tersebut direkam oleh seseorang yang nampak seperti seorang pembeli di warung tersebut.
Oknum polisi tersebut diketahui adalah Aiptu Mursid. Dalam video tersebut bahkan pelaku sempat mengancam akan mengusir penjual nasi bebek tersebut, hanya gara-gara diminta untuk membayar segelas teh yang ia minum.
Aksi polisi marahi penjual nasi bebek itu bahkan mendapat banyak reaksi negatif dan kecaman netizen. Sehingga nama institusi Polri menjadi tercoreng karenanya.
“Apa gue usir sekarang, ngerti enggak? Makan kok minum bayar, makan tuh harus ada minum di mana pun, di Padang juga ada minum. Kecuali minum ini (menunjuk kemasan air mineral) harus bayar, ngerti enggak,” ucap Mursid dengan nada meninggi. Pedagang nasi bebek terlihat hanya diam dan tidak melawan saat dimarahi Mursid.
Baca Juga: Viral! Bayi Bernama Google di Bekasi, Punya Arti Nama Yang Mulia
Dihukum Hormat Bendera
Akhirnya aksi Polisi yang viral di media sosial karena marahi penjual nasi bebek di Bekasi, Jawa Barat, dihukum hormat bendera.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @bekasi_24_jam, polisi yang marah-marah karena diminta membayar segelas teh Rp 1.000 itu terlihat mengenakan pakaian dinas kepolisian lengkap.
Ia terlihat melakukan hormat bendera merah putih di halaman Polres Metro Bekasi Kota. Terdapat juga seorang polisi lainnya yang mengawasi polisi tersebut melakukan hormat bendera.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto membenarkan bahwa polisi yang diketahui bernama Aiptu Mursid tersebut dikenakan sanksi hormat bendera. “Tindakan disiplin dan tindakan fisik, salah satunya (hormat bendera),” kata Indarto.
Baca Juga: Mengadu ke Iriana, Kaesang Tak Terima Presiden Diapit Wanita-wanita Cantik
Sangsi Disiplin Untuk Semua Anggota
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto mengatakan, permasalahan Aiptu Mursid, polisi yang viral di media sosial karena memarahi pedagang nasi bebek sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
Indarto mengatakan, Mursid sudah datang dan meminta maaf kepada pedagang nasi bebek karena marah-marah hanya karena teh hangat yang diminumnya dikenakan biaya Rp 1.000.
“Penjual dan yang bersangkutan sudah musyawarah dan yang bersangkutan sudah minta maaf,” kata Indarto.
Peristiwa tersebut telah membuat instistusi kepolisian tercoreng hanya gara-gara hal sepele, apalagi saat ini Kepolisian tengah membangun reformasi polri untuk kemajuan dan Kekuatan Polri.