RumahMigran.com – Kericuhan terjadi di acara pembacaan sikap koalisi relawan Prabowo-Sandi (KORPAS) setelah putusan MK menolak gugatan tim hukum BPN. Suasana ricuh tersebut terjadi, karena relawan merasa dijebak panitia yang bersamaan dibacakannya sikap relawan pada selembar kertas yang dianggap seolah-olah seluruh relawan 02 menerima hasil putusan MK.
Pada awalnya, semua relawan mengaminkan pernyataan tersebut, namun seketika semua berubah menjadi kekecewaan relawan pendukung 02 begitu tahu jika isi pernyataan yang terakhir adalah mengenai pernyataan yang seolah-olah terkesan memberikan selamat dan dukungan kepada presiden dan wakil presiden terpilih yakni Jokowi-Ma’ruf. Relawan tidak bisa menerima hasil putusan MK yang menolak semua gugatan tim kuasa hukum BPN Prabowo-Sandi, sehingga merasa dijebak oleh Panitia yang pada saat kejadian juga merasa ada yang mengatur mengenai teks tersebut sehingga suasana menjadi ricuh tidak terkendali.
Baca Juga: Kemana Langkah Politik Sandiaga Uno, Pasca Bubar Duet dengan Prabowo di Pilpres 2019
Relawan yang kecewa lantas beradu argument, sembari mencopot banner acara. Para relawan itu merasa acara menjadi ricuh karena berkaitan dengan pernyataan yang telah dibacakan dan mereka merasa dijebak dalam acara tersebut oleh Panitia penyelenggara.
“Saya mendapat broadcast, siapa penanggungjawabnya, tidak tahu, saling lempar. Kami bukan mendukung Prabowo, tapi kami ingin ada perubahan jika seperti itu kami hanya dijadikan alat politik,” ujar Gus Ali, salah satu simpatisan yang berasal dari Yogyakarta.
Baca Juga: Habib Rizieq Hormati Putusan MK Tolak Gugatan Prabowo
Florence selaku pembaca teks sekaligus pembawa acara tersebut mengakui ada kejanggalan dalam naskah. “Saya datang ke sini sebagai pembicara, saya diundang tetapi saya disuruh membacakan deklarasi,” ujar Florence.
Menurut para relawan, teks tersebut berisi pernyataan Sandiaga Uno yang ditambahkan beberapa kalimat dukungan untuk pemerintahan yang baru, dan serta merta mereka menolak semua pernyataan itu. Anhar yang mengaku bagian dari penyelenggara acara mengaku akan bertanggungjawab atas kekacauan yang terjadi.
Baca Juga: Hakim MK Patahkan Gugatan BPN: Tuduhan Kecurangan Tak Beralasan
Hingga akhirnya aparat Polri dan TNI setempat turut serta mengamankan kericuhan tersebut. Buntut dari ricuh relawan pada saat pembacaan pernyataan di relawan 02, mereka mengaku merasa dijebak oleh Panitia dan tidak kan mau lagi datang pada acara-acara yang sama.
Baca Juga: 6 Film Terbaik Hollywood Yang Tokoh Antagonisnya Menang Di Akhir Cerita