RumahMigran.com – Pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi ternyata menimbulkan polemik diantara para pendukung 02. Para pendukung kubu 02 kecewa kepada Prabowo lantaran Pertemuannya dengan Presiden terpilih Joko Widodo di MRT Lebak Bulus dan FX Sudirman. Para pendukung dan simpatisan 02 berpendapat bahwa mereka lebih setuju jika Prabowo menjadi oposisi saja daripada bergabung dengan pemerintahan.
Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai Gerindra Andre Rosiade, menjelaskan jika banyak para pendukung Prabowo Subianto yang kecewa dengan Prabowo lantaran pertemuannya dengan Jokowi tersebut, tidak serta merta mempengaruhi keputusan daripada Prabowo Subianto dalam menentukan pilihan politiknya. Disinyalir para pendukung Prabowo yang kecewa tersebut berasal dari persaudaraan Alumni 212 yang ingin Prabowo di luar pemerintahan.
Baca Juga: Karena Foto Kampanye Terlalu Cantik, Caleg Evi Apita Maya Digugat Ke MK
Pihak-pihak yang kecewa diantaranya berasal dari gerakan Persaudaraan Alumni 212, GNPF Ulama dan FPI yang menyatakan jika Prabowo telah berkhianat terhadap mereka dengan mengadakan pertemuan di MRT dengan Jokowi. “Ya, tentu kami memahami ada yang pro dan kontra, itu suatu hal yang lumrah,” Jelas Andre kepada wartawan, Senin (15/7).
Selanjutnya, Andre menegaskan bahwa tak ada kesepakatan politik tertentu saat Prabowo menemui Jokowi. Hal tersebut akan disampaikan Prabowo langsung kepada para pendukung dan rekan koalisi di Pilpres 2019 nantinya, supaya tak ada kekecewaan yang semakin memuncak.
InsyaAllah Pak Prabowo kan tidak ada deal-deal politik sama sekali. Insyaallah dalam waktu dekat ini kan Pak Prabowo akan menjelaskan langsung ke pendukung, nanti akan dijelaskan,” ucap dia.
Baca Juga: Dibalik Spanduk Lucu “Gedung Ini Jadi Warung Pecel”, Saat Demo Mahasiswa Di Malang
Menurut Andre, meskipun pendukung Prabowo kecewa lantaran pertemuannya dengan Jokowi justru akan menurunkan suhu politik di masyarakat pasca Pilpres 2019. “Intinya tujuannya untuk menjadikan Indonesia guyub, polarisasi menurun, dan juga harapan kami agar para pendukung yang ada di dalam yang masih ditahan bisa lepas, yang masih bermasalah bisa selesai masalahnya,” pungkas dia.
Andre juga berharap masyarakat yang masih kecewa untuk menjadi legowo dan menerima kekalahan pilpres dengan lapang dada, karena pemilu adalah sebuah persaingan politik yang pasti ada akhirnya. Karena hal tersebut untuk proses demokrasi yang mendewasakan rakyat indonesia.
Baca Juga: Mencekam, Diteror Hantu Kuntilanak di Taman Bermain. Berani Datang Kesini?