RumahMigran.com – Tepat sepekan demo termasuk di kota Malang, yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa atas tuntutan kepada DPR dan MPR. Aksi demonstrasi mahasiswa tersebut pun jadi sorotan banyak pihak.
Seperti demonstrasi di depan gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur, Senin (23/9). Selain orasi, Para demonstran membawa spanduk demo Mahasiswa di Malang yang dikemas dengan bahasa yang menggelitik yang berisi tuntutan mereka.
Saat aksi terjadi, beberapa mahasiswa milenial dan generasi Z membawa spanduk serta poster dengan tulisan kritis tapi jenaka.
Salah satu yang menarik perhatian adalah spanduk demo Mahasiswa di Malang yang berisi tulisan “Gedung ini jadi warung pecel” dan ditempelkan di pagar gedung DPRD Malang, Jawa Timur.
Spanduk besar itu seakan “menyegel” pagar gedung DPRD Malang. Menariknya adalah “Mengapa pecel? bukankah Malang identik dengan Bakso?
Baca Juga: Mengenal Profil Lengkap Kota Hong Kong, Kota Otonomi China Yang Pernah Dijajah Inggris
Jika dilihat dari sejarah, pecel melambangkan kesederhanaan dan perjalanan. Seperti yang pernah disampaikan oleh Pemerhati Kuliner Indonesia, peneliti pangan UGM, dan penulis buku kuliner Prof. Dr. Murdijati Gardjito bahwa dipecel berarti daun daunan yang direbus kemudian dibuang airnya dengan cara diperas.
Murdijati munuturkan kisah Babad Tanah Jawi yaitu Sunan Kalijaga yang bertemu dengan Ki Gede Pemanahan di pinggir sungai pada saat tengah hari. Ki Gede Pamanahan menghidangkan sepiring sayuran sambel pecel dan nasi serta lauk pauk lainnya.
Sunan kalijaga pun bertanya “Hidangan apa ini?”, yang kemudian dijawab oleh Ki Gede Pamanahan “Puniko ron ingkang dipun pecel,” yang artinya “Ini adalah dedauanan yang direbus dan diperas airnya”.
Murdijati juga mengatakan pecel berhasil menembus semua kalangan. Ia disantap oleh berbagai kalangan masyarakat, dijual di pedagang kaki lima sampai hotel bintang lima. Tak kalah penting, pecel memiliki gizi tinggi.
Bahan pecel yang umumnya didapat dari pekarangan, pinggir sawah, bahkan kadang tumbuh liar di tepi jalan ini lah yang membuat pecel dinilai sebagai kesederhanaan.
Baca Juga: Temuan Disindir Pengacara Novel Baswedan, TGPF Disebut Canggih
Selain itu, para mahasiswa ini juga membawa spanduk bertuliskan ‘krisis agraria’, ‘#saveindonesia’, hingga ‘waspadai politisi nakal!!’. Sesekali nyanyian perjuangan mahasiswa juga disuarakan.
Di sisi lain, ratusan aparat kepolisian dari Polres Malang Kota turut disiagakan untuk memastikan kekondusifitasan aksi. Para petugas dilengkapi dengan membawa rompi dan besi pelindung.
Rencananya aksi ini akan dilakukan hingga pukul 17.00 WIB. Spanduk demo Mahasiswa di Malang memang sebagai bentuk kekecewaan terhadap para wakil rakyat yang seringkali tidak mendengar aspirasi masyarakat di bawah.