RumahMigran.com – Perayaan Tahun Baru 2020 berbuntut kerusuhan di Hong Kong, dengan penangkapan massal dan bentrokan di jalan. Polisi menahan sekitar 400 orang dengan tuduhan termasuk perakitan ilegal dan kepemilikan senjata ofensif setelah demonstrasi yang terjadi.
Menurut panitia perayaan pawai tahun baru, lebih dari satu juta orang mengikuti unjuk rasa dan terlibat kerusuhan di Hong Kong. Penangkapan 400 lebih orang terjadi selama pawai berlangsung rusuh dan menjadi salah satu penangkapan terbesar dalam sejarah di Hong Kong.
Kegiatan pawai dimulai pada suasana karnaval, melibatkan pengunjuk rasa dengan berbagai kostum, sekumpulan keluarga dengan anak-anak dan orang tuanya. Mereka meneriakkan dan menuliskan slogan-slogan “Bebaskan Hong Kong, revolusi era kita”.
Baca Juga: Berkat Postingan Facebook, TKI Ini Berhasil Selamat di Bandara Dubai
Polisi menuntut agar penyelenggara protes tersebut, yaitu Front Hak Asasi Manusia Sipil, harus membatalkan demonstrasinya. Namun, perkumpulan besar tersebut terus bergerak dan polisi menyatakan mereka mengambil bagian karna hal itu adalah ilegal.
Kemudian Front Hak Asasi Manusia Sipil mengutuk pencabutan polisi yang mendadak atas izin untuk pawai. Pemerintah pun telah menunjukkan sikap acuh untuk mendengarkan suara massa dan telah melanggar hak mereka untuk berdiskusi memecahkan masalah ini.
Saat malam hari tiba, polisi menggunakan meriam air pada massa di Wan Chai dan Distrik keuangan Central. Para pengunjuk rasa melemparkan batu di sepanjang jalan raya utama di Central, dalam upaya untuk menghalangi gerak maju polisi ke daerah tersebut.
Baca Juga: Lowongan Pekerjaan di Selandia Baru, Peluang Untuk PMI
petugas polisi anti huru hara bersenjata sedang berpatroli selama demonstrasi anti-pemerintah di Hong Kong. (Foto: www.ft.com )
Sebuah pernyataan polisi mengatakan, pengunjung rasa ini telah memblokir jalan dengan barikade, menggali batu dari trotoar dan membakar bank serta mesin uang. Inspektur Lg Lok Chun menyalahkan pendemo yang radikal karena perbuatannya membajak dan mengacaukan pawai.
Setelah itu polisi telah menembakkan gas air mata karena ke mereka dan pengunjuk rasa melemparkan batu kepada mereka.
Gerakan anti pemerintah di Hong Kong ini dipicu oleh Rancangan Undang-Undang ekstradisi yang memungkinkan individu warga Hong Kong dikirim ke China untuk diadili.
Baca Juga: Benarkah Makan Ramyun di Tutup Panci, Jodohnya Akan Menawan? Faktanya Ternyata
Seorang pemrotes melempar peluru gas air mata ke arah petugas polisi di Hong Kong pada hari Sabtu. (Foto: Jae C. Hong / Associated Press)
Kemudian para pengunjuk rasa ini mengatakan mereka tidak akan menyerah kecuali pemerintah memenuhi tuntutannya, yaitu meliputi hak pilih universal dan penyelidikan independen terhadap kebrutalan polisi.
Di waktu yang sama, dalam pidato tahun barunya, Presiden China Xi Jinping mengakui situasi terkini di Hong Kong telah menjadi perhatian semua orang selama beberapa bulan terakhir.
Untuk itu, dia pun telah menyuarakan lingkungan agar harmonis dan berjalan kondusif untuk Hong Kong. Semoga pasca tahun baru ini semua bisa diselesaikan dengan baik dan tentunya menemukan solusi bagi warga, agar kerusuhan di Hong Kong tidak terjadi lagi.