RumahMigran.com – Mantan PMI Sukses; Isnaini Faiz Prakoso adalah mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pernah bekerja di Taiwan dan Korea Selatan, hebatnya ia kini sukses hasilkan belasan juta perhari dari usaha mini market yang dikelolanya.
Sosok berusia 44 tahun ini berasal dari Ponorogo, Jawa Timur dan ia lahir dari orang tua yang bekerja sebagai buruh tani.
Ia hanya lulusan dari pesantren modern, walaupun tidak mengenyam bangku Pendidikan yang tinggi, namun ia memiliki tekad kuat dan sikap pantang menyerah yang kini, telah mengantarnya meraih kesuksesan dan memiliki hidup yang jauh lebih baik.
Mantan PMI yang sukses mengelola usaha mini market dan kursus yang kerab disapa Pras ini, memutuskan mengadu nasib di negeri orang sebagai PMI.
Dengan bermodalkan uang senilai Rp 1,4 juta yang orangtuanya pinjam dari bank, ia mendaftar menjadi PMI. Setelah melewati prosedur dan pelatihan untuk menjadi PMI, akhirnya ia diberangkatkan menuju Korea Selatan pada tahun 1996.
Baca Juga: Pernah Jadi Korban Perdagangan Manusia, Immamatul Maisaroh Kini Sukses Berkarir Di Amerika Serikat
Menurut pengakuan pras, ia terinspirasi dari teman-temannya yang dapat mengenal budaya negara lain dan dapat membeli rumah serta kendaraan dari hasil bekerja menjadi pekerja migran.
Saat bekerja di Korea Selatan, Pras dapat mengantongi gaji sekitar Rp 1 juta setiap bulannya, jumlah tersebut ternilai besar pada tahun 1996.
Namun setelah dua tahun menjadi PMI di negeri ginseng tersebut, ia terpaksa harus kehilangan pekerjaan tersebut dan Kembali ke Indoneisa karena perusahaan tempatnya bekerja harus gulung tikar karena terkena imbas krisis moneter dunia.
Sangat disayangkan, setelah sampai di tanah air Pras tidak bisa menikmati hasil jerih payahnya di Kore Selatan dalam waktu yang lama.
Hasil kerjanya sebagai PMI selama dua tahun itu ludes karena kebaikan orangtuanya yang memberi pinjaman ke temannya.
Bukan pras namanya jika mudah menyerah, satu tahun kemudian ia memutuskan berangkat ke Tiawan untuk Kembali bekerja. Kali ini ia tak ingin merepotkan orangtuanya, ia berangkat dengan dana yang ia pinjam sendiri dari bank.
Baca Juga: Suksesnya PMI Korea, Pulang Kontrak Bangun Rumah Tingkat Di Kampung
Ia bertekad saat ia Kembali dari Taiwan nanti ia harus memiliki aset berupa tanah atau bangunan di tepi jalan.
Berkat tekad yang kuat, pulang dari Taiwan, Pras berhasil membangun ruko (rumah toko) dua lantai untuk dikontrakkan.
Namun, uang hasil kerja kerasnya di Taiwan habis sebelum ruko tersebut selesai di bangun. Itu terjadi karena kurangnya rincian anggaran belanja pembangunan ruko tidak matang dan semuanya ia percayakan kepada pekerja bangunan.
Namun, kembali ia tak patah semangat. Begitu ada kesempatan kembali, Pras memutuskan untuk Kembali ke Taiwan. Ia berangkat dengan bermodalkan pinjaman emas dari tetangganya.
Siapa sangka akhirnya, ia berhasil menjadi tenaga operator mesin dan dipercaya menjadi penerjemah Bahasa di tempatnya bekerja.
Tidak sampai disitu saja, untuk menambah penghasilan, Pras berjualan pulsa dan produk-produk makanan dari Indonesia. Mulai dari mi instan, bumbu dapur, saos, hingga rokok.
Baca Juga: Kini Bergaji Puluhan Juta dan Jadi Youtuber, Dulunya Hanya kasir Minimarket Di Tanah Air
Target pasarnya adalah teman-teman sesama PMI yang rindu dengan produk-produk Indonesia.
Ia hanya berjualan dalam skala kecil, tetapi saat berjualan itulah ia merasa bahwa jiwa wirausahanya mulai bertumbuh. Target pasarnya adalah pekerja migran indonesia yang jumlahnya sekitar 130-200 orang.
Saat menjalani usaha tersebut akhirnya tumbuh kepercayaan para PMI kepadanya sehingga Pras dipercaya menjadi agen jasa pengiriman uang para PMI di Taiwan ke Indonesia.
Merasa percaya diri memiliki modal yang cukup untuk memulai bisnis, pada tahun 2008 Pras Kembali ke tanah air untuk membuka toko dengan nama A3 Mart. Ia menggunakan ruko yang sempat dibangunnya sebagai tempat usaha.
Awalnya toko yang dimiliki oleh mantan PMI yang sukses tersebut hanya memiliki tiga rak untuk menjajakan produk-produk kebutuhan sehari-hari.
Perlahan, ia berhasil mengembangkan usahanya hingga punya 15 karyawan dan omzet Rp 15 juta per hari. Ia saat ini juga dipercaya menjadi motivator dan Ketua Sampoerna Ritel Community.
Pras berharap dapat memotivasi para PMI lainnya. Ia selalu punya motto untuk memulai segala sesuatunya dari sekarang. Untuk sukses tidak harus menunggu sempurna, sebab tak ada manusia yang sempurna. Kedua, selalu bertanya jika tidak paham.
Demikianlah kisah inspiratif mantan PMI yang sukses meraup kentungan besar berkat tekad yang kuat dan kerja keras, Sahabat Migran! Semoga kisah ini dapat menjadi pacuan untuk kalian dalam mencapai cita-cita.
Punya pertanyaan seputar dunia migran, langsung saja tulis pada kolom komentar di bawah ya! Punya pengalaman bekerja di luar negeri dan ingin berbagi, silahkan kirim tulisannya ke email Rumah Migran: cs@rumahmigran.com