RumahMigran.com – Malaysia merupakan negara yang dikenal dengan beragam ras dan kepercayaan di dalamnya, kebiasaan hidup di Malaysia seperti budaya, norma, idiosinkrasi, ciri kelakuan menunjukkan siapa mereka sebagai sebuah bangsa.
Bagi orang diluar Malaysia, kebiasaan tersebut kadang bisa membingungkan, menggelikan, aneh, atau menjengkelkan. Ingin tahu apa saja kebiasaan hidup di Malaysia seperti apa yang dimaksud?
Didalam artikel ini kami akan menjelaskan kepada Sahabat Migran agar terbiasa bila berada di Malaysia.
1. Memanggil orang lebih tua dengan sebutan bibi atau paman
Orang Malaysia diajari sejak kecil untuk menghormati orang yang lebih tua.
Untuk menunjukkan rasa hormat, kami memanggil semua orang yang lebih tua (kecuali mereka yang seusia kakek kami) dengan sebutan bibi atau paman, tak peduli apakah mereka kerabat atau bukan.
Baca Juga: Mengenal Jumlah Populasi Penduduk Malaysia Terkini
2. Kebanyakan orang Malaysia tidak sadar waktu
Ada peribahasa di Malaysia ketika acara dan upacara terlambat dimulai, “Waktu Malaysia lah!”.
Kebanyakan orang Malaysia tidak memandang waktu sebagai komoditas, dan, alhasil, mereka sangat longgar, biasanya telat untuk rapat dan janji temu. Ini mungkin mengesalkan ekspatriat maupun penduduk lain.
3. Kenapa jalan kaki kalau bisa berkendara?
Orang Malaysia benci jalan kaki, sebagian berasal dari kombinasi iklim tropis panas dan rasa malas.
Begitu kami tahu cara mengemudi, hilanglah hari-hari berjalan kaki. Karenanya lalu-lintas macet parah.
Baca Juga: Sering Rebutan Hak Paten Dengan Indonesia, Begini 5 Fakta Tentang Malaysia
4. Parkir dobel adalah pemandangan lumrah
Kadang kami bisa menjadi pemarkir kreatif, sebuah istilah yang lebih baik untuk memanggil kami serampangan.
Biasanya ini disebabkan oleh sejumlah individu yang memarkir dobel di sebelah, atau di depan, mobil lain di tempat yang ditunjuk, dan mengerjakan urusan mereka sendiri.
5. Kebanyakan dari kami ugal-ugalan saat berkendara
Bukan rahasia lagi bahwa pengendara Malaysia bisa sangat ugal-ugalan dan egois kalau soal etiket di jalan raya.
Tidak menyalakan indikator sinyal, tailgating (mengikuti kendaraan depan terlalu rapat), tidak taat hukum, dan mengedip-ngedipkan lampu depan adalah sebagian dari hal-hal serampangan yang dilakukan pengendara di jalan raya, sehingga membahayakan nyawa setiap orang.
Baca Juga: Tinggal di Malaysia, Ikuti Peraturan dan Kebiasaannya Jika Tidak Mau Diusir Dari Sana
6. Kami memberi hadiah uang di musim perayaan dan acara pernikahan
Negara kami punya banyak hari raya dan musim perayaan.
Kebiasaan budaya yang kami miliki bersama adalah kedermawanan memberikan paket kecil berisi uang kepada tamu (biasanya orang yang lebih muda) di musim perayaan besar semisal Tahun Baru China, Hari Raya Idul Fitri, dan Deepavali.
Ini juga hadiah lazim untuk pernikahan. Ketimbang bersusah-payah mencari kado sempurna, para tamu biasanya memberikan amplop uang kepada si pasangan baru.
7. Ada hadiah gratis?
Orang Malaysia suka barang gratis, sampai-sampai kami mengharapkannya setiap kami membeli sesuatu yang mahal, seperti mobil atau laptop.
Dua kalimat favorit kami saat belanja adalah: “Ada hadiah gratis ah?” atau “Bisa diskon sedikit?”
Baca Juga: Mengintip Gaya Hidup Tinggal di Malaysia, Banyak Makanan Enak Cocok di Lidah
8. Mengabaikan papan tanda atau peraturan publik
Karakter buruk lain yang diasosiasikan dengan sebagian orang Malaysia adalah ketidakacuhan mereka pada papan tanda atau peraturan publik.
Mereka merokok di bukan area merokok, parkir di bukan area parkir, dan memakai lajur darurat dalam situasi bukan darurat di jalan bebas hambatan.
9. Menghabiskan terlalu banyak waktu di restoran mamak
Kita bisa bilang orang Malaysia cenderung menghabiskan terlalu banyak waktu di restoran mamak.
Restoran mamak adalah tempat sempurna untuk menjangkau teman-teman sambil menikmati makanan murah, terutama restoran dengan layar besar yang menampilkan laga sepakbola terbaru.
Baca Juga: Pernah Berseteru dengan Indonesia di Era Presiden Soekarno, Inilah Profil Singkat Negara Malaysia
10. Sarana multibahasa untuk menyampaikan pesan
Karena kami tumbuh besar dalam pertemanan dengan orang-orang dari beragam ras, kami berasimilasi dengan budaya-budaya lain di negara kami.
Kebanyakan dari kami menguasai beberapa bahasa, cukup untuk dimanfaatkan dalam penyampaian pesan.
11. Mengawali percakapan dengan “Sudah makan?”
Orang Malaysia biasanya membuka percakapan dengan bertanya kepada lawan bicara apakah mereka sudah makan?, karena kami punya budaya yang sangat food-centric.
Ini mirip dengan sapaan orang Inggris kepada satu sama lain, “How’s the weather like?” Para ekspatriat yang masih baru dengan kebiasaan budaya Malaysia sering merasa ini menggelikan atau membingungkan.
Baca Juga: Meskipun Terdengar Aneh, 15 Kebiasaan Hidup Di Malaysia Berikut Ini Terbukti Mampu Membuat Malaysia Jaya
12. Memotong antrean
Memotong antrean bisa membuat marah orang-orang yang sudah menunggu giliran dengan sabar.
Itu sangat tidak disukai. Walau demikian, orang-orang tak sabaran di Malaysia terkenal suka memotong anteran bilamana ada kesempatan, seperti ketika mengantre di bioskop atau jalan raya.
13. Tak ada kertas toilet di WC umum
Kendati WC umum sangat berlimpah di sebagian besar lokasi di seluruh pelosok, menemukan kertas toilet di WC-WC ini adalah bonus.
Jika Anda perhatikan, kebanyakan di luar WC umum akan ada bibi atau paman, menjual paket kertas tisu kecil seharga 50 sen atau RM 1.
Baca Juga: 3 Layanan Untuk Berkomunikasi di Malaysia, Pekerja Migran Indonesia Wajib Tahu
14. Kami selalu tahu di mana menemukan makanan terbaik
Kemampuan bawaan yang dimiliki orang Malaysia sejak lahir adalah rasa lapar tak terpuaskan akan makanan enak.
Kami mengidamkan makanan enak setiap hari; sebagian besar dari kami mengaku tahu versi terenak masakan tertentu sampai terbukti sebaliknya.
15. Kami suka keluyuran di mal
Apa lagi rekreasi nasional favorit [kalau bukan ini]? Kebiasaan hidup orang Malaysia suka menghabiskan waktu dan membuang waktu dengan melihat-lihat di mal, khususnya pada akhir pekan ketika mereka membawa keluarga untuk keliling kota.
Tidak percaya? Lain kali saat Anda ke Ikea, perhatikan keluarga-keluarga yang keluyuran di ruang pamer, bersantai di sofa-sofa. Jangan tertipu, mereka tak berminat membeli.