RumahMigran.com – Melanjutkan Pendidikan di perguruan tinggi Malaysia adalah impian banyak orang demi mengejar cita-cita. Malaysia yang menjadi salah satu negara yang paling banyak dipilih oleh calon mahasiswa untuk menimba ilmu.
Namun, ada beberapa alasan lainnya kenapa banyak pelajar atau orang Indonesia menginginkan kuliah di Malaysia. Salah satunya adalah perguruan tinggi di Malaysia dianggap mempunyai kualitas yang baik dan terjamin serta jika kuliah di negeri Jiran, otomatis mendapatkan pengalaman hidup di negara orang.
Tidak ada salahnya Sahabat Migran sambil bekerja di Malaysia, kemudian mengumpulkan uang untuk dapat mencapai pendidikan tinggi dengan kuliah di Malaysia.
Berikut ini akan dibahas beberapa alasan, kenapa banyak orang Indonesia kuliah di beberapa universitas yang ada di Malaysia.
Baca Juga: Fakta Menarik Tentang Ringgit, Mata Uang Malaysia Yang Tak Lebih Besar Nilainya Daripada Rupiah
1. Banyak Universitas Berkualitas Dengan Jurusan Yang Sangat Beragam Di Malaysia
Berdasarkan data Times Higher Education tahun 2018, ada sembilan universitas di Malaysia yang berhasil masuk 1.000 universitas terbaik di dunia.
Jadi, kalau Sahabat Migran memang ingin kuliah di salah satu universitas terbaik di dunia tersebut, kalian punya sembilan pilihan yang menjanjikan.
Sedangkan berdasarkan World University Rankings, 5 universitas di Malaysia dengan ranking terbaik diantaranya adalah Universiti Malay (UM), Universiti Kebanggaan Malaysia (UKM), Universiti Putra Malaysia (UPM), Universiti Sains Malaysia (USM) dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM).
Malaysia juga mewajibkan semua universitas di negaranya untuk menjalankan proses sertifikasi lembaga khusus dari kementerian pendidikan di negaranya.
Baca Juga: 5 Jenis Transportasi di Kuala Lumpur, Yang Mau Tinggal di Malaysia Wajib Tahu Nih!
Alhasil, semua universitas atau perguruan tinggi di sana dipastikan punya akreditasi dan reputasi yang bagus dan diakui oleh negara.
Selain itu, universitas atau perguruan tinggi di Malaysia umumnya punya banyak jurusan yang dapat dipilih. Termasuk jurusan-jurusan yang masih jarang ada di Indonesia.
Di antaranya Human Development, Corporate dan Marketing Communication, Teknobiomedik, Ilmu Aktuaria, Teknik Ekonomi Konstruksi, Fashion Marketing, Game Development dan Multimedia Arts.
Selain kualitas pendidikannya, program pendidikan di Malaysia juga sangat progresif dan ramah tehadap mahasiswanya, karena mengadopsi program pendidikan dari Inggris. Ini membuat mahasiswa bisa mendapatkan akses yang baik terhadap sistem edukasi global.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Sewa Rumah Murah Di Kuala Lumpur Bagi WNI/PMI
2. Biaya Kuliah Di Malaysia Jauh Lebih Murah Dibandingkan Amerika, Eropa dan Australia
Biaya kuliah di Malaysia tidak berbeda jauh dengan Indonesia, yang berarti lebih murah daripada kuliah di negara Eropa, Amerika Serikat atau Australia.
Tentu biaya kuliah di universitas dalam negeri lebih murah dibandingkan perguruan tinggi atau universitas swasta lokal atau pun universitas swasta asing.
Untuk S1, biaya kuliah di jurusan kedokteran adalah yang paling mahal, setelah itu ada jurusan teknik, IT dan bisnis.
Biaya S1 (3-4 tahun) untuk kuliah jurusan bisnis di Universitas negeri berkisar Rp50 juta-100 juta, sedangkan swasta bisa Rp200 juta-300 juta.
Sedangkan untuk teknik atau IT, biaya di universitas negeri adalah sekitar Rp50 juta-130 juta dan untuk swasta ada di kisaran Rp200 juta-500 juta.
Baca Juga: Cari Tahu Biaya Makan di Malaysia, Berdasar Makanan Yang Disantap
3. Biaya Hidup Tidak Jauh Dengan Kota Besar di Indonesia
Biaya hidup di Malaysia tidak jauh dengan di kota besar di Indonesia, khususnya di Jakarta, jadi Sahabat Migran tidak akan kaget.
Umumnya para mahasiswa Indonesia di Malaysia, menghabiskan biaya hidup sebesar Rp50 juta-60 juta per tahunnya.
Untuk tempat tinggal pun, Sahabat Migran dapat memanfaatkan asrama kampus. Selain harganya jauh lebih terjangkau, lokasinya pun pasti strategis di dekat kampus atau bahkan dekat dengan pusat kota.
Namun, jika kalian mempunyai uang lebih dan ingin mendapatkan privasi sendiri, kalian dapat menyewa mini apartemen atau flat dengan biaya yang terjangkau pula.
Baca Juga: 8 Tips Supaya Dapat Beradaptasi dan Bergaul Dengan Warga Lokal Malaysia Dengan Mudah
4. Kuota Penerimaan Mahasiswa Asing Di Universitas Malaysia Tidak Ada Batasan
Kuota penerimaan mahasiswa asing di universitas negeri di Malaysia tidak sebanyak kuota di universitas swasta-nya. Untuk negeri, kuotanya hanya sekitar 5% dari total mahasiswa baru yang diterima.
Sedangkan untuk swasta, tidak ada batasan kuota, sehingga bisa jadi lebih banyak mahasiswa asing daripada mahasiswa asli Malaysia-nya.
Perlu diingat, selain bersaing dengan calon mahasiswa dari Malaysia sendiri, Sahabat Migran juga akan bersaing dengan calon mahasiswa dari negara asing lainnya, termasuk dari Indonesia sendiri.
Baca Juga: Beberapa Kesalahpahaman Mengenai Negara Malaysia, Yang Tidak Pernah Kita Duga Sebelumnya
5. Waktu Pendaftaran Yang Lama
Tahun akademik perkuliahan S1 di Malaysia dimulai pada bulan September, jadi kalau Sahabat Migran ingin ambil kuliah di sana bulan September, kalian harus sudah memasukan semua syarat pendaftaran pada bulan Mei.
Hal ini dikarenakan proses seleksinya yang cukup lama. Kelulusan pendaftaran biasanya akan diumumkan sekitar Juli sampai Agustus dalam bentuk offer letter dari universitas yang dikirim melalui email.
Namun tentu saja, biasanya waktu pendaftaran atau penerimaan mahasiswa baru di setiap universitas akan sedikit berbeda, khususnya antara negeri dan swasta. Jadi, Sahabat Migran harus terus update informasinya dari website universitas tujuan kalian.
Baca Juga: Menghitung Biaya Hidup Di Malaysia, Yang Tidak Pernah Kamu Bayangkan Sebelumnya
6. Proses Seleksi
Untuk proses seleksinya sendiri, tentu saja dimulai dari seleksi administratif, yaitu mengenai dokumen-dokumen, jadi bukan dari ujian masuk.
Untuk kalian yang belum punya ijazah pada waktu periode pendaftaran, kalian bisa melampirkan fotokopi rapor. Beda kampus beda persyaratan atau dokumen yang diperlukan untuk dikumpulkan.
Jika semua dokumen telah lengkap, kirimkan via email bersamaan dengan formulir pendaftaran yang biasanya bisa kalian dapatkan di website masing-masing universitas. Untuk dokumen aslinya, wajib kalian bawa saat kalian ke Malaysia jika memang sudah dinyatakan diterima.
Baca Juga: 3 Layanan Untuk Berkomunikasi di Malaysia, Pekerja Migran Indonesia Wajib Tahu
7. Visa Belajar Alias Student Pass
Semua mahasiswa yang kuliah di luar negeri wajib punya Visa Belajar untuk izin belajar dan tinggal di sana. Di Malaysia, Visa Belajar ini disebut sebagai Student Pass.
Berikut urutan untuk mendapatkan Student Pass. Pastikan bahwa universitas yang dituju telah mengantongi izin dari Ministry of Home Affairs untuk menerima pelajar asing.
Setelah mengantongi offer letter dari universitas, Sahabat Migran perlu mengurus pembuatan VAL (Visa Approval Letter) di lembaga Education Malaysia Gloal Service (EMGS).
Setelah terbit, selanjutnya kalian perlu membuat Single Entry Visa (SEV) di kedutaan Malaysia. Visa ini berlaku selama tiga bulan, sebelum kalian mendapatkan Student Pass. Biaya pembuatannya sekitar Rp 800.000.
Baca Juga: Meskipun Terdengar Aneh, 15 Kebiasaan Hidup Di Malaysia Berikut Ini Terbukti Mampu Membuat Malaysia Jaya
Setelah mengantongi SEV dan sampai di universitas tujuan di Malaysia, saatnya mengurus Student Pass. Berikan paspor kalian dan semua dokumen yang dibutuhkan pada pihak yang bertanggung jawab di universitasmu.
Nanti universitas yang kalian tuju akan membantu menguruskannya ke pihak imigrasi Malaysia untuk mengubah SEV menjadi Multi Entry Visa (MEV) yang berjenis Student Pass.
Selanjutnya setelah membuat Student Pass, kamu juga perlu mengurus Student Bond atau Personal Bond.
Ini adalah semacam surat tanggungan biaya yang menyatakan bahwa kalian sudah memenuhi semua syarat keimigrasian untuk sekolah dan tinggal di sana.
Jumlah bisa bervariasi tergantung negara asal. Untuk mahasiswa dari Indonesia, biayanya sekitar RM 500 atau sekitar Rp 1,8 juta.
Ini jadi semacam deposito yang akan dikembalikan jika masa kuliah Sahabat Migran di Malaysia telah selesai.