RumahMigran.com – Budaya nongkrong ternyata tak hanya dilakukan oleh orang Indonesia saja. Di Kuwait, ternyata terdapat budaya nongkrong yang cukup unik dan patut dicoba.
Budaya nongkrong di Kuwait tidak berbeda jauh dengan di Indonesia, baik saat nongkrong sore atau malam, bahkan sering hingga pagi adalah hal yang sering dilakukan oleh kaum pria di Kuwait.
Biasanya kaum pria di Kuwait, duduk nongkrong sambil minum kopi sembari bermain gitar, main kartu, atau bahkan merokok. Nah, kebiasaan inilah yang sering disebut atau dikenal dengan nama Diwaniyah.
Perbedaan antara nongkrong di Kuwait dan di Indonesia adalah musimnya. Di Indonesia kaum pria tidak mengenal musim. Jika hendak nongkrong, ya nongkrong saja.
Namun, kaum pria di Kuwait mengenal musim. Karena mereka hanya akan terlihat sering nongkrong di musim-musim sejuk datang, seperti bulan November hingga bulan April.
Dalam melakukan Diwaniyah, kaum pria Kuwait memiliki cara tersendiri yaitu dengan menggabungkan beberapa kursi yang saling berhadapan di dalam rumah atau di pinggir jalan.
Kadang juga dengan menggunakan tenda yang didirikan di tengah gurun. Kebiasaan di perkotaan Diwaniyah dibangun di dalam gedung, di dalam hotel atau di dalam perkantoran.
Jika Sahabat Migran tengah berada di Kuwait dan menemukan susunan kursi dibentuk lingkaran, bisa dipastikan jika itu adalah tempat untuk Diwaniyah.
Diwaniyah atau Dewaniyah ini adalah inti dari budaya bersosial dan berpolitik pada masyarakat Kuwait tempo dulu. Namun, tetap dilestarikan karena mengandung nilai positif, seperti membangun komunikasi, keakraban, bertukar issue, dan permasalahan sehari-hari.
Hampir sama seperti di Indonesia, Diwaniyah adalah ajang untuk bersilaturahmi antar sosial di masyarakat, baik kelas bawah seperti di pos ronda atau gang sempit, maupun kelas elit seperti di kafe-kafe mahal dan hotel berbintang.
Diwaniyah dibedakan menjadi 3 tipe.
Diwaniyah Tipe Keluarga
Diwaniyah Keluarga merupakan bentuk budaya di Kuwait. Dan aslinya dipakai di kehidupan sehari-hari untuk berkumpulnya keluarga, handai taulan, maupun menjamu tamu. Biasanya dilakukan di dalam rumah atau halaman rumah.
Diwaniyah Tipe Politik
Diwaniyah jenis ini baru berkembang setelah Kuwait mengeluarkan kebijakan bebas berpolitik pada tahun 2000-an. Biasa dilakukan di lokasi atau tempat-tempat strategis.
Lucunya ruang dindingnya akan penuh dengan berbagai macam poster parpol juga para politikusnya, terutama ketika akan terjadi pemilihan anggota kabinet.
Diwaniyah Tipe Umum
Diwaniyah tipe ini akan terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung ke dalamnya.
Diwaniyah ini akan dipesan oleh kelompok tertentu untuk nongkrong sambil main kartu (Janjifa), merokok khas Arab Shisha (Hookah) atau menonton pertandingan olahraga di TV bersama-sama.
Restoran tradisional yang memberi fasilitas diwaniyah ini banyak sekali ditemukan di Kuwait. Yang pastinya akan di dilengkapi dengan Shisha serta masakan-masakan ala Kuwait.
Nah, bagaimana Sahabat Migran? apakah tertarik untuk ikut Diwaniyah di Kuwait?