RumahMigran.com – Untuk sukses ternyata setiap orang telah diberikan oleh Tuhan jalan dan tempatnya masing-masing. Seperti beberapa WNI yang sukses di luar negeri dengan jalan berjualan makanan berbagai ragam dan caranya berikut ini.
Perlu diketahui jika kuliner Indonesia telah dikenal di luar negeri dengan banyak menu dan ragamnya termasuk tempat-tempat yang didirikan oleh beberapa WNI untuk berjualan di sana. Bahkan ada WNI yang sengaja berjualan warteg dan sate di luar negeri hingga dapat meraih kesuksesannya.
Para WNI juga berharap supaya makanan khas Indonesia tersebut dapat dikenal dan disukai oleh para warga lokal di negara yang menjadi tempat para WNI menetap.
Cara membangun bisnis kuliner di luar negeri tentu saja dengan berbagai macam cara. Ada yang membuka restoran dengan besar dan mewah, namun beberapa WNI malah ada yang membuka usaha makanan kecil-kecilan seperti membuka food truck dan gerobak makanan kecil, namun hasilnya juga tetap sukses di luar negeri.
1. Warteg Gembul di Korea Selatan
Warung warteg di Korea Selatan ini memang anti mainstream, dikelola dan dipunyai oleh Yannie Kim. Warteg Gembul selalu ramai oleh pengunjung baik dari WNI maupun warga Korea sendiri.
Di sini menjual nasi rendang dan nasi goreng yang menjadi favorit dan andalan warteg ini. Tak kalah menggoda terdapat menu menggoda bakso, aneka pepes dan empal gentong yang sangat nikmat.
2. Sate Taichan di Australia
Karena dampak pandemi Corona, Angelin Kristianti harus kehilangan pekerjaannya karena di PHK. Tidak mau berlama-lama menganggur dan sedih, ia iseng membuat Sate Taichan dan dijual secara online.
Tidak disangka-sangka, Sate Taichan buatannya laris manis dan menjadi favorit banyak orang di Sydney, Australia.
Walaupun hanya menggunakan dapur di tempat tinggalnya, ia membuktikan dapat sukses berjualan Sate Taichan. Untuk harga seporsi Sate Taichan buatannya, ia membanderol dengan harga $8 (Rp. 78 ribu) saja.
Tak hanya itu, untuk membeli Sate Taichan buatannya, para customer dapat memesan melalui Pre-order. Dan istimewanya, kini Angelin telah terkenal sebagai penjual Sate Taichan cabang kota Sidney.
3. Food Truck Sate di Amerika Serikat
Sebenarnya untuk membuka sebuah usaha kuliner di negara Amerika, tidaklah semudah yang dibayangkan oleh banyak orang. Tetapi kesulitan itu bagi Martin Sony bukanlah suatu halangan.
Ia nekat membuka usaha kuliner dengan membuat food truck dengan menjual makanan sate. Adapun food trucknya ini jualan berkeliling di kawasan Washington D.C.
Tiada yang menyangka jika sate jualannya ternyata disukai oleh banyak bule Amerika. Para bule itu kepincut oleh enaknya sate buatan Martin. Tak hanya sate saja yang ia jual, Martin juga menjual rendang kemasan yang disajikan dengan kemasan yang menarik.
4. Warung Padang di London
Jika Sahabat Migran sedang berada di kota London, maka kalian tetap dapat makan nasi Padang yang enak sekali. Warung Padang ini berada di lokasi Chinatown, Leicester Square, Londong.
Bentuk rumah makannya seperti rumah makan Padang khas Indonesia. Di rumah makan ini menjual aneka lauk khas daerah Sumatera Barat yang menggoda selera lidah.
Menu yang disajikan di sini antara lain Rendang khas Padang, Gulai Tunjang, Ayam Pop, dan Telur Dadar Khas Padang. Pengunjung rumah makan ini bukan hanya WNI yang berada di Londong, tetapi warga lokal kota Londong banyak yang rebutan ingin makan di tempat ini.
5. Ayam Penyet di Australia
Jika Sahabat Migran mengenal Ayam Penyet, ternyata masakan ini adalah masakan legendaris di Australia sejak tahun 1998. Sehingga kalian di sini tidak perlu khawatir tak menemukan makanan khas Indonesia apalagi ayam penyet yang legendaris tersebut.
Nah, terdapat restoran khas Indonesia yang sangat terkenal di Australia yang menjual Ayam Penyet dalam salah satu menu khas andalannya. Restoran itu adalah:
1. Restoran Nelayan
2. Blok M Restoran
3. Ayam Penyet Ria
Ketiga restoran ini begitu terkenal oleh WNI yang berada di Australia dan juga bule-bule warga asli Australia.
Mereka dapat sukses di luar negeri, karena keuletan pada saat awal memulai usaha dan konsisten di dalam penyajian dan jualannya. Sukses hanya tinggal menunggu waktu bagi mereka yang mau berusaha, demikian pepatah mengungkapkan.
