RumahMigran.com – Sukses Menjadi Pengusaha Bakso; Untuk Sukses, dibutuhkan keberanian besar untuk bisa keluar dari zona nyaman yang sudah terlanjur di dapat. Ketidakpastian sudah menanti di depan. Jika sial, maka nasib bisa saja menjadi lebih buruk. Namun sebaliknya, jika beruntung maka nasib akan menjadi jaya.
Richa Susanti, wanita asal Malang, menjadi contoh satu dari orang-orang yang beruntung karena berani keluar dari zona nyamannya. Saat itu ia masih Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hong Kong. Kini, ia sukses menjadi pengusaha kuliner bakso dengan penghasilan lebih dari Rp. 20 juta per bulan.
Pada saat masih bekerja di Hong Kong selama delapan tahun, ia mendapat penghasilan antara Rp. 3,5 juta sampai Rp. 4 juta per bulan. Di Hong Kong, ia tidak menemui banyak masalah saat bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Richa rutin mendapat libur, diperlakukan dengan baik, dan gajinya rutin dibayarkan.
Namun dalam benaknya, jika ia terlena dengan kenyamanan itu, maka akan ada yang dikorbankan yakni, anak tercintanya yang masih berumur dua tahun. Disamping itu, ia ingin mandiri menjadi seorang pengusaha bakso yang sukses ketimbang menjadi seorang Pekerja Rumah Tangga di Hong Kong.
Richa pun kemudian menyuntik modal kepada keluarganya untuk membuka usaha warung bakso di Malang. Ia memilih lokasi di kawasan kampus Universitas Muhammadiyah Malang Kampus III.
Baca Juga: Pernah Bangkrut Ratusan Juta, Mantan PMI Malaysia Tak Kapok dan Sukses Buka Bisnis Kuliner Lobster Bareng Isteri
Karena masih bekerja di Hong Kong, Richa pun hanya bisa memberi modal serta konsep berjualan tanpa bisa turun tangan langsung. Dan hasilnya, usahanya mentok. Pendapatannya hanya berkisar di angka Rp 300.000/hari.
Tetapi, nasib Richa berubah saat ada program Mandiri Sahabatku di Hong Kong. Program hasil kerja sama Bank Mandiri dan Universitas Ciputra. Dari sana, Richa mendapat banyak pengetahuan mengenai wirausaha melalui jalur daring atau online.
Mulai dari pemasaran hingga soal inovasi. Richa sempat sembunyi-sembunyi saat belajar daring, sebab tubuhnya lemas setelah bekerja dan dilarang majikannya.
Baca Juga: Heni Sri Sundani, Mantan PMI Hong Kong Yang Berhasil Masuk Majalah Forbes Under 30 Asia
Namun, hasilnya tidak sia-sia. Selama enam bulan belajar, pengetahuan Richa tentang dunia usaha makin dalam, sehingga ia bulat tekad untuk memutuskan pulang kampung. Ia sangat yakin di kampungnya ia tidak akan kekurangan uang.
Godaan sempat muncul saat ia dibujuk majikan untuk membatalkan niatnya. Ia diiming-imingi kenaikan gaji sekaligus pemberian fasilitas khusus.
“Majikan saya nggendoli. Saya ditawari gaji Rp 6 juta per bulan. Terus anak saya boleh datang ke Hong Kong setahun dua kali tanpa saya keluar uang. Akomodasi sama transportasi majikan saya yang tanggung. Bahkan saat anak saya minta neneknya harus diajak pun majikan saya mau memenuhinya,” aku Richa.
Baca Juga: Dulu Pekerja Migran Indonesia Di Abu Dhabi Bersih-bersih Gedung, Kini Sukses Jadi Selebgram Dan YouTuber Terkenal Se- Asia
Tetapi ia tak goyah. Keputusannya sudah bulat. Dan hasilnya pun tidak mengecewakan. Usaha warung bakso yang ia kelola kini berkembang pesat.
Dalam sehari ia dapat pemasukan Rp 3,5 juta. Kalau laba bersihnya sekitar 20 sampai 60 persen,” ujarnya.
Namun jika dihitung-hitung, pendapatan janda 35 tahun ini bisa mencapai sekitar Rp 20 juta lebih perbulan.