RumahMigran.com – Apakah Sahabat Migran pernah mendengar tentang ‘Pesantren Go Digital’ sebelumnya? PT. Telkom Indonesia kini berupaya mencetak santri-santri secara digital melalui program yang mereka luncurkan.
Perusahaan BUMN yang satu ini telah berkomitmen untuk terus menjembatani transformasi digital pada ekosistem pesantren dengan program pesantren go digital.
Dimana transformasi digital di dalam lingkup pesantren dianggap sangat penting. Mengapa? Karena merujuk pada data dari Kementerian Agama Indonesia bahwa pada tahun 2020 yang lalu, terdapat sekitar 28.194 pesantren dengan lima juta santri muslim se-Indonesia.
Dan apabila ditambahkan dengan santri yang bolak-balik rumah ke pondok atau sebaliknya, serta murid pada taman pendidikan Al-Qur’an dan madrasah diniyah, maka dapat diprediksi bahwa ada kurang lebih 18 juta orang yang diasuh oleh sekitar 1,5 juta tenaga pengajar islam.
Pada tahapan awal, Telkom akan melakukan transformasi digital di lebih dari 50 pesantren yang memang berlokasi di tujuh wilayah regional Telkom Indonesia.
Baca Juga: Tingkat Kematian Hingga 90%, Virus Nipah Dapat Menjadi Pandemi Baru
Zuhed Nur selaku Tribe Leader Financial Technology Telkom menyampaikan, bahwa salah satu pembekalan yang dilaksanakannya seperti pada pekan sebelumnya yaitu seperti pengenalan Kartu Santri.
Lalu apakah itu Kartu Santri? Kartu Santri adalah kartu fintech yang nantinya akan memudahkan administrasi para santri di lingkungan pesantren.
Di dalam Kartu Santri ini, kamu akan menemukan menu identitas digital, pilihan top up saldo, alat pembayaran secara digital sampai monitoring oleh orang tua santri.
Dan Zuhed Nur juga menyampaikan bahwa tujuan dari dibuatnya program pesantren go digital ini adalah agar selain para santri dibekali ilmu agama yang bermanfaat, juga agar para santri ini dapat mengikuti perkembangan zaman dan menjadi santri-santri digital yang melek akan informasi.
Salah satu layanan dari teknologi keuangan PT. Telkom ini juga sudah dilengkapi dengan digital wallet yang nantinya dapat diisikan saldo atau dana dari berbagai kanal perbankan yang sudah bekerja sama.
Di saat yang bersamaan juga, program ini dapat mendorong dan mendukung proses pembelajaran di pesantren, seperti misalnya tersedia media pencatat absensi sampai program perekaman aktivitas yang dilakukan di kelas sampai ke perpustakaan.
Baca Juga: UU Cipta Kerja Sangat Menguntungkan Karyawan Kontrak Ternyata, Begini Penjelasannya
Semua kegiatan yang dilakukan di pesantren, akan tercatat dengan baik dalam program ini.
Untuk proses registrasi, akan diawali dengan pesantren membuat data santri sesuai dengan format yang sudah disediakan.
Selanjutnya, data yang sudah dimasukkan akan didata secara keseluruhan untuk bisa mendapatkan virtual account (VA) dengan dua bank, yaitu Bank Mandiri dan BNI.
Jika nomor virtual account sudah tersedia, maka selanjutnya bisa dibuatkan kartu untuk yang kedepannya santri dapat mengganti PIN temporernya juga.
Proses top up Kartu Santri dalam program pesantren go digital pun sangat sederhana, dimana orangtua santri dapat menggunakan internet banking, mobile banking sampai ATM untuk bisa melakukan isi ulang atau top up.
Cara lain yang dianggap lebih mudah yakni membawa kartu tersebut dan melakukan top up di Koperasi atau unit usaha pesantren.