RumahMigran.com – Di China, tepatnya di propinsi Sichuan terdapat satu toko buku yang bagus sekali penataan arsitekturnya. Kenapa demikian? Karena toko buku ini didesain mirip dengan perpustakaan dalam novel dan film Harry Potter.
Toko buku ala perputakaan Harry Potter di Sichuan ini tentunya akan membuat para potterhead (sebutan penggemar Harry Potter) kegirangan. Sebab toko buku bernama Dujiangyan Zhongshuge yang berada di Sichuan, China ini nuansanya sangat mirip dengan Film Harry Potter.
Tentu saja, dengan kehadiran toko buku Dujiangyan Zhongshuge ini, akan membuat para potterhead akan datang mengunjungi walau sekedar untuk melihat-lihat atau berfoto ria saja.
Toko buku yang di desain seperti di novel fantasy itu dipenuhi oleh pilar yang merupakan rak buku. Pilar-pilar itu menjulang tinggi dari lantai dasar hingga menyentuh atap di toko dua lantai.
Lalu, yang membuat toko buku ini nampak seperti dalam cerita fantasy karangan JK Rowling ini, karena Masing-masing tingkatan dihiasi dengan deretan rak buku bercahaya.
Baca Juga: Inilah 7 Tempat Wisata yang Instagramable di Filipina, Dijamin Kamu Suka!
Sehingga yang menimbulkan efek tak terbatas. Efek itu disebabkan karena penggunaan kaca di atap toko buku ini seakan menciptakan ilusi luas dan tak terbatas.
Di toko buku ala Harry Potter, memang nampak ada ribuan buku. Tapi ternyata semua buku yang ada di sana tidak semuanya bisa dibaca.
Ada beberapa buku yang hanya berfungsi sebagai dekor untuk dekorasi ruangan, Terutama pada bagian atas yang sulit dijangkau. Sehingga, hanya buku-buku yang terletak dalam jangkauan tangan manusia saja yang dapat dibaca.
Toko buku ini sempat viral karena unggahan video dari akun Instagram bernama Li Xiang, dengan nama akun @xlivingart. Li Xiang sendiri merupakan firma arsitek Shanghai, X+Living.
Untuk desainnya sendiri, mendapat inspirasi dari sistem irigasi Sungai Dujiangnyan yang berusia 2.000 serta pegunungan di sekitarnya.
Dujiangyan Zhongshuge di desain oleh arsiteknya supaya para pengunjung merasakan kekaguman seperti saat mereka berada di alam bebas.
Untuk menghormati bendungan Sungai Dujiangnyan, X+Living menggabungkan rak buku kayu kenari yang melengkung dan menempatkan meja berbentuk oval untuk meniru perahu yang tertambat di air.
Sementara itu, langit-langit cermin menciptakan kesan terbuka. Berjalan-jalan di bawahnya akan terasa seperti berjalan-jalan ke gunung.
Adanya pandemi COVID-19, rupanya juga tidak menurunkan minat pengunjung untuk datang dan membaca di tempat yang mirip negeri dongeng ini.
Malah, tak sedikit para potterhead dari luar daerah yang antusias untuk membaca buku di sana. Gimana Sahabat Migran, tertarik datang beli buku di sini? Tunggu pandemi selesai ya!