RumahMigran.com – Menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri masih populer di kalangan WNI karena menjanjikan gaji yang menggiurkan. Sosok Sulistiani mantan PMI yang sukses mengembangkan usaha keripik dan membentuk perkumpulan mantan PMI di Blitar, Jawa Timur.
Tidak semua PMI yang kembali ke kampung halaman mengecap kehidupan makmur dan berkecukupan. Sebab banyak PMI yang tidak tahu harus membuka usaha apa sekembali dari negara perantauan, karena minimnya pengetahuan dalam berwirausaha.
Salah satunya adalah Sulistianingsih, mantan PMI usaha keripik yang sukses di daerahnya.
Sulistianingsih adalah warga asli Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Berkat kerja kerasnya, ia bisa menjadi salah satu contoh dalam mengembangkan usaha.
Terbukti dari usahanya membuat keripik dari buah papaya itu ia mampu memberdayakan keluarganya.
Baca Juga: Kisah Farida Nurhan Mantan Pekerja Migran Indonesia, Yang Sukses Jadi YouTuber dan Hasilkan Miliaran Rupiah
“Saya membuat usaha ini sudah cukup lama, sekitar 2013. Awalnya, karena di rumah banyak pepaya dan harganya murah, akhirnya berusaha mencari solusi bagaimana nilai dari buah ini bisa naik, dan jatuh pada membuat keripik,” katanya dikutip dari Antara Blitar.
Namun, Sulistianingsih membeberkan bahwa membuat usaha keripik ini gampang-gampang susah dan juga harus telaten.
Awalnya buah pepaya dipilih yang sudah mengkal, lalu dikupas dengan ukuran tipis-tipis. Lalu, dibumbui dengan tepung yang sudah dicampur dengan aneka rempah-rempah.
“Awalnya, saat digoreng banyak mengandung minyak goreng, akhirnya saya mencoba mencari informasi dan terus belajar, dan kini sudah lebih baik. Keripiknya banyak diminati,” ujar perempuan warga Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar itu.
Untuk membuat usaha ini, dia dibantu sekitar empat orang yang merupakan tetangganya. Omzet tersebut juga akan naik drastis hingga berkali-kali lipat menjelang Idul Fitri.
Produknya sudah dipasarkan di beberapa daerah di Jatim misalnya Kabupaten Ngawi, Kediri, Tulungagung, dan berbagai daerah lainnya. Tak hanya dipasarkan di Jatim saja tetapi hingga luar daerah juga, seperti Bali hingga Makassar.
Baca Juga: Darwinah, PMI Sukses Yang Tidak Pelit Berbagi Kiat Lancar Bekerja Di Luar Negeri
Ketua Perkumpulan TKI Purna dan Keluarga (Perbakina) Kabupaten Blitar ini mengaku membuat sebuah usaha tidak mudah.
Tetapi dia tetap berupaya hingga kini usahanya juga terus dikembangkan dengan membuat berbagai varian keripik. Mulai keripik pisang, rempeyek, hingga industri gula merah.
Dia juga membeberkan, bahwa selama bekerja menjadi PMI selama lima tahun majikan pertamanya tidak terlalu baik. Hingga memutuskan pindah ke majikan lain, dan akhirnya dia justru diperlakukan lebih baik.
Dia diizinkan mengikuti berbagai macam kegiatan sosial, termasuk diberi hak yang penuh serta gaji yang besar. Tetapi ia akhirnya memutuskan untuk pulang ke Indonesia dan merintis usaha keluarga. Selain membuat keripik, usaha keluarga ada yang juga pertanian serta peternakan.
Karena pengalamannya itu, ia juga mendorong mantan PMI untuk membuat aneka ragam usaha, sehingga roda perekonomian mereka terus berputar.
Hal ini dilakukan sebagai jalan keluar, agar para mantan PMI tidak kembali bekerja di luar negeri. “Saat bekerja di luar negeri mempunyai uang yang banyak dan langsung membelanjakan uangnya, namun hanya sekitar beberapa bulan akhirnya kembali bekerja ke luar negeri karena uangnya habis,”pungkasnya.