RumahMigran.com – Sudah pernah mendengar obat bernama Laxing? Obat umum ini sudah cukup lama populer di tengah masyarakat untuk membantu melancarkan pencernaan. Nah, artikel ini akan lebih lanjut membedah manfaat dan efek samping dari obat Laxing.
Laxing sendiri adalah obat tradisional yang mengandung bahan alamiah, seperti ekstrak senna, aloe vera dan biji adas. Obat ini tergolong bebas diperjualbelikan tanpa perlu resep dari dokter.
Secara umum, Laxing bermanfaat untuk melunakkan feses dan menjadi pencahar stimulan.
Tentu saja hal ini untuk membantu kita melancarkan buang air besar saat kesulitan atau malah tidak buang air besar secara rutin.
Fungsi Laxing
Laxing dapat membantu memperlancar buang air besar. Dengan kandungan bahan alamiah di atas, Laxing bisa melunakkan feses sehingga mudah keluar. Cocok bagi penderita sakit sembelit. Laxing efektif membantu penderita sakit sembelit usia dewasa dan anak berusia 12 tahun ke atas.
Sebagaimana yang kita ketahui, sakit sembelit membuat perut tidak nyaman. Ini seperti menyimpan kotoran di dalam perut sehingga berpotensi membuat perut semakin sakit. Jika lancar dalam buang air besar, tinja dapat keluar sehingga membuat perut nyaman. Sistem sekresi berjalan normal. Tetapi saat tidak normal, tinja terasa keras sehingga sulit keluar. Dengan Laxing, feses bisa terasa lebih lunak sehingga terbuang dengan baik seperti saat normal.
Laxing memang membantu buang air besar tetapi kurang baik sebagai obat diet. Ada efek samping jika menggunakannya sebagai obat diet. Manfaat dan efek Laxing untuk diet sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Ini juga berlaku untuk obat selain Laxing.
Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Imun Tubuh, Supaya Terhindar Dari Covid-19
Efek sampingnya
Tetaplah mengonsumsi Laxing sesuai anjuran meski obat ini bebas dijual di apotek. Baca terlebih dahulu bagian efek sampingnya dan patuhilah. Contohnya adalah obat ini tidak dianjurkan untuk anak berusia di bawah 12 tahun. Obat ini berpotensi menyebabkan diare dan dehidrasi bagi ibu hamil dan menyusui.
Jangan minum obat ini jika mempunyai riwayat hipersensitif atau alergi dengan komponen obat. Gejala hipersensitif seperti gatal-gatal, sesak nafas, sakit kepala, mual, muntah hingga bengkak. Jika mengonsumsi Laxing tidak berhasil, hubungi dokter dan ubahlah gaya hidup menjadi lebih sehat dengan mengonsumsi lebih banyak serat melalui buah dan sayur.
Untuk menghindari efek samping, konsumsi Laxing sesuai dosis dan jadwal. Resiko efek samping lainnya adalah kram perut saat terjadi pelunakan agar tinja bisa keluar. Dosis adalah satu hingga dua kapsul sehari untuk orang dewasa dan anak berusia lebih dari 12 tahun. Jika sedang mengonsumsi obat lain, beri jeda minimal dua jam sebelum mengonsumsi Laxing. Hindari meminum obat anti sembelit lainnya dalam waktu bersamaan.
Kurang lengkap rasanya tidak menyinggung aturan pemakaian obat selain membahas manfaat dan efek Laxing. Konsumsilah satu kapsul setelah makan malam agar bisa terasa dampak positifnya di pagi hari. Jika belum ada efek, konsumsi lagi satu kapsul lagi. Tidak boleh meminum lebih dari dua kapsul per hari. Simpan Laxing di tempat sejuk dalam wadah kering. Hindarkan dari cahaya matahari langsung.
Semoga setelah mengetahui manfaat dan efek Laxing, tidak ada lagi masalah sembelit dan kegiatan kembali berjalan lancar.
