RumahMigran.com – Hari Raya Idul Fitri menjadi momen yang ditunggu-tunggu bagi banyak muslim usai menunaikan ibadah puasa. Di setidaknya tujuh negara, tradisi perayaan Idul Fitri bukan hanya soal beribadah melainkan berbaur dengan budaya setempat.
Makna Idul Fitri yang suci dipadukan dengan tradisi berkumpul dan memperkuat silaturahmi dengan anggota keluarga hingga saudara jauh.
Seiring perkembangan agama Islam di seluruh dunia, tentu saja menyertakan berbagai tradisi setempat yang berbaur dengan agama, sehingga menghasilkan suatu perayaan unik tersendiri bagi masing-masing negara.
Islam yang awalnya berasal dari jaziarah Arab menjadi agama terbesar ke dua di dunia yang populasi penganutnya tersebar ke seluruh dunia. Pada saat perayaan Idul Fitri pun, masing-masing negara mempunyai tradisi yang disesuaikan dengan kearifan lokal tiap negara.
Nah, seperti apakah tradisi perayaan Idul Fitri yang khas di tujuh negara tersebut? Simak yuk di bawah ini:
Baca Juga: Cek Yuk, 5 Tips Merencanakan Liburan Yang Aman di Tengah Pandemi Covid-19!
1. Amerika Serikat
Hidupnya tradisi perayaan Idul Fitri sangat terasa di New York. Kota dengan imigran besar ini menjadi rumah bagi lebih dari 700 ribu warga muslim. Secara garis besar, acara tahunan ini seputar sholat Idul Fitri, festival dan permainan di jalanan.
Masjid At-Taqwa menjadi lokasi digelarnya sholat Idul Fitri. Saking banyaknya jamaah, tak jarang banyak yang membawa sajadah sendiri untuk sholat di pinggir jalan. Kondisi tersebut tidak mengurangi kekhusyukan dalam menjalankan sholat Idul Fitri.
Suasana tampak lebih ramai saat Idul Fitri. Warga muslim di sini terlebih dahulu mempersiapkan makanan atau kudapan untuk menjamu tamu, baik dari keluarga atau kerabat. Menariknya, ada yang mengenakan pakaian adat daerah asal loh saat hari besar ini.
Baca Juga: 5 Tips Berwirausaha Bagi Mantan PMI, Biar Sukses Di Negeri Sendiri
2. Turki
Tradisi perayaan Idul Fitri terjadi di Turki. Bahkan, penduduk setempat memberikan nama khusus bagi Idul Fitri yakni Ramadhan Bayram atau Seker Bayram. Artinya adalah Perayaan Manisan, yang pas sekali dengan tradisi unik di sini.
Tradisi ini merujuk pada anak-anak muslim di sana yang akan mengunjungi tetangga untuk mengucapkan Hari Raya Idul Fitri. Nantinya, tetangga akan memberikan hadiah berupa permen atau makanan khas, seperti Baklava.
Tentunya, di sana warga muslim akan sholat Idul Fitri di masjid lalu berkumpul bersama anggota keluarga. Uniknya, di sana yang berangkat ke masjid hanya kaum pria sedangkan kaum perempuan tinggal di rumah.
3. Malaysia
Sebagai negara mayoritas muslim, Malaysia mempunyai tradisi khas saat Idul Fitri. Kaum lelaki di sana akan mengenakan baju tradisonal sedangkan kaum wanita akan memakai baju kurung atau kebaya saat Idul Fitri. Busana tradisional tersebut lebih dipilih dibandingkan busana muslim modern yang biasanya hanya dikenakan oleh warga pendatang saat berada di Malaysia saat Idul Fitri.
Di Malaysia juga mengenal tradisi mudik, yang oleh warga setempat disebut dengan “balik kampung”. Biasanya, “balik kampung” dilakukan seminggu sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Baca Juga: 3 Jenis Bahan Hijab, Referensi Wanita Muslim Berbusana Syar’i
4. Tiongkok
Suku Uyghur dan Hui menjadi dua kaum muslim di Tiongkok. Sekitar 25 juta dari dua suku ini membuat Tiongkok menjadi berwarna dari segi agama yang dianut oleh penduduknya. Tradisi perayaan Idul Fitri di sini tak kalah uniknya.
Saat Idul Fitri tiba, mayoritas warga muslim di Tiongkok akan berziarah di makam Sayyid Ajjal Shams Al Din Omar. Beliau adalah gubernur pertama Provinsi Yunan yang memperkenalkan Islam dan memberi contoh toleransi beragama di tempat tersebut. Saat berziarah, pengunjung sekaligus akan membersihkan makam dan membaca Al-Qur’an bersama.
Hidangan khas pun tersaji mengikuti budaya kuliner tiap wilayah. Sebagai contoh, muslim Tiongkok bagian Utara akan lebih memilih daging sapi untuk menjadi menu utama. Sedangkan muslim di bagian Selatan akan lebih memasak makanan laut, seperti bebek atau angsa.
5. India
India masih menghormati dan mempraktekkan beragam budaya. Tak terkecuali untuk menyambut Idul Fitri meski kaum muslim bukanlah mayoritas penduduk di sana. Malam sebelum Idul Fitri, warga setempat akan pergi keluar dan berbelanja. Malam terakhir di bulan Ramadhan ini dinamakan Chaand Raat.
Henna dan pakaian tradisional menjadi pilihan perempuan muslim di sana saat Idul Fitri. Seperti negara yang lain, warga muslim India akan berkumpul bersama keluarga dengan hidangan khas Servai, yang memang jadi makanan utama saat Idul Fitri.
Baca Juga: Wajib Tahu, Tiga Macam Bentuk Hijab Berikut Ini Paling Banyak Dipergunakan Oleh Perempuan Muslim
6. Afghanistan
Idul Fitri benar-benar membawa kedamaian bagi tanah Afghanistan yang seringkali dilanda teror dan pertikaian. Saat momen ini, warga setempat akan mengadakan tanding telur atau yang biasa disebut dengan Tokhm-Jangi.
Aturan mainnya adalah warga dari berbagai latar belakang dan umur berkumpul di taman untuk mencoba memecahkan telur rebus saat Idul Fitri. Telur tersebut matang dan didandani dengan indah dan berwarna-warni.
Dua orang pemain atau lebih akan berupaya memecahkan telur tim lawan agar memenangkan pertandingan. Mereka akan kalah jika telurnya pecah.
7. Indonesia
Sudah tahu dong kita mempunyai tradisi perayaan Idul Fitri yang banyak dan unik. Pada malam Lebaran, sebelum adanya wabah COVID-19, warga muslim Indonesia akan mengadakan takbir, baik di masjid atau berkeliling. Tabuhan bedug membuat malam takbiran begitu semarak. Ada pula yang pergi berbelanja baju Lebaran, nama khas untuk Idul Fitri, di Indonesia.
Saat Idul Fitri, warga muslim akan memenuhi masjid, lapangan, hingga jalan raya, untuk sholat Idul Fitri bersama. Setelahnya, akan saling bermaafan dan mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri di rumah masing-masing atau berkunjung ke rumah tetangga dan saudara sebelum wabah COVID-19 terjadi. Banyak yang beralih ke silaturahmi online untuk memutus rantai virus COVID-19.
Banyak yang memakai baju baru sedangkan anak-anak akan berkeliling saat Idul Fitri. Terakhir, berkumpul bersama di rumah bersama keluarga besar masing-masing sambil menyantap makanan enak, seperti ketupat, rendang, dan opor ayam.
Nuansa Lebaran memang spesial dimana aspek keagamaan, budaya, sosial, hingga kuliner bertemu pada momen ini.
