RumahMigran.com – Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan pelepasan terakhir dengan skema Government to Government atau G to G Korea Selatan dilakukan pada 10 Februari 2022 di Wisma Hijau Depok, Jawa Barat. Dan kini akhirnya BP2MI Kembali Lepas CPMI G to G Korea Selatan setelah dua tahun tertunda. Pelepasan dengan skema G to G Korea Selatan totalnya sudah ada 690 PMI yang bekerja di Negeri Gingseng. Gelombang pemberangkatan ke-10 ini tidak mengikutsertakan tiga CPMI sebab terpapar virus COVID-19 sehingga harus menjalani karantina terlebih dahulu.
“Penundaan keberangkatan CPMI selama dua tahun ini bukan keinginan pemerintah, hal ini semata-mata disebabkan pandemi Covid-19, yang memaksa negara-negara menutup masuknya warga negara asing, termasuk pekerja migran dari Indonesia dan negara lainnya,” ungkapnya.
Pelepasan calon PMI G to G ke Korea Selatan
Baca Juga: Kabar Baik! Kini Tersedia Skema Bebas Biaya Penempatan PMI
Ia juga sempat membahas demonstrasi yang pernah dilakukan para CPMI Korea pada 18 Oktober 2021 lalu. Ia memaklumi luapan kemarahan dan rasa keputusasaan para CPMI yang tertunda keberangkatannya. Benny berharap, para CPMI juga dapat memahami kondisi sesungguhnya yang terjadi, dan tidak termakan oleh isu yang dibuat oleh pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab.
“Wajar kalian marah bahkan mencaci maki. Karena ketika sudah siap bekerja, sudah siap diterbangkan, tiba-tiba distop dan dua tahun tertahan. Mungkin juga sudah ada yang meminjam uang, dan bingung bagaimana membayarnya. Jadi wajar, dan saya tidak emosi dalam memberi reaksi pada kemarahan para CPMI,” pungkasnya. Penundaan tersebut sempat merugikan negara dan para CPMI. Ia berpesan kepada setiap CPMI agar bekerja secara maksimal untuk menjaga reputasi negara.
Baca Juga: Skema G to G Jerman Perluas Pasar PMI Dengan Kompetensi Khusus
Setelah sempat tertunda dua tahun akibat pandemi COVID-19, Badan Pelindungan Pekerja Migran (BP2MI) kembali memberangkatkan 57 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) skema G to G Korea Selatan.
Dari hasil pertemuan antara BP2MI dengan beberapa kedutaan besar sahabat, serta agency, mereka menyampaikan bahwa para user menyukai para PMI yang bekerja dengan mereka. Dikatakan bahwa PMI hanya kalah dari segi kemampuan berbahasa asing dibanding pekerja migran dari Filipina. Namun dari segi kemampuan, keuletan dan kerajinan dalam bekerja, pekerja migran dari Indonesia lebih unggul dari negara lain. Ini adalah bentuk kepercayaan pihak asing kepada pemerintah Indonesia,ungkap Benny.