Sahabat Migran, sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) tujuan akhir kamu bukanlah terus-terusan bekerja di luar negeri. Kerja di luar negeri hanyalah sebagai sarana untukmu mengumpulkan uang, yang kemudian kamu jadikan modal usaha. Nah, sebagai pengusaha tentu kamu harus tahu istilah-istilah dalam bisnis seperti Return On Investment (ROI).
Alasan utama kamu harus paham mengenai ROI, karena hal ini merupakan sebuah tolak ukur dari keuntungan usaha yang paling tepat. Dengan mengetahui tingkat pengembalian dari usahamu, maka segala kegiatan operasionalmu akan dapat dievaluasi bagaimana tingkat investasinya.
Salah satu keharusan seorang seorang pengusaha adalah memahami return on investment atau disebut dengan kata lain pengembalian investasi secara keseluruhan dalam usaha yang dijalankan. Bahkan beberapa pakar keuangan di Tanah Air menganggap jika ROI sebenarnya adalah uang atau aset yang diperoleh atau hilang di dalam proses investasi sebuah usaha. Di dalam hal ini, investasi yang mengacu kepada pembelian aset, modal dan juga anggaran yang diperlukan untuk biaya investasi.
Untuk penjelasan yang lebih mendalam, langsung saja disimak, penjabarannya di bawah ini yuk!
Definisi Return On Investment (ROI)

Definisi dari Return On Investment (ROI) adalah rasio yang digunakan di dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen. Rasio ini digunakan untuk melihat antara keuntungan dan kerugian dari suatu investasi, apakah berbanding dengan jumlah uang yang diinvestasikan. Dari definisinya, maka dapat dikatakan bahwa ROI merupakan perhitungan yang dapat menunjukkan seberapa efektifkah seseorang atau perusahaan mempertaruhkan dana tanam modal yang berupa investasi.
Terdapat dua tahap yang dapat membantu perusahaan dalam menentukan keberlanjutan sebuah investasi melalui angka ROI. Saat rumus ROI menghasilkan angka di skala yang positif, maka lebih baik investasi tersebut terus berlanjut. Namun sebaliknya, jika persen yang dihasilkan menunjukkan angka negatif, maka sebaiknya segera cabut investasi karena akan menimbulkan kerugian usaha.
Rumus Return On Investment

ROI merupakan hasil pendapatan yang didapat dari investasi atau modal yang melibatkan negara. Artinya, terdapat keterlibatan bayar pajak di dalam usaha yang kamu jalankan. Jika pada transaksi saham di perusahaan-perusahaan besar secara umum, pajak dikenakan 0,1% dari penghasilan kotor dari penjualan saham. Nah, untuk menghasilkan ROI yang benar, maka kamu perlu cara yang tepat di dalam penghitungannya. Lantas, bagaimanakah cara menghitung ROI yang benar? Dapat dikatakan jika cara menghitung ROI adalah laba bersih setelah dikurangi pajak, dibagi dengan investasi atau modal awal. Kemudian, dikalikan 100 persen. Nah, rumus lebih lengkapnya adalah sebagai berikut:
ROI = (Laba Bersih Setelah Dipotong Pajak : Modal Awal) / Modal Awal x 100%
Contoh ROI
Sebagai bahan pemahaman kamu, maka untuk cara menghitung ROI dengan menggunakan rumus di atas, berikut ini terdapat beberapa contoh cara menghitung ROI sesuai dengan situasinya masing-masing.
1. Kamu berinvestasi dengan menanamkan modal pada usaha restoran ayam goreng cepat saji. Perkiraan keuntungan bersih yang akan kamu dapatkan pada bulan November mendatang adalah sebesar 50 juta rupiah. Sedangkan semua aset dana yang kamu berikan adalah 500 juta rupiah. Maka, angka ROI yang kamu dapat adalah:
ROI = Keuntungan Bersih : Modal Awal x 100%
\= 40.000.000 : 500.000.000 x 100%
\= 0,08 x 100%
\= 8%
Dari cara penghitungan ROI di atas, terlihat bahwa hasil persentase mencapai angka 8%. Ini Artinya, investasi yang kamu lakukan menghasilkan laba bersih dan menambah pendapatan sebesar 8% atau sama dengan Rp.40.000.000. Maka, ada baiknya usaha tetap dilanjutkan untuk periode mendatang.
2. Sebuah perusahaan produksi konten audio visual “Elang Production” memberikan sejumlah dana kepada agensi hiburan ternama di Indonesia yaitu “Star Agency.” Investasi ini dilakukan untuk membangun sebuah kerjasama kedepannya, sehingga saham Star Agency dibeli oleh Elang Production pada harga 150 juta rupiah. Tetapi, karena terdapat permasalahan internal, pendapatan Star Agency terpaksa menurun sebanyak 200 juta rupiah. Maka ROI yang didapat adalah:
ROI = Keuntungan Bersih : Modal Awal x 100%
\= -50.000.000 : 150.000.000 x 100%
\= -0,33 x 100%
\= -33%
Nah, pada contoh kasus ini berbeda. Apabila terjadi penurunan pendapatan, akan dapat mengakibatkan minus pada penghitungan lama. Dengan kata lain, Elang Production mengalami kerugian. Sehingga akan didapat hasil ROI pada angka -33%, maka tidak perlu mempertahankan kerjasama selanjutnya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Roi

Setelah kamu mengetahui seperti apa contoh ROI berdasarkan dua yang berbeda di atas, kini makin jelas jika rumus return on investment dapat menghasilkan surplus atau minus kepada kas usaha kamu. Di dalam penggunaannya, ROI adalah bentuk daripada analisis teknis. Proses ini akan menggambarkan rasio dari keuntungan yang mungkin bisa kamu dapat. Di samping itu, bagi pelaku usaha, cara ini akan dapat menggambarkan seberapakah efisiennya suatu usaha yang dijalankan. Di dalam penggunaannya, terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi return on investment. Faktor-faktor tersebut, diantaranya:
1. Siklus Perputaran Operating Asset
Faktor ini sering disebut sebagai aktiva operasional. Contohnya adalah gedung, uang, alat, hak paten perusahaan, dan barang-barang lainnya yang bermanfaat di dalam menjalankan roda usaha. Pada faktor ini dapat dilihat seberapa baikkah manajemen perusahaan atas aset operasional yang dimiliki. Dan seberapakah cepat tingkat perputaran aktiva yang terjadi pada usaha atau bisnis. Kecepatan aktiva atau aset ini akan sangat memengaruhi seberapa cepat sebuah investasi akan kembali. Patokannya adalah, semakin cepat tingkat perputaran aset yang dimiliki dalam satu periode, maka akan semakin baik juga tingkat pengembalian investasi tersebut.
2. Profit margin atau besar rasio laba dan juga penjualan.
Semakin besar dalam penghitungan profit margin, maka keuntungan yang didapatkan dalam ROI juga akan meningkat. Profit margin merupakan besaran keuntungan di dalam sebuah proses usaha atau bisnis. Faktor ini akan menghitung seberapakah nilai penjualan bersih yang didapatkan dalam usaha. Maka, nantinya keuntungan ini yang akan diukur, sehingga berapa lamakah sebuah investasi akan dapat menghasilkan laba.
Manfaat Analisis Return On Investment

Return On Investment (ROI), tujuan utamanya adalah untuk menghitung seberapakah besarnya tingkat investasi dapat menghasilkan keuntungan atau tidak. Meski demikian, penggunaan ROI ini juga memiliki banyak manfaat atau keuntungan lain. Beberapa manfaat yang dapat kamu peroleh dari penggunaan analisis ROI, diantaranya adalah:
1. Dapat Mengetahui Efisiensi Penggunaan Modal
Dengan memanfaatkan analisis perhitungan ROI, maka kamu dapat melakukan efisiensi terhadap modal yang kamu miliki. Faktor utama dari analisis ini, adalah untuk melihat dari modal yang ada, kemudian berapa modal yang perlu digunakan dan berapa yang akhirnya dapat perusahaan hasilkan. Oleh karenanya, kamu akan dapat melihat apakah selama ini penggunaan modal usahamu sudah tepat ataukah belum. Sehingga kamu dapat melakukan langkah evaluasi selanjutnya.
2. Dapat Mengukur Efisiensi Produksi
Untuk kamu pahami, faktor produksi juga menjadi penentu sebuah usaha atau bisnis. Hal ini termasuk ke dalam faktor analisis dengan menggunakan ROI. Nantinya, kamu dapat melihat apakah faktor produksi selama ini yang kamu lakukan sudah berjalan dengan benar atau belum. Kamu juga akan dapat melihat apakah nilai produksi telah sebanding dengan modal yang digunakan ataukah tidak. Pastinya, kamu tidak menginginkan nilai produksi usaha kamu sedikit, tapi memakai modal yang sangat besar bukan?
3. Mampu Melihat Kinerja Penjualan
Di dalam sebuah usaha, tentu diperlukan suatu ukuran untuk melihat apakah kinerja penjualan sudah sesuai dengan yang direncanakan ataukah belum. Dengan menggunakan analisis ROI, maka berapa modal yang kamu keluarkan, berapa nilai produksi yang telah kamu hasilkan, akan dapat kamu lihat dan ketahui apakah produksi usaha kamu sudah menghasilkan keuntungan ataukah belum. Apabila belum atau tidak, maka kamu akan dapat melihat kinerja penjualan yang sesuai. Dengan demikian, kamu akan tahu apakah sektor penjualanmu bermasalah ataukah produkmu kurang peminatnya. Maka, analisis ROI ini akan memberikanmu bahan evaluasi untuk proses usaha selanjutnya.
4. Mengetahui Perbandingan dengan Perusahaan atau Bisnis Lain
Pada saat kamu telah lama menjalankan usaha atau bisnis tertentu, maka mungkin saja kamu punya data menyeluruh tentang usaha tersebut. Demi mengembangkan usahamu dan ingin mengetahui seberapa kuat kompetitormu, maka kamu juga dapat menggunakan jasa perusahaan riset demi mendapatkan data mengenai berapa modal yang dimiliki oleh usaha lain yang serupa dengan usaha kamu. Termasuk dengan berapa nilai produksinya, dan berapa nilai keuntungan yang mereka dapatkan. Dari data tersebut, kamu akan dapat membandingkan kondisi usaha mereka dengan kondisi usahamu saat ini. Bahkan dengan data tersebut, kamu akan bisa menentukan strategi dan tujuan usaha kamu selanjutnya, serta melihat faktor kekuatan atau kelemahan dari usaha yang kamu miliki.
5. Mampu Untuk Menentukan Tindakan Selanjutnya Dalam Bisnis
Analisis ROI dapat pula untuk mengukur dan menentukan langkah apa selanjutnya yang harus kamu lakukan dalam meningkatkan usaha. Kamu akan dapat melihat tindakan apa yang paling menguntungkan untuk kamu lakukan. Sebagai contoh, misalkan usaha kamu hendak membuat iklan, maka kamu dapat menghitung mana yang lebih menguntungkan antara memasang iklan di TV atau di billboard. Tentu, dengan analisis ROI, kamu akan tahu seberapa besar biaya yang diperlukan dan berapa keuntungan yang akan kamu dapatkan. Dengan demikian, kamu dapat menentukan langkah apa selanjutnya yang akan kamu ambil untuk mengembangkan usahamu.
- Mampu Mengukur Profitabilitas
Manfaat terakhir ini adalah tujuan utama dari penggunaan analisis ROI. ROI menjadi cara untuk mengukur apakah sebuah produk yang akan kamu produksi dapat mendatangkan keuntungan atau kerugian. Nantinya hasil dari pengukuran ini dapat digunakan untuk kebutuhan lainnya, seperti menyiapkan strategi penjualan.
Nah, itulah beberapa hal mengenai return on investment yang dapat kamu jadikan acuan untuk memulai sebuah usaha atau investasi. Perhitungan ROI menjadi salah satu cara yang dapat kamu gunakan untuk menentukan apakah investasi atau usaha yang kamu jalankan, layak untuk dilanjutkan atau tidak. Kesimpulannya, sebagai pengusaha, ROI akan sangat penting kamu butuhkan. Dengan menerapkan cara menghitung ROI yang tepat, kamu dapat memperkirakan tentang keberlanjutan usaha atau investasi yang kamu jalankan. Selain itu kamu akan dapat lebih matang dalam menyusun rencana kedepannya untuk meningkatkan usahamu. Semoga bermanfaat ya!
Baca juga: 5 Jenis Referensi Investasi Untuk Pekerja Migran Indonesia