RumahMigran.com – Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di pabrik identik dengan gaji yang minimal. Tetapi hal tersebut tidak berlaku untuk gaji TKI Jepang sektor pabrik yang dapat menembus Rp93 juta per bulannya.
Sektor manufaktur atau industri di Jepang tergolong sektor penting yang menopang ekonomi setempat. Banyak TKI yang merantau ke Jepang untuk bekerja di sektor manufaktur, seperti pembuatan kapal, elektronik, dan robotika.
Berstatus sebagai sektor padat karya, sektor manufaktur setempat banyak menyerap tenaga kerja asing. Ekonomi Jepang yang tergolong maju berpengaruh terhadap gaji pekerja pabriknya. Sehingga, meski identik dengan pekerjaan kasar, karyawan pabrik di sana memperoleh penghargaan tinggi.
Diambil dari Salary Explorer, gaji TKI Jepang sektor pabrik per orang bisa mencapai sekitar 351 ribu JPY setiap bulannya. Dengan memakai kurs Rp106,03 maka pendapatan tersebut menjadi Rp37.217.928. Bahkan, ada yang bisa mengantongi hingga Rp93.309.906 per bulannya. Adapun penghasilan rerata adalah 312 ribu JPY atau Rp33.0822.603 per bulan.
Sumber yang lain menyebutkan nominal gaji TKI Jepang sektor pabrik yang beragam. Dari Assembly Foreman, misalnya, karyawan pabrik di Jepang berhak memperoleh pendapatan 148 ribu JPY atau Rp15.693.029. Jumlah ini mirip dengan informasi dari Assembly Line Worker yakni 147 ribu JPY atau Rp15.586.995.
Sedangkan menurut Assembly Supervisor, gaji sektor ini mencapai 226 ribu JPY atau Rp23.963.680 per bulan. Lain halnya dengan informasi dari Assistance Maintenance menyebut bahwa gaji per bulan mencapai 528 ribu JPY atau Rp55.985.943 setiap bulan.
Baca Juga: Bocoran Potongan Gaji TKI di Jepang Tahun 2024: Fakta yang Harus Diketahui!
Bagaimana dengan Gaji Bagi yang Berpendidikan Lebih Tinggi?

Beberapa sumber yang kami dapatkan tidak menyebut angka nominal bagi yang pergi ke Jepang dengan ijazah pendidikan tinggi. Namun, mereka yang merantau ke Jepang berbekal sertifikat atau diploma bisa mendapatkan gaji rerata 17 persen lebih besar dari yang berpendidikan setingkat sekolah menengah. Umumnya pekerja pabrik cukup lulus sekolah menengah untuk bisa bekerja di sektor manufaktur.
Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin besar pendapatan yang masuk ke kantong. Dengan ijazah sarjana, pekerja di Jepang dapat mencicipi gaji 24 persen lebih tinggi dibandingkan dengan yang lulus bergelar diploma atau mengantongi sertifikat tertentu.
Kenaikan gaji 29 persen dari pemegang gelar sarjana bisa dinikmati oleh profesional dengan gelar Master atau S2. Lalu pemegang gelar PhD dapat mengantongi gaji yang 23 persen lebih besar dari yang lulus sarjana untuk pekerjaan yang sama.
Itulah seputar gaji TKI Jepang sektor pabrik dan lainnya. Tertarik untuk mencoba peruntungan di Negeri Sakura?







