RumahMigran.com – French fries adalah camilan global yang telah mencuri hati banyak orang di seluruh dunia dengan kerenyahannya yang menggugah selera dan rasa gurih yang tak tertandingi. Terbuat dari kentang yang dipotong panjang dan digoreng hingga keemasan, french fries menawarkan kombinasi tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam.
Dengan tambahan garam atau berbagai bumbu, french fries bukan hanya pelengkap sempurna untuk hidangan utama, tetapi juga camilan enak yang bisa dinikmati kapan saja.
Variasi dalam potongan, baik itu tipis atau tebal, serta berbagai pilihan saus pendamping seperti mayonnaise, saus sambal, atau saus tomat, menjadikannya pilihan favorit di banyak budaya dan negara.
Di Indonesia, french fries sering disajikan sebagai teman setia steak, ayam goreng, atau burger, dengan saus sambal atau saus tomat sebagai cocolannya.
Menariknya, french fries awalnya merupakan sebuah kebetulan yang tidak terduga. Konon, mereka ditemukan oleh seorang koki restoran di Amerika Serikat sebagai solusi untuk protes seorang pelanggan yang tidak suka dengan potongan kentang yang terlalu besar.
Dan dari situ, french fries berkembang menjadi salah satu camilan paling dicintai di seluruh dunia.

Pernahkah kamu menikmati french fries tanpa mengetahui sejarah di balik camilan lezat ini? Saatnya untuk mengeksplorasi kisah di balik french fries! Pepatah lama bilang, “tak kenal maka tak sayang,” jadi mari kita telusuri jejak dari camilan ikonik ini!
Asal-usul nama “French Fries” ternyata cukup menarik. Istilah ini berasal dari bahasa Inggris, khususnya dari frasa “to french fry,” yang berarti “menggoreng hingga garing.”
Kentang yang digoreng hingga menjadi renyah dan sempurna dikenal dengan nama “french fried potatoes,” yang sering disingkat menjadi “french fries.”
Selain itu, ada juga sebutan lain, yaitu “potato chips,” yang merujuk pada “potongan-potongan kecil kentang.” Dengan mengetahui latar belakangnya, setiap gigitan french fries akan terasa lebih istimewa!
Baca Juga: 6 Makanan Jepang Selain Ramen dan Sushi, Yang Kamu Harus Tahu

Kentang, yang berasal dari Peru dan Bolivia di Amerika Selatan, memiliki perjalanan yang cukup menarik. Pada abad ke-15, para penjelajah Spanyol membawa kentang ke Eropa, di mana tanaman ini berkembang pesat.
Pada abad ke-18, kentang telah menjadi bahan makanan utama di Eropa, bersaing dengan roti dalam menu sehari-hari. Dari sinilah kentang menyebar ke seluruh penjuru Eropa hingga akhirnya tiba di Indonesia.
Di Amerika, petani awalnya menanam kentang, tetapi kebanyakan digunakan sebagai pakan ternak di New England. Namun, segalanya berubah ketika Thomas Jefferson, seorang duta Amerika yang sangat menyukai French Fries, kembali dari tugasnya di Prancis.
Jefferson sering menyajikan French Fries kepada tamunya dan, dengan popularitasnya sebagai Presiden ketiga Amerika Serikat, kentang mulai mendapatkan perhatian baru. Keberadaan french fries dalam menu sosial dan istana mengangkat popularitas kentang di Amerika dan sekitarnya, menjadikannya salah satu makanan yang sangat digemari di seluruh dunia.
Sejak saat itu, kentang telah berkembang menjadi bahan utama dalam berbagai hidangan, termasuk camilan ikonik yang kita kenal hari ini sebagai french fries.
Baca Juga: 4 Nasi Goreng Khas Negara Ini, Bikin Siapapun Ingin Makan Banyak

Restoran-restoran mewah di Amerika akhirnya mulai menyajikan french fries sebagai bagian dari menu mereka, meskipun saat itu french fries adalah makanan yang disajikan dalam potongan kentang yang tebal.
Kisah transformasi french fries menjadi camilan ikonik yang kita kenal saat ini dimulai dari sebuah insiden pada tahun 1853.
Di Moon Lake Lodge, Saratoga Springs, seorang koki mengalami kemarahan setelah seorang pelanggan terus mengeluhkan potongan kentangnya yang terlalu tebal.
Kesal dengan keluhan tersebut, sang koki memutuskan untuk mengiris kentang menjadi sangat tipis, menyerupai bentuk korek api.
Ternyata, eksperimen tersebut membawa hasil yang mengejutkan. Pelanggan tersebut sangat puas dengan potongan tipis yang baru, dan tak lama kemudian, banyak tamu lain yang juga tertarik untuk mencoba kentang goreng dalam bentuk baru ini.
Sejak saat itu, french fries bertransformasi dari potongan tebal menjadi camilan renyah yang mendunia.
Baca Juga: Sensasi Makan Kepiting dengan Saus Boba di Restoran Malaysia

Awalnya dikenal dengan nama Saratoga Chips, french fries mengalami perjalanan panjang hingga mencapai status ikonik seperti sekarang.
Setelah penemuan potongan tipis yang inovatif oleh koki George Crum, yang kemudian membuka restorannya sendiri, keberhasilan tersebut memicu gelombang imitasi dari berbagai tempat.
Kejayaan french fries meluas dari utara ke selatan Amerika, menyeberang ke Eropa, dan akhirnya menyebar ke berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, french fries mulai dikenal luas pada tahun 1970-an, terutama setelah kehadirannya di restoran cepat saji yang juga menyajikan ayam goreng dan hamburger.
Sejak saat itu, french fries adalah salah satu camilan favorit di tanah air. Kini, kemudahan menikmati french fries juga semakin meningkat, dengan banyak orang bisa menemukan french fries dalam keadaan beku di pasar swalayan, siap untuk digoreng dan dinikmati kapan saja.







