RumahMigran.com – Kasus pembunuhan TKI di Malaysia kembali terjadi. Awal tahun 2024, seorang TKW asal Jember, Jawa Timur, meninggal dunia di Negeri Jiran dengan bekas luka di bagian lehernya.
Windri Nur Fadila, 18 tahun, ditemukan meninggal dunia dalam posisi telungkup di lantai dasar samping lift kantor tempatnya bekerja pada Senin, 29 Januari 2024. Ia merupakan warga desa Jenggawah, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Sudah 10 bulan Windri bekerja di Malaysia. Ia diduga menjadi korban pembunuhan oleh MZ (21 tahun), yang merupakan warga Jatisari, Kecamatan Jenggawah. Hingga saat ini, polisi belum menemukan motif korban sebab telah menembaknya akibat melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.
Tewasnya Windri menambah daftar kasus pembunuhan TKI di Malaysia. Keluarga Windri mengaku terkejut dengan nasib naas Windri. Ninik, salah satu bibi dari Windri, mengatakan korban masih melakukan panggilan video semalam sebelum meninggal dunia.
“Malam sebelum kejadian masih sempat video call sambil curhat,” ungkap Ninik kepada kompas.com melalui sambungan telepon pada Selasa, 6 Februari 2024.
Kepada sang bibi, Windri tidak pernah menyebut dirinya mempunyai masalah di Malaysia. Akan tetapi, saat panggilan video tersebut almarhumah sempat meminta pendapat sang bibi apakah bagus atau tidak jika ia mengenakan baju berwarna putih untuk bekerja. Ia ingin memakai baju berwarna putih saat ke kantor.
Baca Juga: Tak Hanya ART, Berikut adalah Ragam Pekerjaan TKI di Luar Negeri

“Tidak tahu itu firasat atau bagaimana, itu yang dia sampaikan sebelum meninggal dunia,” tambah sang bibi.
Keluarga kemudian meminta berbagai pihak untuk membantu kepulangan sang almarhumah. Pada Minggu, 4 Februari 2024, jasad almarhumah sudah dipulangkan.
Menurut Kepala Sub Koordinasi Perlindungan PMI Disnaker Jember, Rida Herawati, korban dan terduga pelaku sama-sama ke Malaysia dengan status Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal dengan memanfaatkan paspor kunjungan.
“Data mereka tidak ada di Disnaker Jember, kalau resmi seharusnya ada,” imbuh Rida.
Ia menambahkan MZ menyusul ibunya, yang memang bekerja di Malaysia.
Pihak Disnaker Jember telah membantu agar jenazah korban dipulangkan melalui berbagai pihak. Pihaknya juga berkoordinasi dengan keluarga pelaku untuk proses pemulangan jenazahnya.







