RumahMigran.com – Organisasi Taiwan International Workers Association (TIWA), adalah sebuah Komunitas Pekerja Indonesia Taiwan, Komunitas ini sangat mendukung upaya para pekerja asing di negara tersebut, untuk mendapatkan perlakuan adil, dan berjanji akan membela hak-hak mereka.
Salah satu perjuangan Komunitas Pekerja Indonesia Taiwan adalah agar para pekerja asing agar dapat bersatu. TIWA berprinsip, jika seluruh pekerja asing yang tersebar di tempat berbeda dapat bersatu, kekuatan yang terjalin akan menjadi lebih besar dan meluas, serta masyarakat dapat mendengar suara buruh migran.
Salah satu perjuangan adalah agar para pekerja asing agar dapat bersatu. TIWA berprinsip, jika seluruh pekerja asing yang tersebar di tempat berbeda dapat bersatu, kekuatan yang terjalin akan menjadi lebih besar dan meluas, serta masyarakat dapat mendengar suara buruh migran.
Komunitas Pekerja Indonesia Taiwan telah berhasil membantu mendirikan dua asosiasi pekerja asing, yakni Kapulungan Samahang Pilipino (KASAPI), dan Ikatan Pekerja Indonesia di Taiwan (IPIT). Kantor KASAPI berada dalam kantor yang sama dengan TIWA, di : 3F, Nomor 53-6, SEC : 3 Chung Shan North Road, Chung Shan District, Taipei City 104.
KASAPI telah ikut berpartisipasi dalam banyak kegiatan penting, termasuk aksi demo pekerja asing massal di Taiwan. Pada 2007 lalu misalnya, saat memperjuangkan upah pokok pekerja rumah tangga.
Sebagai salah satu kekuatan, KASAPI juga pernah menggelar seminar seputar buruh migran di Gereja St.Christopher, serta mengunjungi pekerja asing di penampungan.
Sedangkan IPIT baru dibentuk 2008. Namun, prestasi yang di peroleh sangat luar biasa.Selain setiap minggu mengadakan kelas bahasa Mandarin, musik, dan computer, juga aktif dalam kegiatan seni budaya dan seminar.
TIWA memiliki fungsi memberikan pelayan terhadap para pekerja asing (buruh migran) dari berbagai golongan yang bekerja di Taiwan.
Pelayanan yang diberikan juga meliputi berbagai jenis, mulai dari penyelesaian kasus sengketa pekerja dengan majikan, pameran kebudayaan pekerja asing, pendidikan untuk Pekerja Asing dan lain-lain.
Kepedulian TIWA terhadap kehidupan Pekerja Asing (PA) tidak perlu diragukan lagi. Bahkan, TIWA juga kerap melancarkan aksi protes dan demontrasi yang berhubungan erat dengan sistim politik PA yang merugikan kehidupan buruh migran sendiri.
Sehingga, TIWA kemudian bergabung dalam Persatuan Assosiasi Buruh Migran se-Taiwan.
Hingga saat ini, TIWA memiliki dua buah shelter penampungan PA yang berfungsi untuk memberikan tempat peristirahatan sementara bagi para PA yang memiliki masalah dalam pekerjaan, dan juga kelangsungan hidup mereka selama di Taiwan.
Setiap PA yang mengalami masalah, jika tidak melaporkan kasusnya, maka ada sebagian dari mereka yang harus dititipkan di shelter penampungan sambil menunggu proses penyelesaian kasus mereka.
Chang Rong Long, seorang fotografer yang cacat tangan dan kaki akibat kecelakaan kerja, pernah memotret kisah kehidupan dalam shelter penampungan PA bermasalah.
Selama sebulan (1-31 Mei) di gedung Mitshukoshi Dept.Store, B2F, No: 9 Song Shou Road, Hsinyi District, Taipei City — dekat dengan pusat perbelanjaan gedung 101 — mengadakan pameran fotografi hasil karyanya.
Chang Rong Long menamai hasil karya kumpulan foto itu dengan sebutan ‘rumah singgah. “Kita sebut saja shelter ini sebagai rumah singgah,” tuturnya. Mengapa demikian? Kata Chang Rong Long, karena mereka tidak akan tinggal lama di sini. “Mereka hanya akan tinggal untuk sementara waktu sambil menunggu kasus yang mereka hadapi diselesaikan,” katanya.