RumahMigran.com – Apakah kamu tipikal orang yang suka berbelanja tapi malas keluar rumah? Apakah pada akhirnya kamu menjatuhkan pilihan ke aplikasi belanja online yang belakangan makin populer di era pandemi covid-19 ini? Jika iya, maka kamu harus lebih berhati – hati sebelum berbelanja dan bertransaksi. Karena Pencurian Data Pribadi pada aplikasi berbelanja secara daring kini terjadi lagi.
Di Indonesia dan beberapa negara lainnya, mungkin kini sedang dihebohkan dengan wabah pandemi, dimana pemerintah ramai – ramai melarang masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah seperti bekerja ataupun sekolah.
Sayangnya, berbelanja pun tidak luput dari program pemerintah yang satu itu. Dimana kamu tahu bahwa kita semua harus membatasi kegiatan belanja di luar ruangan dan aplikasi belanja daring menjadi solusi terbaik untuk masalah tersebut.
Namun media sosial kembali dihebohkan dengan sebuah unggahan tentang kasus Pencurian Data Pribadi yang terjadi di dalam lingkup dunia belanja online. Sebuah aplikasi berbasis cuitan yaitu twitter menampilkan satu berita trending, dimana akun twitter bernama @regafrilian menguak kasus pencurian data yang menimpanya belakangan ini.
Semua kejadian itu bermula saat Rega memasang iklan di salah satu aplikasi belanja online yang cukup terkenal di Indonesia. Dimana dirinya mengunggah mesin motor dalam iklan tersebut dan menyadari bahwa dirinya mengalami pencurian data pribadi.
Iklan yang diunggah oleh Rega sudah cukup banyak dilihat pengguna aplikasi tersebut dan mendapatkan banyak respon. Namun baru pada pukul 00.30 WIB ada seorang pengguna yang berniat membeli produk milik Rega tersebut. Jika kebanyakan pembeli akan langsung melakukan proses check out, pembeli yang satu ini tidak demikian.
Rega awalnya merasa biasa saja karena harga produk yang dijual olehnya memang memiliki nominal yang cukup mahal sehingga wajar jika pembeli ini merasa ragu saat akan melakukan transaksi.
Pembeli ini mengirimkan foto dirinya (selfie) bersama KTP dan meminta Rega melakukan hal yang sama dengan alasan agar kedua pihak sama – sama percaya.
Mengingat bahwa harga produk yang ditawarkan Rega memang tinggi, Rega pun setuju untuk melakukan permintaan pembeli tersebut dan mengirimkan foto selfienya.
Sampai beberapa menit kemudian, pembeli tersebut menelpon Rega secara langsung dan menanyakan kode OTP yang dikirimkan ke nomor ponsel Rega. Disanalah Rega baru menyadari bahwa dirinya sedang ditipu oleh pembeli tadi.
Rega memberikan kode OTP yang salah berkali – kali dan memarahi sang penipu pada akhirnya. Namun, penipu itu justru balik mengancam Rega melalui sambungan telepon. “Asal mas tahu saja ya, KTP yang saya kirim itu punya orang yang pernah saya tipu juga. Jadi mas enggak akan pernah tahu siapa saya. Saya sudah dapat nih foto profile mas, saya lagian juga sudah dapat foto selfie-nya mas juga. Jadi saya bisa melakukan hal sama ke orang lain pake nama mas,” ungkap Rega menirukan bicara sang penipu kepada awak media yang menemuinya.