RumahMigran.com – Ribuan demonstran Hong Kong kembali melancarkan aksi unjuk rasa di distrik Tai Po, pada Sabtu (10/8). Banyak polisi menembakkan gas air mata kepada aktivis pro-demokrasi yang berunjukrasa. Muncul peringatan dari KJRI Hong Kong kepada WNI di sana terkait kejadian itu.
Aparat kepolisian juga mencoba memblokade persimpangan jalan di berbagai kota dan menggiring massa ke kota lainnya, supaya tidak terjadi kerusuhan di dalam kota.
Demo sebelumnya telah pecah di Hong Kong, sempat reda setelah ada kesepakatan antara pendemo dengan pemerintah dan peringatan dari KJRI kepada WNI di Hong kong untuk tidak meninggalkan rumah apabila tiada kegiatan mendesak.
Pada awalnya meski kepolisian tak memberikan izin kepada mereka, namun aksi tetap dilakukan.
Para aktivis sebelumnya melancarkan kembali aksinya setelah pemimpin Hong Kong menyatakan tidak ada kelonggaran bagi mereka yang telah melakukan protes selama 3 bulan.
Baca Juga: Aksi Demonstran Di Hongkong, Tiongkok Sebut Mereka Adalah Teroris
Demo yang pecah di Hong kong memang lagi-lagi belum mendapatkan titik temu terkait permintaan pendemo dan keputusan pemerintah Hong kong, tentu saja dengan keadaan yang semakin meluas dan mengkhawatirkan.
Pihak KJRI Hong Kong sentiasa memantau dan memberi peringatan kepada para WNI untuk sentiasa memantau informasi dari KJRI mengenai perkembangan keamanan.
Kali ini pecah bentrokan antara massa yang pro demonstrasi dengan masa yang anti demonstrasi, masa anti demonstrasi menyerang masa pro demonstrasi karena menurut mereka, para demonstran telah mengganggu kegiatan perekonomian Hong Kong dan kegiatan lainnya.
Baca Juga: Migrasi dan Hak Asasi Manusia Yang Kian Meradang, Benarkah?
Bahkan masa demonstran telah membuat kacau transportasi dan mengakibatkan sejumlah komuter line terhambat.
Sampai saat ini pemerintah Hong Kong telah menetapkan status kota Hong Kong dalam level Berbahaya. Sehingga menghimbau kepada para pendatang ataupun pelancong untuk menghindari demonstrasi.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong mengingatkan WNI yang berada di sana untuk berhati-hati dan menghindari kerumunan massa dan pusat demonstrasi. KJRI menyatakan belum ada travel warning yang dikeluarkan terkait demo Hong Kong.
Baca Juga: SPG Dealer Mobil Cantik, Tewas Dihabisi Gigolo Usai Bilang Tak Puas Bercinta
“KJRI Hong Kong belum pernah mengeluarkan travel warning untuk berkunjung ke Hong Kong. Namun KJRI mengeluarkan imbauan kepada seluruh WNI yang tinggal dan berada di Hong Kong untuk selalu waspada dan berhati-hati saat bepergian serta menghindari kerumunan massa dan pusat demonstrasi,” ujar KJRI Hong Kong dalam keterangan tertulis, Jumat (9/8/2019).
KJRI telah memastikan Bandara Hong Kong tetap dibuka. Namun, otoritas setempat memperketat pengamanan di bandara sehingga hanya orang-orang yang punya tiket saja yang boleh masuk.
Otoritas bandara melakukan pengamanan ekstra daripada biasanya, yaitu membatasi akses ke area check in Terminal 1 hanya kepada para penumpang bertiket untuk penerbangan 24 jam ke depan.
Baca Juga: Tahun Baru Buat Kerusuhan, Ratusan Warga Hong Kong di Tahan Polisi
Para WNI selalu diminta untuk memantau perkembangan situasi terkini di Hong Kong melalui halaman Facebook resmi KJRI Hong Kong. Pihak KJRI berkomitmen siap memberikan bantuan kepada WNI apabila ada yang memerlukan.
“Silakan lapor kepada pihak berwajib setempat dan/atau KJRI Hong Kong via WA +852 6894 2799 atau +852 6773 0466 atau +852 5294 4184 dan Facebook KJRI Hong Kong, jika memerlukan bantuan dan permintaan informasi,” tulis KJRI.
Untuk Para Pekerja Migran Indonesia yang berada di Hong Kong pun tetap dihimbau selalu waspada selain memantau perkembangan terkini mengenai demo Hongkong yang telah lama berlangsung.