RumahMigran.com – Fakta biaya hidup di Korsel (Korea Selatan) telah menjadi perhatian utama bagi banyak orang, termasuk mahasiswa dan TKI (Tenaga Kerja Indonesia), yang berencana tinggal atau bekerja di negara tersebut. Korea Selatan dikenal sebagai salah satu negara dengan ekonomi yang berkembang pesat di Asia, namun biaya hidupnya relatif tinggi.
Dari biaya sewa tempat tinggal, transportasi, makanan, hingga kebutuhan sehari-hari lainnya, semua aspek fakta biaya hidup di Korsel membutuhkan perencanaan keuangan yang matang. Selain itu, faktor lokasi juga mempengaruhi besarnya biaya yang harus dikeluarkan. Misalnya, biaya hidup di Seoul, ibu kota Korea Selatan, cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kota-kota lain di negara tersebut.
Sebagai tambahan, gaya hidup juga memainkan peran penting dalam menentukan seberapa besar biaya yang harus dikeluarkan selama tinggal di Korea Selatan. Bagi mahasiswa yang memilih untuk tinggal di asrama kampus atau berbagi tempat tinggal dengan teman, biaya akomodasi bisa lebih terjangkau.
Sementara itu, bagi TKI yang mungkin bekerja di sektor informal atau formal dengan penghasilan terbatas, mereka perlu sangat berhati-hati dalam mengatur pengeluaran mereka. Di sisi lain, bagi mereka yang suka menikmati berbagai hiburan seperti makan di restoran, menonton konser, atau berbelanja di pusat perbelanjaan ternama, akan membuat pengeluaran mereka meningkat secara signifikan.
Oleh karena itu, penting bagi siapa saja, termasuk mahasiswa dan TKI, yang berencana pindah ke Korea Selatan untuk memahami dan mempersiapkan anggaran yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup mereka.
Bagaimana sih, sebenarnya perkiraan fakta biaya hidup di Korsel per bulannya pada tahun 2024? Berikut ini rincian untuk Sobat Migran yang membutuhkan informasi atau sekadar membandingkannya dengan negara lain. Yuk, mari simak bersama-sama faktanya berikut ini!
Baca Juga: Tingginya Biaya Hidup di Korea Selatan Bisa Dicek dari 8 Faktor Ini
1. Tempat Tinggal

Saat merencanakan untuk merantau ke Korea Selatan, salah satu pertimbangan utama adalah akomodasi. Biaya tempat tinggal bervariasi tergantung pada lokasi, ukuran, dan fasilitas yang tersedia.
Mahasiswa sering memilih tinggal di asrama, yang tersedia dalam beberapa tipe seperti kamar bersama atau pribadi. Kamar bersama biasanya dihuni oleh dua hingga enam orang, dengan biaya sewa yang lebih rendah semakin banyak penghuni. Kamar mandi dalam biasanya lebih mahal dibandingkan kamar mandi luar.
Sewa asrama dengan tiga hingga empat penghuni per kamar berkisar antara 150.000 hingga 250.000 Won per bulan (sekitar 1.740.000 hingga 2.900.000 Rupiah berdasarkan kurs rupiah pada bulan Juli 2024). Untuk satu atau dua orang per kamar, biaya sewa bisa mencapai 350.000 hingga 500.000 Won per bulan (sekitar 4.060.000 hingga 5.800.000 Rupiah).
Keuntungan tinggal di asrama termasuk tidak perlu membayar deposit dan tersedianya fasilitas seperti laundry, layanan kesehatan, kantin, dan mini market. Namun, fasilitas umum seperti dapur harus dibagi dengan penghuni lain dan sering kali ada aturan jam malam.
Bagi mereka yang menginginkan privasi lebih, apartemen tipe one-room seperti studio tersedia dengan biaya deposit antara 1.000.000 hingga 5.000.000 Won (sekitar 11.600.000 hingga 58.000.000 Rupiah). Biaya sewa bulanan untuk one-room bervariasi dari 250.000 hingga lebih dari 1.000.000 Won (sekitar 2.900.000 hingga 11.600.000 Rupiah), dengan rata-rata sekitar 300.000 Won per bulan (sekitar 3.480.000 Rupiah).
2. Tagihan Utilitas

Bagi mereka yang memiliki atau menyewa tempat tinggal, tagihan utilitas menjadi biaya tambahan setiap bulan, terutama untuk penghuni one-room. Untuk penghuni asrama, biasanya utilitas sudah termasuk dalam biaya sewa bulanan. Biaya utilitas bervariasi tergantung pada penggunaan individu.
Umumnya, hanya listrik dan gas yang dibayar terpisah. Biaya listrik berkisar antara 8.000 hingga 20.000 Won (sekitar 92.000 hingga 230.000 Rupiah, berdasarkan kurs Rupiah bulan Juli 2024 terhadap Won Korea), sementara biaya gas berkisar antara 10.000 hingga 20.000 Won (sekitar 115.000 hingga 230.000 Rupiah).
Karena Korea Selatan memiliki empat musim yang berbeda, perubahan musim akan mempengaruhi tagihan gas dan listrik. Musim dingin cenderung meningkatkan biaya gas, sementara musim panas dapat membuat biaya listrik lebih tinggi.
3. Biaya Makan dan Minum

Kebutuhan pokok lain yang penting untuk bertahan hidup adalah makan dan minum. Biaya pengeluaran untuk makan setiap individu berbeda-beda, semuanya tergantung gaya hidup masing-masing. Pilihan termurah tentu saja adalah memasak sendiri.
Jika kalian makan di restoran, minimal satu porsinya seharga 10.000 Won (sekitar 115.000 Rupiah). Untuk pilihan yang lebih murah, kalian bisa mencari makanan di kantin atau convenience store dengan harga di bawah 5.000 Won (sekitar 58.000 Rupiah) per porsi. Sedangkan untuk street food, satu porsinya bisa di bawah 3.500 Won (sekitar 40.000 Rupiah)!
Untuk makan, setidaknya kalian membutuhkan uang sekitar 10.000 Won (sekitar 115.000 Rupiah) per hari. Dalam sebulan, kalian akan menghabiskan sekitar 300.000 Won (sekitar 3.450.000 Rupiah) jika makan di luar.
4. Biaya Transportasi

Untuk mendukung mobilitas sehari-hari sebagai anak rantau, transportasi menjadi kebutuhan penting. Di Korea Selatan, sistem transportasi umum sudah sangat baik dan tersedia berbagai jenis kendaraan yang dapat digunakan.
Kalian bisa memilih antara bus dan kereta dengan tarif yang serupa, yaitu sekitar 1.200 hingga 1.500 Won (sekitar 14.000 hingga 17.000 Rupiah) per perjalanan. Dengan demikian, pengeluaran harian untuk transportasi dapat mencapai sekitar 3.000 Won (sekitar 35.000 Rupiah), yang berarti dalam seminggu bisa mencapai 15.000 hingga 21.000 Won (sekitar 173.000 hingga 242.000 Rupiah).
Dalam sebulan, total biaya transportasi bisa mencapai 84.000 Won (sekitar 970.000 Rupiah). Namun, biaya ini dapat dikurangi dengan memilih tempat tinggal yang dekat dengan kampus atau tempat kerja kalian.
5. Komunikasi

Untuk tetap terhubung dengan keluarga dan teman di tanah air, tentunya kalian membutuhkan paket data untuk ponsel masing-masing.
Biaya pulsa bervariasi, mulai dari 36.000 hingga 69.000 Won (sekitar 415.000 hingga 795.000 Rupiah) per bulan, tergantung pada paket data dan jaringannya.
Namun, pengeluaran untuk pulsa dapat dikurangi dengan memanfaatkan wifi di berbagai tempat umum, termasuk transportasi umum. Selain itu, banyak akomodasi yang sudah menyertakan internet dalam biaya sewanya.
6. Belanja Bulanan

Sebagai pendatang di luar negeri, perlu juga mengatur pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan, camilan, dan perlengkapan kebersihan.
Setiap orang memiliki budget dan cara belanja yang berbeda-beda, bisa harian, mingguan, atau bulanan.
Secara umum, diperlukan sekitar 80.000 hingga 100.000 Won (sekitar 920.000 hingga 1.150.000 Rupiah) per bulan untuk kebutuhan belanja sehari-hari.
7. Asuransi Kesehatan

Bagi mereka yang baru tiba di Korea Selatan, memiliki asuransi kesehatan adalah suatu keharusan, terutama bagi mahasiswa. Mengapa demikian? Asuransi ini sangat penting untuk melindungi diri dari situasi tak terduga terkait kesehatan.
Biaya asuransi kesehatan dapat bervariasi, mulai dari 60.000 Won (sekitar 690.000 Rupiah) per semester hingga 150.000 Won (sekitar 1.725.000 Rupiah) per tahun.
8. Hiburan dan Rekreasi

Untuk menghilangkan kejenuhan dari rutinitas sehari-hari sebagai pendatang di Korea Selatan, banyak dari kita pasti membutuhkan hiburan dan waktu rekreasi. Korea Selatan menawarkan beragam pilihan hiburan yang melimpah, berbeda dengan tetangganya di sebelah utara.
Biaya untuk hiburan bisa bervariasi tergantung pada jenis aktivitas yang dipilih masing-masing orang. Sebagai contoh, untuk membeli pakaian baru, diperlukan sekitar 10.000 hingga 25.000 Won (sekitar 115.000 hingga 287.000 Rupiah) per potong.
9. Pendapatan Rata-Rata

Gaji rata-rata pekerja di Korea Selatan adalah sekitar 8.590 Won per jam (sekitar 99.000 Rupiah per jam, berdasarkan kurs Rupiah bulan Juli 2024 terhadap Won Korea).
Mahasiswa internasional diizinkan untuk bekerja sambil kuliah dengan mematuhi regulasi tertentu, seperti usia minimal 20 tahun dan batas waktu kerja maksimal 20 jam per minggu.
Beberapa pekerjaan paruh waktu yang cocok untuk mahasiswa meliputi penerjemah, toko kosmetik, mini market, restoran, atau pekerjaan di dalam lingkungan universitas.
10. Total dan Kesimpulan

Jumlah uang minimum yang diperlukan untuk biaya hidup bulanan di Korea Selatan adalah sekitar 658.000 Won atau sekitar 8.484.655 Rupiah (dengan asumsi kurs 1 Won = Rp. 12,89). Namun, penting untuk dicatat bahwa angka tersebut bersifat relatif, karena biaya hidup sangat bergantung pada gaya hidup dan kebutuhan masing-masing individu.
Itu tadi 10 fakta menarik tentang biaya hidup di Korea Selatan yang dapat menjadi pertimbangan bagi Sahabat Migran yang berencana untuk tinggal atau berkunjung ke negara Korea Selatan. Semoga berhasil!







