RumahMigran.com – Menjelma sebagai kekuatan ekonomi terbesar di dunia, Korea Selatan kini sejajar dengan negara maju global. Tak pelak banyak yang langsung menebak biaya hidup di Korea Selatan mahal, terutama bagi Warga Negara Indonesia (WNI).
Beberapa sektor pendorong pesatnya perkembangan ekonomi Korea Selatan berasal dari sektor pariwisata dan budaya. Melalui promosi budaya K-Pop, negara ini berhasil menarik banyak turis mancanegara. Tidak mengherankan banyak WNI yang kepincut belajar hingga mengadu nasib di sana.
Jika Anda termasuk salah satu yang tertarik hidup di Korea Selatan, ada baiknya kumpulkan terlebih dahulu mengenai komponen biaya hidup di Korea Selatan. Meski tidak semahal Jepang, tetap saja hidup di Negeri Ginseng membutuhkan dana cukup besar.
Delapan Komponen Pengerek Tingginya Biaya Hidup di Korea Selatan

1. Hunian
Akomodasi paling pertama terlintas saat memutuskan pindah ke Korea Selatan. Mahal atau tidaknya harga hunian tergantung dari banyak faktor. Selain itu, kondisi keuangan Anda sendiri turut berperan apakah harga hunian terjangkau atau tidak.
Elemen yang mempengaruhi harga akomodasi mencakup lokasi, fasilitas, dan luas. Tersedia beberapa pilihan hunian di Korea Selatan. Ambil contoh saat ini Anda berstatus mahasiswa. Anda bisa memilih skema hunian sendiri atau berbagi. Tentu saja, tinggal sendiri harganya lebih mahal tetapi menghadirkan keuntungan lainnya, yakni privasi.
Hunian untuk berbagi contohnya tinggal di asrama. Umumnya, satu kamar akan dihuni antara tiga dan empat orang. Harga sewa untuk jenis ini antara 150 ribu dan 250 ribu won per bulan atau mulai sekitar Rp1,6 juta. Sedangkan tipe pribadi biasanya dihuni satu atau dua orang dengan harga sewa mulai dari 350 ribu won per bulan.
Salah satu contoh keunggulan kamar asrama pribadi adalah kamar mandi berada di dalam. Secara umum, tinggal di asrama memiliki keuntungan yakni tidak ada deposit dan fasilitas cukup lengkap, seperti laundry room dan minimarket. Tetapi, Anda harus siap berbagi dapur dengan yang lain dan taat aturan jam malam.
Pilihan lainnya adalah menyewa one-room accommodation atau seperti apartemen studio di Indonesia. Tipe seperti ini mewajibkan uang deposit senilai 1 juta hingga 5 juta won di awalnya.
Uang deposit ini akan dikembalikan setelah sewa berakhir. Harga sewa akomodasi berbeda-beda, antara 250 ribu hingga di atas 1 juta won. Sehingga, rerata sewa akomodasi per bulan 300 ribu won.
2. Utilitas
Selain biaya sewa, perlu dipertimbangkan mengenai biaya utilitas, seperti listrik dan gas. Ini berlaku bagi yang menyewa tipe akomodasi seperti apartemen studio. Bagi penyewa kamar asrama, biaya ini sudah termasuk sewa bulanan yang dibayarkan.
Total tagihan utilitas akan berbeda-beda tergantung pemakaian. Biasanya, tagihan listrik dan gas dibayar terpisah. Rerata biaya listrik antara 8 ribu hingga 20 ribu won sedangkan gas antara 10 ribu dan 20 ribu won.
Dengan empat musim, biaya tagihan listrik akan naik saat musim panas sedangkan tagihan gas akan bertambah ketika musim dingin.
3. Makan dan Minum
Harga makanan dan minuman turut mempengaruhi mahalnya biaya hidup di Korea Selatan. Paling irit adalah dengan memasak sendiri. Jika ingin makan di restoran, siapkan anggaran minimal 10 ribu won untuk satu porsi. Apabila ingin murah, Anda bisa menyantap makanan di kantin atau convenience store dimana harga satu porsi di bawah 5 ribu won.
Jika perlu, Anda bisa berburu makanan di pinggir jalan yang bisa semurah 3.500 won. Rata-rata Anda bisa menghabiskan 10 ribu won per hari untuk makan. Yang jika dihitung sebulan maka bisa terakumulasi 300 ribu won.
4. Transportasi
Biaya transportasi juga berbeda-beda bagi setiap orang. Secara rerata, ongkos transportasi di sana berkisar 3 ribu won per hari. Ini dihitung dari biaya bus dan kereta yang bertarif 1.200 hingga 1.500 won untuk sekali jalan. Dalam sebulan, rerata ongkos transportasi bisa mencapai 84 ribu won. Untuk menekan biaya, Anda bisa memilih tinggal lebih dekat dengan lokasi kampus atau tempat bekerja. Dengan demikian, Anda bisa tinggal jalan kaki.
5. Komunikasi
Komunikasi kini menjadi bagian penting dalam keseharian kita, apalagi jika tinggal di luar negeri. Harga pulsa beragam, mulai dari 36 ribu hingga 69 ribu won per bulan, tergantung paket data dan jaringannya.
Sudah ada jenis akomodasi yang memasukkan internet ke dalam biaya sewa bulanannya. Untuk mengurangi biaya komunikasi, Anda bisa memanfaatkan fasilitas Wi-Fi di tempat umum, termasuk transportasi umum.
6. Belanja Bulanan
Selain makan dan minum, komponen belanja bulanan termasuk yang lazim dilakukan selama di Korea Selatan. Jenis belanja bulanan berbeda-beda tergantung kebutuhan setiap orang. Umumnya, belanja bulanan mencakup bahan memasak, kebersihan, dan camilan. Rerata, anggaran belanja bulanan antara 80 ribu dan 100 ribu won setiap bulannya.
7. Asuransi Kesehatan
Tidak kalah pentingnya berkontribusi terhadap mahalnya biaya hidup di Korea Selatan adalah asuransi kesehatan. Memiliki asuransi kesehatan, terutama bagi mahasiswa, mutlak hukumnya untuk membantu saat terjadi hal yang kurang diinginkan. Rerata biaya asuransi kesehatan cukup beragam, mulai dari 60 ribu won per semester hingga 150 ribu won per semester.
8. Hiburan
Korea Selatan menawarkan banyak sekali jenis hiburan dan rekreasi. Biaya hiburan pastinya berbeda bagi masing-masing individual menurut jenis yang dipilih. Ada yang cukup menonton ke bioskop, berbelanja hingga staycation di hotel.
Jika Anda termasuk yang doyan berbelanja, sekadar informasi harga setiap potong pakaian baru antara 10 ribu dan 25 ribu.
Itulah delapan faktor yang menentukan biaya hidup di Korea Selatan yang tinggi. Tetapi tidak perlu khawatir. Sebab gaji di sana juga tergolong besar. Per jam, gaji mencapai 8.590 won. Ini dengan catatan berumur minimal 20 tahun dan mempunyai jam kerja maksimal 20 jam per minggu. Jika Anda mahasiswa, bisa menjajal profesi seperti penerjemah dan bekerja di restoran dan minimarket.
Dari penjelasan diatas, bisa disimpulkan biaya hidup di Korea Selatan sebulan mencapai sekitar 658 ribu won atau setara Rp 7.284.000 dengan kurs saat ini 1 won mencapai Rp11.07. Sekali lagi ditekankan bahwa biaya tersebut berbeda-beda bagi setiap orang.