RumahMigran.com – Sushi adalah salah satu makanan Jepang paling populer yang telah memikat hati dan selera banyak orang di seluruh dunia. Dengan perpaduan antara nasi yang dibumbui cuka dan berbagai bahan segar seperti ikan, sayuran, dan telur, sushi menawarkan pengalaman kuliner yang unik dan menggugah selera.
Seiring dengan penyebarannya ke berbagai negara, sushi tidak hanya menjadi simbol dari masakan Jepang tetapi juga mencerminkan keanekaragaman dan kekayaan tradisi kuliner yang ada.
Keunikan dan kelezatan sushi membuatnya menjadi pilihan favorit bagi para penggemar makanan di berbagai belahan dunia.
Bahkan bagi masyarakat Indonesia, Sushi merupakan makanan Jepang paling populer di Indonesia, memiliki tempat tersendiri di hati pecinta Japanese Food.
Menurut polling yang dilakukan oleh CNNIndonesia.com, sushi menjadi makanan Jepang yang paling sering terlintas di pikiran orang, dengan 69 persen responden menyebutnya sebagai varian yang langsung mereka bayangkan.
Di tempat kedua, ramen memperoleh 19 persen suara. Dalam hal makanan Jepang favorit di Indonesia, sushi berada di posisi kedua dengan 33 persen, menunjukkan bahwa sushi adalah salah satu pilihan utama di antara berbagai makanan Jepang.
Baca Juga: Kenali Washoku, Hidangan Tertua Dari Jepang Yang Lezat dan Nikmat
Ramen, dengan persentase sebesar 39 persen, merupakan pesaing utama dalam persaingan untuk menjadi makanan Jepang paling favorit di Indonesia.
Era pendudukan Jepang di Indonesia memainkan peran penting dalam memperkenalkan berbagai aspek budaya Jepang, termasuk adat istiadat, cara berpakaian, bahasa, seni bela diri, dan tentunya kuliner.
Budaya makanan Jepang yang diperkenalkan pada masa tersebut telah mengalami perkembangan pesat dan tetap eksis hingga kini.
Hal ini terlihat dari jumlah restoran Jepang yang semakin meningkat, baik di Jakarta maupun di berbagai daerah di Indonesia.
Restoran-restoran ini tidak hanya menyajikan hidangan Jepang yang autentik, tetapi juga berkontribusi pada keberagaman kuliner lokal, membuktikan bahwa pengaruh budaya Jepang tetap kuat dan relevan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Restoran Kikugawa, yang dibuka pada tahun 1969, mencatatkan dirinya sebagai restoran Jepang pertama di Jakarta.
Didirikan oleh Kikuchi Surutake, seorang mantan tentara Jepang yang memutuskan untuk menetap di Jakarta, restoran ini memperkenalkan kuliner Jepang dengan rasa yang ringan dan gurih yang segera mendapatkan tempat di hati masyarakat Indonesia.
Keberhasilan Kikugawa membuka jalan bagi banyak pengusaha Indonesia untuk mengikuti jejaknya dalam membuka restoran Jepang.
Meskipun banyak dari mereka bukanlah keturunan Jepang, semangat dan antusiasme untuk menghadirkan kuliner Jepang ke pasar lokal tetap tinggi.
Hal ini mencerminkan bagaimana kekayaan dan keberagaman masakan Jepang telah menginspirasi dan memikat berbagai kalangan di Indonesia.
Baca Juga: Begini Cerita Dibalik Istilah Kawaii di Jepang, Dan Ternyata..
Sejarah Mengenai Sushi
Sushi mungkin dikenal sebagai makanan khas Jepang, tetapi asal-usulnya sebenarnya tidak berasal dari Jepang. Berdasarkan informasi dari laman Sushifaq, sushi pertama kali diciptakan oleh penduduk asli China pada abad ke-2 sebelum masehi.
Pada masa itu, masyarakat China memiliki kebiasaan untuk mengawetkan makanan dengan cara yang unik. Salah satu metode yang mereka gunakan adalah dengan menempatkan ikan di dalam beras sebagai bagian dari proses fermentasi. Beras yang digunakan dalam proses ini berfungsi sebagai medium fermentasi, membantu dalam pengawetan ikan dan memberikan rasa yang khas.
Teknik ini kemudian berkembang dan mengalami adaptasi seiring waktu, akhirnya sampai ke Jepang, di mana sushi berevolusi menjadi bentuk yang kita kenal sekarang.
Meskipun sushi kini menjadi simbol masakan Jepang, akar sejarahnya menunjukkan bahwa makanan ini memiliki perjalanan yang panjang dan menarik dari China sebelum menjadi populer di Jepang dan di seluruh dunia.
Sushi awalnya merujuk pada teknik pengawetan ikan yang dilakukan dengan membungkus ikan dalam nasi, garam, dan cuka. Metode ini dirancang untuk menjaga kualitas dan rasa ikan selama periode waktu tertentu.
Dalam proses ini, nasi berfungsi sebagai media fermentasi yang membantu mengawetkan ikan. Ketika ikan siap untuk disantap, nasi biasanya dibuang, dan hanya ikan yang dikonsumsi.
Di Jepang, sushi mulai dikenal sejak abad ke-8. Seiring waktu, teknik pembuatan sushi mengalami evolusi dan penyebaran yang signifikan.
Metode tersebut tidak hanya menyebar ke seluruh daratan China, tetapi juga sampai ke Jepang, di mana sushi mengalami berbagai penyesuaian dan pengembangan.
Di Jepang, sushi berkembang menjadi bentuk yang lebih modern dan dikenal secara luas seperti yang kita nikmati hari ini.
Proses panjang dan adaptasi yang dilakukan dalam pembuatan sushi mencerminkan perjalanan kuliner yang kaya dan dinamis dari teknik pengawetan ikan sederhana menjadi hidangan ikonik global.
Konsep pengawetan ikan menggunakan nasi, garam, dan cuka yang awalnya berasal dari China mengalami modifikasi ketika diperkenalkan di Jepang. Dalam bahasa Jepang, kata “sushi” tidak hanya merujuk pada makanan, tetapi juga memiliki makna simbolis yang menyiratkan keberuntungan, umur panjang, dan kesuksesan dalam jabatan.
Pada awalnya, sushi merupakan makanan yang sering dinikmati oleh kalangan elit dan orang-orang kaya. Pada masa zaman Edo, sushi dikenal dengan nama “oshizushi,” yang merupakan bentuk awal dari sushi. Namun, seiring berjalannya waktu, terutama menjelang akhir periode Edo, sushi mengalami perubahan besar. Bentuk sushi yang dikenal sebagai “nigirizushi” muncul dengan ukuran yang lebih kecil dan lebih mudah disantap.
Pada tahun 1970-an, sushi masih dianggap sebagai makanan mewah yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu atau pada acara-acara khusus. Seiring waktu, sushi semakin berkembang dan menjadi lebih terjangkau, memungkinkan lebih banyak orang untuk menikmatinya secara reguler. Transformasi ini menunjukkan bagaimana sushi telah berkembang dari hidangan eksklusif menjadi salah satu makanan yang populer dan mudah diakses di seluruh dunia.
Baca Juga: Merunut Sejarah Asal-Usul Kue Donat Pertama Kali Di Dunia
Makanan Sushi di Masa Modern
Masa kini, Sushi tidak hanya dikaitkan sebagai salah satu makanan tradisional khas Jepang, tetapi makanan ini mulai berevolusi ketingkat yang lebih modern, dan bahkan jauh lebih kompleks.
Dengan banyak pengaruh dari budaya Barat yang melahirkan gaya pengolahan Sushi terbaru. Sebut saja california rolls. Ini merupakan jenis Sushi modern (fusion) yang dapat ditemukan di restoran-restoran Sushi papan atas.
Mengingat permintaan pasar yang begitu tinggi, perkembangan Sushi diprediksi akan terus berkembang dan semakin maju. Nama Sushi sendiri berasal dari bahasa kuno yang mengarah ke kata sifat, yaitu masam.
Suatu gambaran mengenai proses fermentasi, yang berarti proses pengawetan ikan dengan fermentasi yang dikemas di dalam nasi. Agar proses berjalan dengan baik, maka ditambahkanlah cuka.
Baca Juga: Gaya Harajuku Yang Mendunia, Ternyata Ini Makna Aslinya
Warung sushi pertama yang didirikan di Jepang adalah Kaitenzushi, yang mulai beroperasi di Osaka pada tahun 1958. Kaitenzushi dikenal sebagai restoran sushi yang menggunakan sistem conveyor belt untuk menyajikan berbagai jenis sushi kepada pelanggan, menawarkan pengalaman makan yang unik dan efisien.
Di Indonesia, sushi telah berkembang dengan cara yang khas, menggabungkan berbagai bahan lokal dan menciptakan varian yang tidak ditemukan di tempat asalnya. Beberapa inovasi dalam sushi di Indonesia termasuk penggunaan bahan seperti alpukat, keju, dan udang goreng, yang mencerminkan adaptasi budaya makanan Jepang dengan selera lokal.
Jika Sahabat Migran berkesempatan untuk bepergian atau berwisata ke Jepang, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi sushi dalam bentuk aslinya. Menikmati sushi sebagai makanan Jepang paling populer di tempat asalnya akan memberikan pengalaman kuliner yang otentik dan memungkinkan kamu merasakan keanekaragaman serta keaslian rasa sushi yang sebenarnya.
Di sana, Kamu dapat menyesuaikan dengan anggaran biaya yang Kamu miliki. Karena ada banyak pilihan tempat makan Sushi enak di Jepang. Selamat mencoba!







