RumahMigran.com – Seperti sudah diprediksi sebelumnya, film Joker produksi Warner Bros Pictures mendulang kesuksesan di seluruh dunia. Film ‘Joker‘ mencetak rekor di pasar film domestik Amerika Utara dengan memperoleh US$93,5 juta atau setara dengan Rp1,3 triliun pada akhir pekan debut.
Atas capaian dari 4.375 lokasi tersebut, majalah Variety menyebut Joker berhasil mencetak rekor baru, yaitu penayangan debut terbesar di Oktober sepanjang masa.
Perolehan Joker ini melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh Venom dengan US$80 juta. Bahkan banyak pihak menyebut film “Joker” adalah yang terbaik tahun ini dan layak dapat Oscar. Penampilannya menghidupkan sosok Joker yang sangat menderita dan menakutkan.
Dengan perolehan film yang dibintangi oleh Joaquin Phoenix itu menempatkannya sebagai film berperingkat R-Rated terbaik sepanjang masa dan film terbesar kelima sepanjang 2019.
Sebenarnya, jika dibandingkan dengan “Venom” yang meraih 127,2 juta dolar untuk penghasilan global, “Joker” malah jauh melampauinya.
Baca Juga: Hustler: Kisah Nyata Penari Striptis Yang Menipu Pria-pria Dari Wall Street
Di Korea Selatan saja, film yang menceritakan kehidupan Arthur Fleck tersebut menghasilkan 16,3 juta dolar AS dan wilayah Asia lain termasuk Jepang yang memperoleh raihan sekitar 7 juta dolar AS. Film Joker digadang-gadang adalah film terbaik untuk Oscar tahun 2020.
Tentunya dengan capaian tersebut sekaligus memastikan film “Joker” sebagai film yang siap mendulang untung miliaran dolar. Sebenarnya disebutkan jika film yang dibintangi Joaquin Phoenix ini berbujet hanya 55 juta dolar AS.
Namun disinyalir angka tersebut belum termasuk biaya pemasaran dan distribusi. Walaupun demikian, untuk standar film yang mengadaptasi dari DC Comic, bujet film “Joker” adalah salah satu yang terendah.
Baca Juga: Ariel Membenarkan Noah Tinggal Bertiga, Sinyal Kuat Uki Hengkang?
Angka pekan debut yang dicetak Joker ini menandakan antusiasme publik atas film dengan rating DEWASA tersebut, meskipun ternyata sempat menimbulkan kekhawatiran terkait dengan insiden penembakan pada 2012, saat penayangan film Batman “The Dark Knight Rises” terjadi lagi.
Bahkan sejumlah peringatan muncul di media sosial terutama twitter. Peringatan ini tak main-main sebab, Joker diberikan rating R atau Dewasa, yang mana rating R ini sendiri artinya film atau tontonan itu mengandung konten dewasa, misalnya bahasa verbal yang terlalu keras, kekerasan fisik, atau juga adegan-adegan seksual yang terlalu vulgar untuk anak.
Menurut laman WebMD, film-film penyiksaan berpotensi menurunkan sensitivitas anak terhadap kekerasan di kehidupan nyata.
Baca Juga: Hustler: Film Bumi Manusia Dan Fakta Unik di Balik Pembuatannya
Selain itu kekerasan dalam film berpotensi membuat anak-anak bergulat dengan pikirannya sendiri dan mengembangkan hasil berpikir mereka kepada hal-hal yang dikhawatirkan membahayakan.
Film-film dengan grafis gambar mengerikan akan membuat detak jantung meningkat sebanyak 15 detak per menit, kemudian telapak tangan juga menjadi berkeringat, suhu kulit turun beberapa derajat, otot menegang, serta tekanan darah yang bisa meningkat.
Film yang terlalu keras juga memainkan peran penting dalam pengembangan pikiran negatif anak-anak, di mana anak-anak dapat menjelajahi naluri, impuls, dan ketakutannya tanpa implikasi di kehidupan nyata. Proses ini disebut sebagai simbol katarsis.
Baca Juga: Pengakuan Mia Khalifa: Jadi Bintang Film Porno, Enggak Bikin Kaya, Malah Apes
“Joker” memang jauh dari kesan pahlawan super. Kesan itu memicu kepolisian untuk memperketat pengaman selama pemutaran film.
Pihak bioskop di AS juga memeriksa kartu identitas penonton dan memberi peringatan bahwa peringkat “Joker” memang sangat keras.
Dalam mendapatkan simpati kritikus film dan masyarakat, film “Joker” cakupan film arahan sutradara Todd Phillips itu mendapatkan nilai B+ dari CinemaScore dan 69 persen di Rotten Tomatoes 70 persen.
Baca Juga: Wu Assassin: Film Serial Laga Terbaru Iko Uwais di Netflix
Film ini juga menjadi film Warner Bros dengan angka pembukaan terbesar pada 2019 di 39 negara, seperti Inggris Raya, Rusia, Italia, Spanyol, Uni Emirat Arab, Jepang, Korea Selatan, Indonesia, Brasil, Meksiko, dan Australia.
Berdasarkan data dari Box Office Report, pada akhir pekan ini, debut Joker berhasil mendulang US$9,2 juta di Korea Selatan.
Joker kemudian berjaya di Inggris Raya dengan US$4,7 juta, lalu Meksiko dengan US$4,2 juta, Rusia dengan US$3,9 juta, Australia dengan US$3,1 juta, lalu Brasil dengan US$2,9 juta.
Baca Juga: Film The Sixth Sense: Antara Hantu, Supranatural Dan Psikologi
Sementara itu di Indonesia, Joker memperoleh US$2,7 juta atau setara dengan Rp38,2 miliar per 5 Oktober. Angka itu melonjak drastis dari hari pembukaan pertama di Indonesia yang mencetak Rp11 miliar.
“Bukan hanya Joker tampil mengesankan di Amerika Utara, namun juga secara internasional. Gaung dan kontroversi yang mengelilingi film ini bergema kuat dengan jumlah penonton yang kemudian menempatkan film ini menjadi prioritas utama,” ujar Paul Dergarabedian, analis dari media senior dengan Comscore, dikutip dari majalah Variety.
Film “Joker” disutradarai oleh Todd Phillips yang menceritakan tentang kisah Arthur Fleck (Joaquin Phoenix), seorang komedian gagal yang menjadi penjahat psikopat.
Berikut ini Official Trailer Film Joker:
Film turut dibintangi oleh Zazie Beetz, Marc Maron, Bill Camp, dan Robert De Niro. Kabarnya untuk menjiwai perannya, Joaquin Phoenix mengunjungi beberapa rumah sakit jiwa untuk mempelajari perilaku pasien sakit jiwa dan satu lagi saat shooting film ini, Joaquin tidak mengajak bicara Robert De Niro, lawan mainnya di film ini hanya untuk mendapatkan feel kebencian kepada karakter yang dimainkan De Niro.
Ini adalah salah satu pencapaian yang tinggi dari seorang Joaquin Phoenix, meskipun aktingnya kali ini dipuji-puji sebagai akting di film Joker yang terbaik dan layak dapat Oscar.
Walaupun film ini diselimuti kontroversi atas kekerasan yang digambarkan dalam film tersebut. Tetapi animo penonton Joker begitu luar biasa di seluruh dunia, demi menyaksikan karakter anti hero pertama yang menjadi idola.