Rumahmigran.com – Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang ada di Taiwan adalah sekitar 200 ribu lebih. Lantas, apa yang membuat banyak WNI ingin bekerja di sana? Apakah karena gaji PMI Taiwan lebih besar dari negara tujuan bekerja lainnya?
Menurut pengakuan seorang PMI, Titi Choiriyah, penghasilan di Taiwan sebenarnya beragam. Namun menurut dia, untuk ukuran PMI baru, rata-rata mendapatkan gaji sebanyak 22.000 NTD/bulan bagi yang bekerja di pabrik.
22.000 NTD/bulan jika dirupiahkan sekitar 10,4 juta rupiah. Dibandingkan dengan buruh pabrik di Indonesia, nilai itu tentu jauh lebih besar.
Di Indonesia, rata-rata upah minimum pekerja non skill adalah 2 juta dan paling tinggi 4 juta.
PMI untuk rumah tangga (ART), gaji mereka lebih rendah dengan pekerja pabrik. ART di Taiwan semuanya adalah Pekerja Migran perempuan.
Gaji PMI ART di Taiwan sebesar 17.000 NTD. Bila dikonversi ke rupiah berarti 8 juta lebih. Itupun sudah besar untuk ukuran pekerja non skill.
Baca Juga: Auto Kaya! Berikut Gaji Kerja Di Amerika Serikat Yang Bikin Banyak WNI Kepincut
Meskipun mendapatkan penghasilan yang banyak, tetapi biaya hidup di Taiwan boleh dikatakan lumayan besar. Jumlah pengeluaran untuk makanan, tempat tinggal, hingga berbagai keperluan lainnya cukup mencekik kantong.
Jika tak pandai-pandai mengatur uang, PMI bisa kehabisan tabungan. Biasanya PMI yang bekerja di pabrik, mereka perlu lembur agar bisa menabung banyak.
Beda dengan PMI ART yang tempat tinggal dan makanannya sudah ditanggung majikan. Sehingga mereka cukup dapat berhemat serta dapat menabung banyak.
Syarat Bekerja di Taiwan
Gaji PMI di Taiwan tahun 2020 ini, sebenarnya sudah diatur dalam regulasi Departemen Tenaga Kerja atau Ministry of Labor (MOL). Dengan jumlah sebesar yang disebutkan di atas.
Di Taiwan, terdapat banyak kesempatan untuk bekerja di pabrik industri seperti textil, sparepart mobil, welder/tukang las, pipa besi, elektro, plastic, marmer, pendingin makanan.
Tentu untuk bekerja di sana, diperlukan persiapan beragam persyaratan dokumen bagi calon PMI (CPMI). Persyaratan seperti KTP, Kartu Keluarga, Ijazah, Akte Kelahiran, surat keterangan kesehatan, SKCK, paspor, surat izin keluarga (suami, istri, orang tua), dan keperluan lainnya harus ada.
Baca Juga: Aneka Bidang Pekerjaan Di Korsel Yang Banyak Membutuhkan Tenaga Kerja Migran
Untuk batas usia CPMI sendiri yaitu minimal 18 tahun dan maksimal 35 tahun. Ijazah bisa lulusan SD, SMP, SMA.
Lantas, berapa biaya yang perlu dikeluarkan untuk bekerja di pabrik Taiwan. Nah, biasanya, biaya sebesar 35 juta sampai dengan 38 juta itu dikeluarkan CPMI untuk pengurusan hingga bekerja di Taiwan.
Sistem pembayarannya pun dengan tunai, tanpa potong gaji, atau pembayaran dengan di-angsur.
Sementara itu, persyaratan bagi CPMI di sektor informal seperti ART berbeda dengan di pabrik. Seperti disebutkan di atas, gaji untuk PMI ART atau di Taiwan sebesar 7 juta hingga 8 juta rupiah perbulan.
Tetapi hati-hati bila, maraknya penipuan yang mengatasnamakan Perusahaan penyalur Pekerja Migran, mengharuskan CPMI mencari lowongan pekerjaan hanya melalui BP2MI atau Perusahaan penyalur Pekerja Migran yang resmi dan legal.
Supaya Sahabat Migran tidak gagal berangkat dan apabila sampai di negara tujuan, tidak akan terlunta-lunta hanya karena ditipu dengan iming-iming gaji besar. Semoga bermanfaat!
