RumahMigran.com – Usaha angkringan adalah bisnis yang patut untuk diperhitungkan di pandemi covid-19. Selain karena modal yang dibutuhkan tidaklah besar, banyak masyarakat terutama anak-anak muda yang menyukai makanan ala angkringan tersebut.
Meskipun pemerintah dengan protokol kesehatannya menganjurkan untuk tidak berkerumun, namun makanan angkringan dapat dibawa pulang atau take away alias dibungkus atau tidak harus dimakan di tempat.
Usaha angkringan ini cocok dilakukan oleh siapa saja, baik Sahabat Migran yang tinggal di kota kecil ataupun kota besar. Sebab, selalu saja ada pembelinya. Bahkan bagi yang masih bekerja di kantoran bisa melakukannya. Karena masih bisa membuka warung angkringan saat malam hari.
Baca Juga: Ide Usaha Menjual Sosis Bakar, Solusi Jitu Disaat Kena PHK
Berikut ini perhitungan kasar modal usaha angkringan yang bisa menjadi panduan kita untuk membuka usaha tersebut:
NO | KETERANGAN | HARGA |
1 | Tungku 2 buah | 40.000 |
2 | Terpal dan gerobak angkringan | 1.500.000 |
3 | Termos es | 50.000 |
4 | Ceret | 35.000 |
5 | Tempat sampah | 20.000 |
6 | Ember 2 buah | 60.000 |
7 | Teko plastik 2 buah | 50.000 |
8 | Gelas | 80.000 |
9 | Wadah | 55.000 |
10 | Piring besar | 40.000 |
11 | Piring kecil | 25.000 |
12 | Keranjang dan nampan | 100.000 |
13 | Sendok dan garpu | 40.000 |
TOTAL MODAL ANGKRINGAN | 2.090.000 |
Bahan-bahan Makanan dan Perlengkapannya
Untuk menjalankan bisnis angkringan tersebut, tentu saja dibutuhkan bahan-bahan makanan dan tambahan perlengkapan yang nanti akan menjadi bahan jualan. Nah, bahan-bahan makanan tersebut antara lain:
- Minuman Instant Kemasan
- Gula
- Kopi dan Teh
- Susu kental Manis
- Jahe
- Jeruk Peras
Sedangkan tambahannya adalah:
- Kecap
- Es batu
- Rokok
- Arang (sebagai bahan bakar memasak minuman khas angkringan seperti wedang jahe)
- Es Batu
- Persediaan Air Bersih Mentah
- Bahan Makanan Bisa Bebas Dipilih (Biasanya Sate Usus, Sate Ati Ampela, Nasi Kucing)
Baca Juga: Modal 20 Ribu, Cuan Jutaan Dari Jualan Es Krim Pop ICe Bikinan Sendiri
Untuk makanan yang hendak dijual. Sebaiknya hasil buatan sendiri, supaya keuntungannya lebih maksimal.
Namun, tidak apa-apa jika menerima titipan makanan orang lain untuk dijual di angkringan kita (Hitung-hitung bergotong royong di saat pandemi covid).
Untuk titipan makanan, diusahakan sesuai standar rasa yang kita tetapkan. Jadi jangan sampai asal terima titipan tapi rasa tidak diutamakan, karena nanti para pembeli angkringan kita tidak akan kembali lagi gara-gara makanan yang kita jual tidak enak.
Biaya Operasional
Umumnya dalam kebutuhan operasional menjalankan angkringan, kurang lebih biaya per harinya adalah Rp. 100.000 – 300.000. Biaya dapat membengkak apabila penjualan kita semakin banyak. Tetapi tentu, profit juga semakin banyak karena omzet yang kita dapatkan juga semakin besar.
Kadang jika angkringan sedang ramai, biaya operasional per hari mencapai Rp.800.000. Ini merupakan seuatu hal yang lumrah dalam berbisnis.
Bahkan, apabila harga bahan-bahan makanan dan minuman sedang naik, biaya operasionalnya pun akan lebih dari itu.
Jika hal tersebut terjadi, tentunya kita harus menaikkan harga jual yang ada untuk menutupi modal.
Namun perlu diingat jika harus melihat pasar kompetitor lainnya, supaya harga kita tetap dapat bersaing.
Tentu saja yang terpenting adalah meningkatkan kualitas makanan dan minuman serta pelayanan yang kita jual, supaya pelanggan angkringan kita tetap setia untuk membelanjakan uangnya di angkringan kita.
Promosi
Dalam memulai usaha angkringan milik kita sendiri, tentu kita harus melakukan promosi supaya memancing orang-orang untuk datang dan mengetahui usaha angkringan kita.
Disini kita harus menggunakan cara promosi offline atau langsung dan online atau tidak langsung. Tim promosi online dapat memanfaatkan teknologi internet. Seperti berpromosi di website, blog, Twitter, Facebook, Instagram dan Youtube dengan memviralkan nama angkringan kita.
Untuk bagian promosi offline atau langsung, dengan cara membagi-bagikan brosur, membagikan free tester kepada orang-orang yang lewat depan angkringan atau sejenisnya. Di sini diperlukan ide kreativ kita untuk menarik pembeli.
Mencari Karyawan
Pada awal usaha, tentu kita sendiri yang akan melayani pembeli dan menunggu angkringan. Namun, apabila sudah mulai ramai pembeli dan kita kewalahan, tentu kita harus merekrut karyawan untuk membantu kita berjualan.
Kita dapat menerima karyawan dari anak kuliahan atau siapapun yang mau bekerja dan kriteria yang utama adalah jujur dan mau bekerja keras. Ingat, ketika kita sudah niat berwirausaha, kita harus membagikan ilmu yang kita miliki kepada karyawan atau orang lain.
Dengan membagi ilmu, tidak akan membuat kita miskin atau berkurang ilmu kita, malah jika karyawan kita nanti atau orang yang kita ajari usaha dapat membuka sendiri usahanya, tentu hal itu suatu pencapaian yang berarti bagi kita.
Nah, Sahabat Migran sudah siapkah kalian untuk membuka usaha angkringan ini? Jangan takut gagal ya, dan selamat mencoba!