RumahMigran.com – Sekolah Indonesia di Argentina bernama “Escuela de la Republica de Indonesia” berdiri dengan megah dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia. Sekolah ini berhasil terwujud karena salah satunya berkat dedikasi seorang Padre asal Indonesia bernama Amans Laka.
Dalam Bahasa Spanyol, padre berarti pastor. Padre Amans Laka merupakan tokoh yang sangat dihormati bagi warga kota Puerto Esperanza. Kota ini terletak pada bagian utara provinsi Misiones, sekitar 200 km dari ibukota provinsi, Posadas, Argentina.
Padre Amans Laka telah tinggal puluhan tahun di negara Argentina. Selama di sana, ia berjasa meningkatkan taraf pendidikan bagi anak-anak setempat yang kurang mampu. Selain itu, ia juga mengembangkan sekolah EFA Santo Arnoldus Janssen, yakni sekolah dengan asrama. Di sekolah ini, murid diajarkan keterampilan bidang pertanian dan peternakan.
Atas jasanya, pemerintah setempat memberikan nama “Escuela de la Republica de Indonesia” yang lazim disebut sebagai sekolah RI di Argentina. Bahkan, nama Amans Laka menjadi salah satu nama jalan di kota tersebut.
Baca Juga: Miris! Lahir dan Besar di Negeri Jiran, Tapi Tak Miliki Status Warga Negara dan Dibayangi Razia Polis Diraja Malaysia
Antusias murid sekolah Indonesia di Argentina menyambut Dubes RI
Siswa di sekolah Indonesia di Argentina terlihat antusias menyambut kedatangan Duta Besar (Dubes) RI di Buenos Aires, Niniek Kun Naryatie, dan tim kedutaan besar, pada September 2021.
Mereka berbaris rapi sambil melambaikan bendera nasional Indonesia saat rombongan tiba. Kunjungan ke sekolah RI di Argentina tersebut merupakan bagian dari acara merayakan hubungan diplomatik RI-Argentina ke-65. Meskipun untuk menuju ke sekolah tersebut, rombongan Dubes harus menempuh perjalanan darat lebih dari 15 jam.
Di sana, Dubes Niniek mengelilingi sekolah RI di Argentina tersebut bersama dengan Wali Kota Puerto Esperanza Alfredo Gruber dan Kepala Sekolah Gladys Griselda Riquelme. Sekolah tersebut mempunyai 145 siswa.
Selain itu, Sekolah Provinsi N°656 Republik Indonesia ini menjalankan sistem kelas jauh atau sekolah satelit dengan 147 siswa. Dengan sistem ini, mereka yang tidak mampu bersekolah di kota tetap bisa belajar. Hingga sekarang, belum ada staf pengajar dari Indonesia.
Baca Juga: Tinggal dan Kerja di Luar Negeri Tak Selamanya Enak, Berikut Kisah Miris PMI di Tanah Rantau
Puerto Esperanza akan selalu jadi sahabat bagi Indonesia
Wali Kota Puerto Esperanza Alfredo Gruber mengatakan bangga menerima kunjungan Dubes Niniek. Ia menyinggung jasa besar Padre Amans Laka untuk kotanya. Karenanya, ia mengatakan Puerto Esperanza akan selalu menjadi sahabat bagi Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Dubes Niniek mengatakan sumbangsih 57 orang misionaris di Argentina selama puluhan tahun mewarnai pentingnya kemitraan Indonesia dan Argentina.
“Misionaris diaspora Indonesia ini adalah pelaku diplomasi yang berperan besar dalam mengenalkan Indonesia secara lebih nyata di komunitas tempat mereka ditugaskan,” kata Dubes Niniek dalam pernyataan pers KBRI Buenos Aires seperti dikutip dari sindonews.com.
Selain meninjau fasilitas dan kegiatan belajar mengajar, KBRI Buenos Aires menyerahkan dua set angklung lengkap dan membawa pelatih angklung, Rudi Henryadi. Rudi memberikan pelatihan singkat tentang memainkan angklung. Bendera dan lukisan peta batik Indonesia turut diberikan.
Meskipun terpencil, sekolah Indonesia di Argentina tersebut menjadi bukti keberhasilan diplomasi Indonesia di negara latin Argentina. Terlebih, ini terlihat dari salah satu murid sekolah Indonesia di Argentina tersebut yang bisa menjelaskan mengenai Indonesia dan falsafah Pancasila. Tentunya, warga di kota Puerto Esperanza turut memetik buah pertemanan saling menguntungkan ini.