RumahMigran.com – Heboh tentang metaverse merambah ke ranah keagamaan. Belum lama ini, Arab Saudi ciptakan haji di metaverse bagi yang ingin terlebih dahulu “mencicipi” pengalaman spiritual ini sebelum benar-benar berangkat ke Mekah.
Dengan bantuan teknologi virtual reality atau VR, Arab Saudi ciptakan haji di metaverse menjadi nyata lewat pengalaman bertajuk “Virtual Black Stone Initiative”. Pengenalan ini dilakukan pada 13 Desember 2021. Dengan cara unik ini, setiap muslim dapat melihat Hajar Aswad atau batu hitam di Mekah dari rumahnya masing-masing.
Baca Juga: 5 Keuntungan Hidup di Qatar yang Bisa Bikin Auto Pindah Kewarganegaraan
Menunaikan ibadah haji sendiri merupakan kewajiban bagi setiap muslim bagi yang sudah mampu, baik secara material dan spiritual. Dalam ibadah ini, umat muslim akan melihat Hajar Aswad, yang merupakan batu suci yang berasal dari surga. Batu ini terletak di Masjidil Haram, Mekah.
“Virtual Black Stone Initiative memungkinkan umat Islam merasakan pengalaman Hajar Aswad secara virtual sebelum ziarah ke Makkah (Mekah),” ungkap akun Facebook resmi Haramain.
Peresmian program Arab Saudi ciptakan haji di metaverse dilakukan oleh organisasi Haramain dan Presidensi Dua Masjid Suci, Abdul-Rahman Al-Sudais. Acara peresmian tersebut dihadiri oleh banyak tokoh penting dari kalangan universitas dan pemerintah lainnya. Termasuk yang datang adalah Kepala Institut di Universitas Umm Al-Qura Turki bin Suleiman Al-Amro. Beliau sendiri turut mengambil pekerjaan dalam proyek ini.
Baca Juga: 5 Jenis Transportasi di Kuala Lumpur, Yang Mau Tinggal di Malaysia Wajib Tahu Nih!
Adapun inisiasi datang dari Badan Urusan Pameran dan Museum yang bekerjasama dengan Universitas Umm Al-Qura. Dalam proyek Arab Saudi ciptakan haji di metaverse ini, Al-Sudais mengatakan simulasi melibatkan penglihatan, pendengaran, sentuhan, dan penciuman. Ia menambahkan pentingnya setiap orang mengetahui isi warisan bersejarah di Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah dalam bentuk digital.
Meski proyek Arab Saudi ciptakan haji di metaverse sudah rampung, hingga kini belum ada informasi kapan publik bisa mengakses ke teknologi VR yang digunakannya tersebut. Kondisi ini menuai tanggapan dari para ulama dan cendikiawan mengenai sah atau tidaknya cara berhaji dengan memakai teknologi VR tersebut.