RumahMigran.com – Istilah Non-Fungible Token atau NFT belakangan populer setelah kesuksesan Ghozali Everyday yang berhasil menjual swafotonya senilai miliaran rupiah. Di sini kami akan membagikan informasi mengenal apa itu NFT dan cara kerjanya sehingga bisa membuat Ghozali dan Sahabat Migran lainnya tajir seketika.
Mengenal apa itu NFT erat kaitannya dengan aset digital dalam bentuk mata uang kripto. NFT merupakan bukti kepemilikan barang yang dapat dibeli memakai kripto. Terdapat beberapa jenis barang yang bisa dibeli, seperti karya seni, klip video, musik, dan lainnya. NFT juga tersedia dalam format digital, misalnya Joint Photographic Experts Group (JPEG), Portable Network Graphics (PNG), Graphics Interchange Format (GIF), dan lainnya.
Tahap berikutnya setelah mengenal apa itu NFT adalah mencetak salah satu aset digital tersebut sebagai NFT. Benda yang disebut di atas bisa dicetak menjadi NFT secara mudah. Pada akhirnya, nilai jual setiap produk NFT cukup subyektif, tergantung penilaian terhadap berbagai faktor, seperti kreativitas, mutu dan reputasi pemilik NFT di mata calon pembelinya.
Baca Juga: DKapster, Layanan Aplikasi Online Bagi Yang Suka Mager Potong Rambut
Cara menjual NFT
Sebagaimana kami lansir dari The Motley Fool, ikutilah prosedur berikut untuk menjual NFT:
1. Bidik pasar yang tepat
Proses mengenal apa itu NFT tidak bisa dilepaskan dengan menilai target pasar yang pas. Sebagai gambaran, anggap pasar ini seperti Amazon (NASDAQ:AMZN) pada dunia NFT. Di sini ada banyak sekali karya digital yang diperjualbelikan secara daring. OpenSea merupakan contoh pasar NFT dengan banyak sekali tawaran jenis karya digital pada berbagai aliran seni.
Pilih yang sesuai dengan karya yang ingin dijual. Setelah menemukannya, tautkan dompet cryptocurrency yang didanai lalu pilih “Mint an NFT”. Setelahnya, unggah dokumen digitalnya. Itu adalah gambaran umum pada mayoritas pasar NFT. Akan ada sedikit perbedaan pada pasar NFT tertentu namun mayoritas membantu pencetakan NFT dengan mudah.
Dalam pasar NFT, pengguna dimungkinkan memonetisasi pekerjaan melalui skema royalti. Skema ini berarti persentase per penjualan NFT selanjutnya di pasar sekunder. Jika menghendaki demikian, pengguna harus menentukan jumlah royaltinya selama proses pencetakan.
Baca Juga: Sentuhan Teknologi Digital Pada Warung, Bikin UMKM Makin Maju dan Berkembang
2. Cantumkan NFT untuk dijual
Cetaklah terlebih dahulu. Setelahnya, pelajari pilihan jika memang ingin menjual NFT tersebut di pasar. Salah satu poin yang perlu dipertimbangkan adalah biaya tambahan jika mentransfer atau menjual NFT tersebut di pasar lain.
Apabila sudah yakin, klik tombol “Jual” lalu ikuti langkah-langkah di pasar tersebut. Baca secara seksama teknis transaksi yang mencakup harga, batas waktu lelang hingga mata uang kripto yang bisa digunakan.
Terdapat biaya gas pada poin ini yang merupakan biaya jaringan blockchain Etherum untuk merekam transaksi. Jumlah biaya beragam menurut sibuk atau tidaknya jaringan blockchain saat ini. Perlu diketahui pula adanya biaya untuk menangani penjualan yang umumnya dihitung dari persentasi harga jual akhir NFT.
3. Kelola daftar Anda
NFT bisa dibeli di pasar setelah daftar dirampungkan. Tinggal promosikan ke calon pembeli melalui situs atau media sosial pemilik NFT. Terdapat pilihan pengelolaan cantuman NFT yang memberikan biaya tambahan untuk mengubah atau menghapus cantuman itu. Selain itu, biaya gas tidak bisa dikembalikan setelah dibayar.
Itulah rangkaian mengenal apa itu NFT dan cara penjualannya. Sudah siap mulai berkiprah di dunia NFT, Sahabat Migran?