Dividen merupakan istilah yang sering terdengar bagi kita. Namun, tidak sedikit yang masih belum paham dan mengerti apa itu dividen? Dividen adalah istilah bagi mereka yang berinvestasi saham. Dividen dan saham tidak dapat dipisahkan, karena keduanya berkaitan erat. Bagi para investor saham di dalam pasar modal, dividen merupakan satu hal yang paling ditunggu-tunggu. Istilah dividen merupakan komponen finansial yang dapat berupa aset seperti uang tunai, bangunan, dan lain sebagainya.
Di dalam berinvestasi saham, tentu saja seorang investor akan menunggu kapan investasinya menghasilkan dan ia mendapatkan benefit dari upayanya tersebut. Benefit ini adalah keuntungan bagi pemegang saham di tempatnya menanam modal. Pada saat investor memutuskan untuk membeli suatu saham tertentu di dalam perusahaan, pasti tujuannya untuk meraup keuntungan.
Dengan berinvestasi saham, maka investor memiliki klaim pendapatan atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Sampai di sini Sahabat Migran masih bingung? Tenang, simak lebih lanjut mengenai apa itu dividen dan saham supaya kamu dapat memahami pengetahuan di bidang bisnis, berikut ini!
Pengertian Dividen dan Saham

Dividen adalah keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada seluruh pemegang saham perusahaan. Untuk pembagian dividen ini, ditetapkan oleh dewan direksi perusahaan dan disahkan dalam rapat umum pemegang saham. Biasanya, pada saat perusahaan mencatatkan keuntungannya secara besar, akan membagikan dividen kepada seluruh investor perusahaan. Mekanisme pembayaran dividen telah diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku pada jenis-jenis saham yang ada. Adapun pemegang saham yang mendapatkan dividen, adalah mereka yang memiliki saham dari perusahaan yang bersangkutan selama periode pembagian dividen.
Sedangkan Saham adalah surat yang menjadi suatu bukti bahwa seseorang telah memiliki bagian modal di dalam suatu perusahaan. Seseorang yang telah memiliki saham, berarti berhak atas kekayaan sebagian aset perusahaan. Adapun wujud dari saham adalah berupa lembaran- lembaran kertas dengan nama pemilik saham dan mereka yang namanya tertera di dalam kertas tersebut, adalah pemilik sah dari suatu perusahaan dengan persentase sesuai dengan nilai investasi yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Dengan memegang saham, maka siapapun kiranya, akan dapat mengklaim kepemilikan pada suatu perusahaan terbuka. Itu berarti, pemegang saham dengan jumlah berapapun lembar yang dimiliki, berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham( RUPS). Nantinya, pemilik saham akan mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki. Perolehan dividen sendiri, biasanya bergantung dari keuntungan perusahaan yang dihasilkan dan diatur sesuai anggaran dasar perusahaan. Penerbitan saham adalah salah satu strategi perusahaan dalam memperoleh dana segar untuk modal pengembangan bisnis dalam jangka panjang.
Sedangkan Saham adalah surat yang menjadi suatu bukti bahwa seseorang telah memiliki bagian modal di dalam suatu perusahaan. Seseorang yang telah memiliki saham, berarti berhak atas kekayaan sebagian aset perusahaan. Adapun wujud dari saham adalah berupa lembaran-lembaran kertas dengan nama pemilik saham dan mereka yang namanya tertera di dalam kertas tersebut, adalah pemilik sah dari suatu perusahaan dengan persentase sesuai dengan nilai investasi yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Dengan memegang saham, maka siapapun kiranya, akan dapat mengklaim kepemilikan pada suatu perusahaan terbuka. Itu berarti, pemegang saham dengan jumlah berapapun lembar yang dimiliki, berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Nantinya, pemilik saham akan mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki. Perolehan dividen sendiri, biasanya tergantung dari keuntungan perusahaan yang dihasilkan dan diatur sesuai anggaran dasar perusahaan. Penerbitan saham adalah salah satu strategi perusahaan dalam memperoleh dana segar untuk modal pengembangan bisnis dalam jangka panjang.
Jenis-jenis Dividen

Ada jenis-jenis dividen yang dibagikan kepada pemegang saham. Ini penjelasan lengkapnya. Lebih jauh dalam membahas dividen tidak afdol jika tidak membahas mengenai jenis-jenis dividen yang ada. Di dalam dunia investasi, dividen dapat dibagikan dengan frekuensi yang dijadwalkan, seperti bulanan, triwulanan, atau bahkan tahunan. Secara umum, dividen adalah keuntungan yang bisa dibagi menjadi lima kategori yang berbeda, yaitu tunai, saham, barang, liquidating, dan hutang. Nah, berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:
1. Dividen Tunai
Jenis dividen yang pertama adalah dividen tunai. Dividen tunai adalah keuntungan yang dibagikan oleh sebuah perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai atau cash. Jenis dividen tunai ini adalah yang paling disukai oleh para pemegang saham pada umumnya, sebab mereka dapat langsung merasakan manfaat dan menggunakannya secara langsung. Oleh karena alasan itu pulalah, maka dividen tunai banyak ditemukan di berbagai perusahaan dan paling sering dilakukan.
2. Dividen Saham
Jenis dividen yang kedua adalah dividen saham. Jenis dividen ini merupakan komponen finansial yang tidak berbentuk uang. Dividen saham menjadi salah satu alternatif para direktur di perusahaan. Opsi pemilihan dilakukan demi menjaga likuiditas arus kas dari perusahaan. Para pemegang saham akan mendapatkan peningkatan jumlah sahamnya, ketika mendapatkan jenis dividen ini.
3. Dividen Barang
Jenis dividen yang ketiga adalah dividen barang. Jenis dividen ini adalah jenis yang akan memungkinkan para pemegang saham untuk menerima keuntungan dari berupa barang. Tetapi, jenis dividen ini terbilang cukup rumit. Karena, perusahaan harus memastikan terlebih dahulu bahwa jenis properti untuk para pemegang saham adalah aset yang dapat untuk dibagi.
4. Dividen Likuiditas
Jenis dividen likuiditas adalah dividen yang dibagikan kepada pemegang saham berupa sebagian keuntungan dan sebagian pengembalian modal. Hal ini berbeda dengan dividen lainnya. Dividen likuiditas dibagikan kepada pemegang saham dengan mengurangi modal dari perusahaan. Ini terjadi ketika perusahaan dalam keadaan hampir atau mengalami kebangkrutan. Dan hal ini merupakan suatu keharusan bagi perusahaan untuk mengembalikan modal yang diberikan pemberi saham. Dengan pengembalian saham modal, maka perusahaan tidak akan lagi mempunyai hutang kepada pemegang saham dan tidak akan mendapat permasalahan di belakangnya.
5. Dividen Hutang
Jenis dividen yang terakhir adalah dividen hutang. Dividen jenis ini adalah dividen yang diberikan perusahaan kepada pemilik saham, dalam bentuk surat janji hutang. Di dalam jenis dividen in, perusahaan memberikan janji kepada seluruh investornya, bahwa akan membayarkan dividen itu pada waktu yang telah ditentukan. Dividen hutang sering disebut dengan skrip dividen. Sesuai dengan namanya, jenis ini mengandalkan skrip yang mencantumkan janji hutang dalam jumlah tertentu dan jatuh tempo dalam waktu tertentu.
Baca juga: 5 Jenis Referensi Investasi Untuk Pekerja Migran Indonesia
Cara Menghitung Dividen

Supaya mengerti tentang dividen secara lebih mendalam, Sahabat Migran harus mengetahui cara untuk menghitung dividen secara tepat. Dalam menghitung dividen, terdapat beberapa data yang harus kamu pahami nih, Sahabat Migran. Data itu adalah laba bersih perusahaan ataupun laba bersih per saham, dividend payout ratio (DPR), dan jumlah saham beredar atau outstanding shares. Sedangkan Earning Per Share (EPS) atau sering disebut dengan laba bersih per saham adalah pembagian antara laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan dalam periode tertentu dengan jumlah saham yang beredar (outstanding shares). Cara menghitung dividen menjadi penting, setelah kamu paham tentang arti dividen dan jenis-jenisnya, apabila Sahabat Migran ingin berinvestasi saham.
- Dividen Perhitungan Dividend Payout Ratio (DPR)
Jenis Dividend payout ratio (DPR) adalah jumlah rasio laba perusahaan yang dibagi menjadi dividen kepada seluruh pemegang saham di dalam perusahaan. Bagaimana cara menghitungnya, simak contoh berikut ini:
- Laba bersih PT. Lancar Rezeki adalah Rp.1000.000.000,-
- PT. Lancar Rezeki memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp.500.000.000,- kepada para pemegang saham.
- DPR: 500.000.000 / 1.000.000.000 x 100% = 50%
- Sehingga, Dividend Payout Ratio (DPR) dari PT. Lancar Rezeki adalah 50%
- Dividen Perhitungan Dividend Per Share (DPS)
- PT. Lancar Rezeki memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 500.000.000,- kepada para pemegang saham.
- Jumlah total lembar saham dari PT. Lancar Rezeki adalah 1 juta lembar saham.
- DPS = 500.000.000 / 1.000.000 = Rp 500,-.
- Sehingga, Dividend Per Share (DPS) atau dividen per lembar yang diterima oleh para pemegang saham adalah Rp 500,-
- Dividen Perhitungan Dividend Yield
Perhitungan Dividend yield merupakan sebuah perbandingan mengenai seberapa besarkah dividen yang dibagi oleh perusahaan, terhadap harga saham yang sedang beredar kepada para investor perusahaan. Perhitungan dividend yield sendiri, adalah perbandingan seberapa besar dividen yang sedang beredar.
- Perhitungan Dividend Per Share (DPS) dari PT. Lancar Rezeki adalah Rp 500,-.
- Harga saham PT. Lancar Rezeki adalah Rp 10.000,-.
- Hitungan Dividend yield = 500 / 10.000 * 100% = 5%.
- Jadi, dividend yield dari PT. Lancar Rezeki adalah sebesar 5%.
Mengapa Perusahaan Membayar Dividen?
Di dalam membayar dividen kepada para pemegang saham, perusahaan mempunyai berbagai alasan. Tentu saja alasan-alasan ini dapat memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda kepada para investor perusahaan. Pemberian dividen diharapkan oleh pemegang saham sebagai hadiah atas kepercayaan mereka kepada perusahaan. Bahkan dengan pembayaran dividen yang teratur dan tepat waktu, akan mencerminkan perusahaan secara positif dan membantu menjaga kepercayaan investor.
Penutup
Demikian tadi penjelasan mengenai dividen dan saham yang kiranya dapat Sahabat pahami. Setelah mengetahui apa itu dividen adalah hak ataupun jatah keuntungan dari perusahaan, kepada para investor atau pemegang saham di perusahaan, maka kamu dapat mengambil pelajaran dari artikel di atas. Tidak perlu berkecil hati, meskipun saat ini kamu masih bekerja sebagai PMI di luar negeri. Ada baiknya, sisihkan uang simpananmu untuk kamu investasikan di beberapa usaha, dengan demikian kamu akan mendapatkan dividen alias pendapatan pasif income dengan berinvestasi di usaha yang kamu atau orang lain lakukan. Selamat mencoba dan semoga artikel ini bermanfaat ya Sahabat Migran!
Baca juga: Return On Investment (ROI): Definisi dan Cara Menghitungnya