RumahMigran.com – Sahabat Migran! Salah satu aspek penting yang harus dipahami oleh setiap pemilik bisnis adalah konsep ROI atau istilah return on investment. Dalam artikel ini, kita akan membahas definisi ROI, cara menghitungnya, serta rumus yang relevan. Memahami ROI sangat penting karena itu adalah parameter yang akurat untuk mengukur keuntungan bisnis.
Dengan memahami tingkat pengembalian investasi, semua aktivitas operasional dapat dievaluasi efektivitas investasinya.
Beberapa pakar keuangan di Indonesia bahkan menganggap istilah return on investment sebagai indikator keuntungan atau kerugian dari investasi dalam bisnis, termasuk pembelian aset, modal, dan anggaran yang diperlukan. Untuk informasi lebih lanjut, mari kita simak penjelasannya di bawah ini:
Baca Juga: Belum Juga Kaya? Mungkin Kebiasaan Buruk Kamu Ini Bikin Sulit Sukses
Definisi Apa itu ROI?

Return on investment atau ROI adalah perbandingan antara keuntungan dan kerugian dari suatu investasi dengan jumlah uang yang diinvestasikan. Secara sederhana, ROI mengindikasikan persentase profit yang dapat diperoleh dari total aset yang diinvestasikan. ROI merupakan metode efektif untuk menilai efisiensi suatu bisnis.
ROI juga digunakan untuk menilai kebutuhan modal dalam investasi. Sebagai contoh, investor dapat menggunakan persentase ROI untuk meyakinkan investor lainnya untuk berpartisipasi dalam investasi. Selain itu, ROI memperhitungkan potensi keuangan aktual perusahaan untuk membagi laba dengan jumlah investasi yang ada.
Perhitungan ROI sangat penting bagi investor karena secara langsung menggambarkan potensi keuntungan dari investasi mereka dalam suatu bisnis. Sebagai contoh, jika seseorang berinvestasi dalam bisnis dengan ROI minimal 5%, mereka dapat mengharapkan setidaknya keuntungan sebesar persentase tersebut dari investasi mereka.
ROI juga digunakan untuk mengukur keberhasilan proyek. Misalnya, perusahaan yang mengalokasikan dana untuk kampanye akan mengevaluasi ROI berdasarkan pendapatan yang dihasilkan dibandingkan dengan biaya kampanye.
Jika pendapatan yang diperoleh lebih besar dari biaya yang dikeluarkan, kampanye tersebut dianggap berhasil. Sebaliknya, jika tidak, kampanye perlu dievaluasi ulang untuk meningkatkan efektivitasnya.
Baca Juga: Ternyata Begini, Menghitung Gaji Bersih Bulanan Seorang Karyawan Belum Nikah
Cara Menghitung Return On Investment

Untuk memahami ROI dengan lebih baik, penting untuk memahami cara menghitungnya. Perhitungan ROI dapat dilakukan menggunakan rumus sederhana, yaitu dengan membandingkan biaya investasi yang dikeluarkan dengan pendapatan yang diharapkan.
Meskipun rumusnya sederhana, pengisian angka harus dilakukan dengan teliti karena perbedaan kecil dalam angka dapat mempengaruhi hasil perhitungan. Di bawah ini adalah rumus yang dapat digunakan untuk menghitung ROI:
ROI= (Biaya InvestasiPendapatan Investasi−Biaya Investasi)×100%
Selain itu, menetapkan waktu pengembalian investasi juga penting karena hal itu membatasi periode perhitungan dan membantu dalam estimasi pendapatan secara lebih tepat.
Baca Juga: 5 Jenis Referensi Investasi Untuk Pekerja Migran Indonesia
Cara Penerapan Penghitungan ROI

Untuk lebih mengilustrasikan rumus yang telah disebutkan sebelumnya, kami menyajikan contoh penerapannya dalam situasi kasus berikut. Berikut beberapa contoh kasus yang mirip dengan situasi nyata yang sedang dihadapi, termasuk:
1. Contoh Penerapan Pertama
Perusahaan A ingin mengakuisisi sebuah alat yang dapat menggantikan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh 12 pekerja manusia. Harga alat tersebut adalah 250 juta rupiah, sedangkan gaji masing-masing pekerja yang ingin digantikan adalah sebesar 3,6 juta rupiah. Untuk menghitung ROI selama satu tahun, perhitungannya sebagai berikut:
Pendapatan investasi adalah jumlah gaji yang bisa dihemat, yaitu 12 x 3.600.000 x 12 = Rp518.400.000,-. Sementara itu, biaya investasi adalah harga beli alat sebesar Rp250.000.000,-.
ROI = (518.400.000 – 250.000.000) / 250.000.000 × 100% = 268.400.000 / 250.000.000 × 100% = 107,36% atau 1,0736.
ROI yang melebihi 100 persen menunjukkan bahwa investasi ini dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Dengan demikian, pembelian alat tersebut adalah pilihan yang layak dipertimbangkan berdasarkan perhitungan ROI, karena alat ini berpotensi memberikan keuntungan bagi perusahaan.
2. Contoh Penerapan Kedua
Perusahaan B telah menginvestasikan 200 juta rupiah dalam bisnis penjualan alat musik. Total keuntungan dari penjualan adalah 280 juta rupiah. Berikut perhitungan ROI-nya:
ROI = (280.000.000 – 200.000.000) / 200.000.000 × 100% = 80.000.000 / 200.000.000 × 100% = 40% atau 0,4.
Dengan demikian, ROI investasi ini mencapai 40%, menunjukkan bahwa investasi ini menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi Perusahaan B.
3. Contoh Penerapan Kedua
Perusahaan C mengalokasikan dana sebesar 5 juta rupiah untuk mengiklankan produknya. Hasilnya, iklan tersebut mendapat banyak respons positif dengan 150 calon pembeli yang tertarik untuk membeli produk tersebut. Akhirnya, perusahaan ini berhasil mendapatkan pendapatan penjualan sebesar 8 juta rupiah. Dari data ini, Sobat Migran dapat menghitung ROI sebagaimana berikut:
ROI = (8.000.000 – 5.000.000) / 5.000.000 × 100% = 3.000.000 / 5.000.000 × 100% = 60% atau 0,6.
Dengan demikian, ROI investasi dalam kampanye iklan ini mencapai 60%, menunjukkan bahwa investasi ini memberikan hasil yang positif bagi Perusahaan C.
Demikian ulasan mengenai istilah return on investment yang dapat kami uraikan, dimana ROI adalah suatu hal yang penting untuk mengukur efisiensi dan profitabilitas dari investasi yang dilakukan. Semoga bermanfaat!







