RumahMigran.com – Pemakaian kalkulator untuk menghitung gaji bersih secara manual penting dilakukan jika bekerja pada kantor yang menentukan penghitungan gaji kotor saja. Ada beberapa elemen pemotong gaji yang sebenarnya harus diikutsertakan untuk mendapatkan nilai gaji bersih kita.
Dalam skema penghitungan gaji kotor, karyawan menghitung sendiri pajak penghasilannya. Belum lagi ada bagian BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Nah, di sini kami akan membagikan cara kalkulator menghitung gaji bersih jika kita harus menghitung pendapatan bersih milik kita sendiri.
Kalkulator Gaji Bersih
Menghitung gaji bersih setelah dipotong pajak penghasilan dan BPJS
Gaji kotor per bulan: | Rp30.000.000 |
Status: | (Kawin/Tidak dan Jumlah Tanggungannya) |
Gaji Kotor dalam Setahun: | Rp360.000.000 |
Penghasilan Kena Pajak (PKP): | Rp306.000.000 |
PPH 21 Tahunan (Progresif): | Rp46.500.000 |
Gaji Bersih Per-bulan Setelah Pajak: | Rp26.125.000 |
BPJS Kesehatan (1% Dibayar Karyawan): | Rp300.000 |
BPJS Ketenagakerjaan (2% Dibayar Karyawan): | Rp600.000 |
Gaji Bersih Per-bulan: | Rp25.225.000 |
Baca Juga: Bikin Cepat Kaya! Ini Rahasia Menabung Dan Kebiasaannya Yang Buat Uangmu Tambah Banyak
Penghitungan Gaji Bersih
Sebagaimana dilihat dalam kalkulator menghitung gaji di atas, besaran pendapatan seorang karyawan mencakup gaji dan tunjangan. Kesemuanya dinamakan penghasilan kotor.
Untuk elemen gaji atau upah pokok, perusahaan dapat menambahkannya melalui pembayaran komisi, pembagian laba atau penyesuaian biaya hidup. Jika perusahaan tersebut meraup banyak keuntungan atau meningkatnya pendapatan, perusahaan tersebut dapat menambahkan bonus ke seluruh karyawannya.
Setelahnya, yang diperoleh adalah gaji bersih yang penghitungannya berasal dari penghasilan kotor dikurangi pajak penghasilan dan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan sebagaimana dilihat kembali dari kalkulator menghitung gaji di atas.
Baca Juga: 5 Jenis Referensi Investasi Untuk Pekerja Migran Indonesia
Manfaat Menghitung Gaji Sendiri
Dengan kalkulator menghitung gaji sendiri, Anda bisa mengambil banyak manfaat. Di antaranya adalah membantu dalam mengalokasikan pendapatan guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Contohnya adalah makan, minum, membayar tagihan listrik, air, transportasi dan membayar sewa kost atau kontrak rumah bagi yang masih menyewa. Untuk kebutuhan pokok ini bisa mengambil porsi minimal 50% dari keseluruhan pendapatan.
Fungsi kedua adalah mengetahui besaran untuk menabung untuk mengantisipasi kebutuhan darurat di masa mendatang. Anda bisa menyisihkan 20% dari keseluruhan pendapatan untuk menabung.
Terakhir adalah untuk berinvestasi. Tujuan investasi adalah mengamankan kondisi keuangan dalam jangka panjang. Lazimnya, porsi untuk berinvestasi adalah 10% dari keseluruhan penghasilan.
Mudah-mudahan mulai dari sekarang sudah bisa menghitung gaji bersih sendiri bagi yang selama ini menerima gaji kotor dari perusahaan masing-masing. Yuk, mulai perbaiki keuangan dengan menghitung lalu menggunakan penghasilan untuk hal yang bermanfaat untuk saat ini dan masa mendatang.