RumahMigran.com – Berulang kali gagal tidak lantas membuat patah arang Subaidi. Beliau adalah inspirasi PMI jadi bos minimarket yang kami angkat kali ini. Berbekal kesabaran dan keteguhan, Subaidi menjadi pengusaha minimarket terkenal di Madura dan Jawa Timur.
Kisah Subaidi sebagai salah satu contoh PMI jadi bos minimarket mencuat ke media usai Helmy Yahya mengundangnya dalam acara bincang-bincang di akun YouTube miliknya yang telah tayang pada 2 Juli 2021.
Mengawali karir sebagai PMI di Malaysia
Subaidi, 38 tahun, sudah merantau ke Malaysia sejak umur 13 tahun. Ia hanya mengenyam pendidikan sampai level Sekolah Dasar (SD) saja. Tetapi beliau bertekat mengubah nasib dengan bekerja sebagai kuli bangunan di Negeri Jiran.
“Jadi pernah kerja bangunan?” tanya Helmy. “Pernah 16 tahun, pak. Di Malaysia dari umur 13 sudah merantau,” jawabnya.
Subaidi mengawali karirnya dengan catatan yang tidak manis. Beliau sempat hanya menerima gaji setengah dari yang semestinya padahal mengerjakan pekerjaan seperti yang lainnya yang sudah dewasa.
“Di sana saya bekerja bangunan, ikut teman-teman, dan gajinya dibayar separuh dari gaji dewasa walaupun pekerjaannya sudah bisa seperti mereka,” ungkapnya.
Baca Juga: Viral Hanya Lulusan SD, Pekerja Migran Wanita Ini Berhasil Jadi Miliarder Di Mekkah
Melawan arus dengan berbisnis
Puluhan tahun menjadi kuli bangunan membuat Subaidi bersiasat banting setir dengan mencoba berusaha sendiri.
Ia menempuh jalan sebagai pebisnis dengan membuka penyewaan mobil memakai kredit dari bank. Sayang, niatnya terbentur kegagalan.
“Saya buka rental, di rental itu, 3 bulan mobil 1 hilang. Itu pun 3 mobil saya kredit semua, setelah itu saya di rumah pun gak enak duduk, debt collector datang,” lanjutnya.
Pernah ada kejadian dimana Subaidi harus membawa clurit untuk mengusir penagih hutang
Setelah gagal dengan usaha tersebut, Subaidi menjadi penjual daging ayam di pasar dan lainya sebelum mantap menekuni usaha minimarket.
Kisah Subaidi hingga kini punya belasan minimarket
Cerita PMI jadi bos minimarket bermula setelah usaha sebelumnya tidak membuahkan hasil positif. Akhirnya, Subaidi mencoba peruntungan dengan membuka minimarket melalui kemampuan negosiasinya dengan investor.
Pada mulanya, ia hanya mengeluarkan modal Rp10 juta dan konsep. Sang investor menyetujui hingga sekarang kerjasama tersebut sudah menelurkan 12 minimarket yang berada di Madura dan Jawa Timur. Dari situ, ia memperoleh keuntungan ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Walau kini ia adalah salah seorang PMI jadi bos minimarket, Subaidi tetap rendah hati dan membagikan pesan sederhana untuk pegawai dan ke-3 anaknya.
Baca Juga: Tak Mau Balik Kerja Di Luar Negeri, Mantan PMI Singapura Ini Malah Sukses Bisnis Jamur dan Raih Omzet Jutaan Rupiah
Kepada mereka semua, ia berpesan untuk selalu bekerja keras tanpa membeda-bedakan latar belakang.
“Saya berpikir, di saat mereka (anak-anak) dilahirkan sampai usia 17 tahun, mereka tidak bisa apa-apa. Nah, di saat itu saya mengumpulkan persiapan hidupnya mereka sehingga tidak seperti saya,” jelasnya.
Kesemuanya dilakukan agar mereka tidak mengalami nasib yang susah saat Subaidi alami dahulu. Ia bahkan tetap bekerja meski sekarang sudah bergelimang harta.
Seorang ayah teladan
Sikap Subaidi yang bersahaja dan tetap bekerja walau sudah sukses membuatnya menjadi buah bibir baik dari banyak kalangan. Yang sudah mengidolakannya adalah putra bungsunya yang ingin mencontoh sikap sang bapak.
“Jadi anak sayang yang terakhir itu bilang, saya ingin seperti ayah, ayah itu hebat, itu saja,” terangnya.
Semoga kisah sukses PMI jadi bos minimarket ini bisa melecut semangat kita.