RumahMigran.com – Pernah mendengar cerita mengenai gurun pasir paling tertua di dunia bernama gurun Namib? Gurun Namib adalah salah satu tempat paling kering di muka Bumi ini. Terletak di sepanjang pantai Atlantik Afrika barat daya.
Dalam bahasa lokal ‘Namib’ berarti ‘tak berpenghuni’, atau ‘suatu wilayah kosong’. Disini terkenal akan fenomena lingkaran hitam yang disebut sebagai cincin peri.
Fenomena lingkaran hitam di gurun Namib dipercaya sebagai jejak UFO (Unidentified Flying Object) oleh banyak orang. Sedangkan suku Himba menganggap itu adalah jejak peri yang menari di malam hari.
Terlepas dari fenomena yang ada, saat musim panas suhu di Namib bisa mencapai 45 derajat celcius. Sedangkan pada malam hari bisa turun di bawah titik beku, hal inilah yang menjadikannya salah satu tempat paling tidak ramah di planet ini.
Gurun Namib terletak di pantai Afrika Barat. Memiliki luas sekitar 81 ribu kilometer persegi, dan merupakan salah satu tempat paling kering di dunia, dan hanya memiliki curah hujan satu kali dalam setahun.
Baca Juga: 7 Tempat Wisata di Singapura, Yang Jadi Favorit Masyarakat Indonesia Saat Liburan
Terbentang dari Namibia, Angola hingga Afrika Selatan. Kesan magis dari Gurun Namib ini bertambah ketika Anda melihat bagian pasirnya yang seakan tampak jatuh ke arah laut lepas.
Dilansir dari BBC, dalam beberapa waktu lalu ditemukan sejumlah spesies yang mengejutkan telah berhasil beradaptasi di bagian planet yang gersang ini, seperti oryx, gajah, springbok, cheetah, hyena, burung unta dan zebra.
Salah satu tempat yang memiliki misteri ini adalah tentang adanya fenomena geomorfik yang dikenal sebagai ‘fairy cyrcle’ atau lingkaran peri.
Terkadang fenomena ini juga disebut lingkaran cincin. Banyak yang menyebut fenomena lingkaran hitam di gurun Namib ini adalah sebuah jejak UFO yang sering mengunjungi gurun tertua di dunia ini.
Namun suku Himba, suku asli Afrika menyebutkan jika lingkaran hitam itu adalah jejak dari dewa mereka, yakni dewa Maruku.
Baca Juga: 9 Tempat Wisata Wajib Kunjung, Jika Anda ke Korea
Belum ditemukan suatu teori untuk memahami fenomena ‘cincin peri’. Beberapa tahun terakhir, para ilmuwan dari Nimbia, Jerman, Amerika Serikat, dan ilmuwan dari negara lainnya tengah mengadakan penelitian bersama di gurun Namib.
Sejauh ini, Eugene Marais, ahli etimologi dari Gobabeb-Namib Research Institute, sebuah pusat penelitian yang terletak di Namib, menjelaskan penemuan sementara terkait fenomena ‘cincin peri’.
Setidaknya ada dua teori yang ditemukan. Pertama, fenomena itu disebabkan kelangkaan air di wilayah Namib. Rayap atau semut gurun diduga membuat semacam lingkaran untuk membuat semacam tanah resapan.
Dengan membersihkan vegetasi dari tanah untuk menciptakan area tandus di tengah bulatan, membuat air hujan bisa meresap lebih dalam ke tanah.
Hingga akhirnya, rayap atau semut gurun bisa mendapat cadangan air. Teori kedua adalah persaingan vegetasi. Persaingan akar rerumputan untuk mendapatkan air menyebabkan tambalan gundul melingkar muncul sebagai reservoir untuk mengekstrak nutrisi dan air dari daerah sekitarnya.
Baca Juga: Panduan Naik Pesawat Bagi Traveler Pemula
Sebenarnya secara pemahaman sederhana, ‘cincin peri’ itu muncul diduga karena rayap/semut gurun atau tumbuhan. Semuanya berupaya untuk mendapatkan pasokan cadangan air. Demikian pula dua teori yang mencoba menjelaskan bagaimana fenomena lingkaran hitam di Gurun Namib yang disebut sebagai jejak UFO. Fenomeno itu selalu menghilang ketika musim panas datang. Lalu seperti sebuah sihir, fenomena tersebut akan muncul kembali ketika hujan turun. Akhirnya, Marais menduga bahwa bercak-bercak aneh yang menghiasi gurun ini disebabkan oleh kombinasi dari beberapa faktor.
Namun hingga saat ini para peneliti belum bisa menjelaskan secara persis apa faktor-faktor tersebut, dan bagaimana mereka semua bekerja. Hingga hari ini fenomena ‘cincin peri’ masih menjadi misteri di dunia yang belum terungkap, sebab belum adanya eksplorasi secara serius di sana. Mungkin saja, seperti satu mitos lain yang berkembang di penduduk setempat, bahwa bulatan-bulatan yang tertebar di Gurun Namib adalah jejak para peri yang menari.
Di gurun ini ada beberapa operator travel yang menjual paket perjalanan wisata menuju Gurun Namib, jika Anda pecinta tempat-tempat misteri dan ingin sekali mengetahui fenomena yang terjadi di sini, tempat ini sudah benar untuk Anda kunjungi.
Baca Juga:Traveloka Promo Tiket Transportasi, Wisatawan Dapat Diskon 50%