RumahMigran.com – Fenomena frost atau embun beku di kawasan Bromo menjadi viral beberapa hari belakangan ini. Faktanya memang beberapa wilayah di Pulau Jawa mengalami penurunan suhu sampai minus derajat celcius. Termasuk fenomena langka terjadi juga di gunung Bromo dan gunung Semeru yang bersalju membuat heboh serta banyak mengundang para wisatawan untuk mendekati area gunung.
Baca Juga: 10 Jembatan Paling Mengerikan di Dunia, Yang Bikin Merinding

Menariknya, fenomena unik ini bahkan menjadi buruan para wisatawan yang ingin mengabadikan kejadian yang jarang terjadi di Indonesia. Beberapa tempat yang menjadi tujuan utama para wisatawan adalah kawasan Gunung Bromo dan kawasan Semeru.
Seperti kita ketahui, memang Indonesia adalah negara tropis, tidak bisa dipungkiri fenomena salju adalah sesuatu hal yang bertolak belakang dengan negara tropis, sehingga fenomena ini menjadi momen yang langka. Namun menurut Thomas Djamaluddin, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), fenomena seperti ini wajar terjadi di wilayah pegunungan Indonesia.
Baca Juga: Heboh Ayam keliaran di Mal, Ternyata Ini Penyebabnya

“Suhu minus bisa terjadi di pegunungan saat bertiupnya udara dingin dari belahan selatan,” kata Thomas. Thomas juga menjelaskan mengenai fenomena embun yang membeku menjadi butiran es. “Embun es terjadi dengan mekanisme sebagai berikut. Pada siang hari pemanasan cahaya matahari membentuk uap di udara,” ujarnya.
“Saat malam hari, udara dingin menyebabkan uap air mengembun di dedaunan. Karena udara sangat dingin, sampai minus, embun membeku menjadi kristal es di dedaunan,” imbuhnya.
Baca Juga: Video Wanita Bawa Anjing Di Masjid, Teriak-teriak Cari Suami Dimana

Sebenarnya fenomena embun beku ini berbeda dengan salju seperti di negara subtropis atau pegunungan yang tinggi. Perbedaannya adalah pada materi yang membeku. Indonesia termasuk”Embun es adalah embun atau uap yang telah mencair lalu membeku menjadi es,” tutur Thomas.
“Salju (di daerah musim dingin) adalah uap air yang terkumpul di awan yang matang turun sebagai titik-titik air yang membeku berupa salju yang lembut seperti kapas,” tegasnya. Hingga kini animo wisatawan khususnya domestik yang berburu salju tersebut untuk mengabadikannya dengan berswa kamera.