RumahMigran.com – Minum kopi di Indonesia, sudah menjadi bagian dari gaya hidup, terutama di kalangan anak milenial. Namun, apakah kamu tahu kapan diperingati sebagai sejarah Hari Kopi internasional? Yup benar! Hari Kopi internasional diperingati setiap tanggal 1 Oktober Sahabat Migran. Hari Kopi Internasional merupakan penanda sejarah panjang dari minuman berwarna hitam ini.
Baca Juga: Resep Sederhana Bikin Omelet Spanyol, Dijamin Kamu Ketagihan
Nah, dibalik itu semua berawal dari sejarah biji kopi pertama kali ditemukan di Ethiopeia, Afrika Timur. Pada abad ke-9 pernah ada seorang penggembala kambing yang membuat percobaan stimulasi biji kopi pada kambingnya. Sejarah Hari Kopi Internasional. Budaya minum kopi pertama kali dipopulerkan di Arab yakni pada abad ke-15. Memasuki abad ke-17, Bangsa Eropa mulai mengembangkan perkebunan kopi sekaligus membudidayakan kopi untuk disebarluaskan ke berbagai penjuru dunia. Sementara itu, di Indonesia sendiri, sejarah kopi dimulai pada tahun 1969. Pada saat itu, Orang Belanda membudidayakan tanaman kopi di sebuah perkebunan yang letaknya dekat dengan Batavia, Kedawung. Namun, budidaya tersebut gagal karena gempa bumi dan banjir.
Baca Juga: 4 Kota Di Negara Ini, Punya Penyajian Minum Kopi Yang Beda dan Unik
Kemudian, di tahun 1907, Belanda kembali mendatangkan jenis kopi lainnya, Robusta. Setelah Kemerdekaan Indonesia, seluruh perkebunan kopi yang ada di Indonesia dinasionalisasikan. Hal ini membuat Belanda bukan lagi pemasok kopi dunia. Saat ini, kopi adalah salah satu pertanian terbesar di dunia sehingga penting mempertimbangkan membeli kopi untuk ditanam.
Tahukah Kamu, jika kopi asli Indonesia banyak mencetak segudang prestasi, salah satunya di bidang ekspor. Mengutip data BPS, Jakarta, Selasa (1/10/2019), volume ekspor kopi tertinggi pada 2017 diduduki oleh Amerika Serikat mencapai 63.237,6 ton dengan nilai USD256.351,4. Selanjutnya, di peringkat kedua ada Jerman dengan volume ekspor mencapai 44.739,6 ton dengan nilai USD103.992,5. Sementara itu, di peringkat terakhir ada Malaysia dengan volume mencapai 41.394,1 ton dengan nilai USD82.054,4.
Baca Juga: 5 Ragam Kopi Unik yang Ada di Dunia, No 5 Ada Di Indonesia
Faktanya, Banten dinilai memiliki potensi untuk menghasilkan kopi robusta dan arabika terbaik dan hal itu menjadikan Banten sebagai aset pertanian yang harus diberdayakan dan terus dikembangkan. Selain itu, Banten juga memiliki sejarah kopi sejak zaman kolonial dimana tanaman kopi, vanila dan lada berawal di Banten dan Maluku, sebelum disebar luaskan ke daerah-daerah di Indonesia.
Sebelumnya, Pemerintah mengatakan bahwa mereka sedang melakukan riset pengembangan bibit unggul untuk perkebunan dan pertanian rakyat, dan membuka akses pasar internasional. Selamat Hari Kopi Internasional.
Baca Juga: Berseteru Perihal Lahan, Yasonna Laoly Laporkan Walikota Arief Ke Polisi