RumahMigran.com – Bagaimana jadinya jika kita bekerja di luar negeri dan mendapatkan berbagai fasilitas termasuk makan gratis bagi para Pekerja Migran termasuk dari Indonesia (PMI) yang bekerja di perusahaan Korea.
Seperti kisah yang dibagikan oleh seorang PMI Korea yang bernama Habib ini. Di perusahaan tempatnya bekerja, ia mendapatkan banyak fasilitas termasuk makan gratis bagi PMI yang tentu saja membuat siapapun yang bekerja di perusahaan itu akan betah meskipun pekerjaannya keras dan melelahkan.
Habib Al Fajriwan namanya dan biasa disapa Habib ini, telah beberapa tahun menetap di Korea Selatan. Dirinya memang terdaftar sebagai salah satu Pekerja Migran asal Indonesia yang resmi dan bekerja di sebuah pabrik pembuatan botol plastik di Korea.
Tak hanya itu saja, di sela-sela aktivitasnya bekerja di Korea, seperti halnya YouTuber-YouTuber PMI Korea lainnya yang sudah eksis dan terkenal di YouTube, dirinya juga rajin membuat konten-konten video kesehariannya yang rutin ia unggah di channel youtubenya yang ia beri nama TKI Muda.
Nah, menariknya di salah satu video buatan Habib tersebut menunjukkan beberapa pengalamannya di saat ia menikmati makanan fasilitas gratis dari perusahaan untuk Pekerja pabrik sebelum dirinya memulai bekerja.
Menu makanan yang disantap oleh Habib memang dihidangkan dengan berbagai macam varian untuk membuat tidak cepat bosaan. Habib, yang bekerja di kota Hwasong ternyata tak hanya mendapat fasilitas makanan saja, namun tempat tinggal pun disediakan di dalam asrama.
Dalam vlognya, Habib membagikan beberapa pengalamannya di saat tinggal dan bekerja di Korea Selatan. yang menariknya adalah ia juga memamerkan menu makanan gratis bagi Pekerja Migran yang dinikmatinya setiap hari.
Habib telah menetap dan bekerja di Korea selatan selama beberapa tahun lamanya. Dirinya bekerja di salah satu pabrik pembuatan botol plastik. Statusnya pun adalah Pekerja Migran Indonesia legal atau sah dan terdaftar di dalam komputerisasi BP2MI.
Di dalam kegiatannya yang diunggah ke dalam akun YouTube miliknya dengan nama channel “TKI Muda”, ia bercerita dan mengajak penontonnya untuk makan sore, karena kebetulan ia mendapat jatah shift bekerja malam hari. Jadi waktu makannya adalah di sore hari.
Yang istimewa adalah, fasilitas makan gratis untuk PMI dan pekerja lainnya adalah di restoran yang tidak jauh dari lokasi pabrik, jadi tempat makannya bukanlah di pabrik tempat Habib bekerja maupun asrama tempat ia tinggal. Sebelum menyantap makanan, ia terlebih dahulu mencatat namanya di sebuah kertas yang telah disediakan. (mirip absensi)
Barulah setelah itu, ia mengambil nasi dan berbagai lauk yang disediakan. Pada hari itu, terdapat menu nasi putih, ikan sarden, sayuran berupa mentimun dan bawang bombay serta sup sapi. Wah, istimewa sekali ya!
Di sana, untuk mengambil fasilitas jatah makanan gratis, memakai sistem prasmanan. Jadi mengambil jatahnya pun disesuaikan dengan kemauan dan kebutuhan pekerja alias boleh mengambil makanan banyak. Namun, Habib ternyata kurang menyukai masakan Korea karena kurang cocok dengan selera lidahnya yang lebih menyukai masakan Indonesia.
Habib sering merasa makanan fasilitas gratis untuk PMI tersebut kurang sesuai dengan seleranya. Namun, ia menegaskan jika ia masih bersyukur mendapat fasilitas gratis makan dan tempat tinggal, sehingga ia dapat menghemat pengeluaran selama berada di Korea. Baginya, nikmat tidak nikmat harus dinikmati dan tidak usah dirasakan.
Tak hanya bagi Habib saja makanan Korea dianggap kurang menimbulkan selera. Ternyata teman-teman Habib pun sama demikian. Jika mereka merasa kurang cocok dengan makanannya, maka mereka akan menyantap nasi dengan telurnya saja.
Setelah selesai makan, Habib kemudian menunjukkan tempat untuk mengambil minuman . Karena restoran, makan di sana tidak hanya tersedia air putih saja, namun juga tersedia kopi yang dapat dinikmati cuma-cuma juga.
Tak lama setelah selesai makan, Habib kembali ke asrama untuk bersiap-siap bekerja. Habib bekerja sehari-harinya di pabrik pembuatan botol plastik untuk cairan pembersih.
Belakangan ini, pabrik tempat Habib bekerja memang sangat sibuk dan penuh orderan. Sehingga, Habib harus sering-sering lembur. Di era pandemi Covid-19 ini, permintaan akan botol meningkat drastis. Oleh karena itu pula, Habib mengaku hanya libur dua hari dalam sebulan . Namun, semua itu terbayar dengan gaji yang ia terima.