RumahMigran.com – Peluang Usaha Dengan PMI; Sebagai pahlawan devisa, Pekerja Migran Indonesia (PMI) juga bisa memberikan lapangan pekerjaan baru bagi mereka yang berada di Indonesia.
Yaitu dengan membuat peluang usaha dengan PMI dengan beberapa bisnis. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh Dadan Muhammad Ramdan, yang tinggal di Citayam, Depok.

Ramdan (35) bersama istrinya, Nita (34) kini tengah menjalani bisnis dengan segmen yang langka ini selama 4 tahun terakhir. Yaitu dengan melakukan jasa titip dengan berbelanja kebutuhan sesuai pesanan PMI atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di luar negeri.
“Saya belanja berdasarkan pesanan dari TKI di Hong Kong, Singapura, terkadang dari Taiwan. Kemudian pesanan itu dikirim ke keluarganya di Jawa Tengah atau Jawa Timur,” ujar Ramdan dikutip dari Bisnis.com.
Pesanan yang diterima Ramdan pun tidak sedikit. Hal itu terlihat dari bermacam-macam jenis biskuit dan cookies dalam kaleng. Berbotol-botol sirup dan minyak goreng dalam kemasan plastik saling berdesakan.
Baca Juga: Kini Sukses Bangun Usaha Setelah, Berjuang Keras Menjadi PMI di Saudi 10 Tahun

Bertumpuk-tumpuk, menggunung setinggi dada tiap kali ia membelanjakan pesanan PMI ini. “Hampir setiap tiga hari sekali saya belanja sebanyak ini,” kata Ramdan
Ramdan dan para PMI yang menjadi pelanggannya tidak pernah bertatap muka dengan pemesan maupun penerima barang. Para PMI yang menggunakan jasanya memesan dan mengirim daftar barang lewat SMS atau Whats Apps.
Lalu usai tercapai kesepakatan harga barang dan ongkos kirim, pemesan kemudian mengirim uang. Setelah itu, Ramdan berbelanja dan mengirim barang melalui perusahaan jasa pengiriman. “Benar-benar atas dasar saling percaya,” ujarnya.
Usaha yang ia lakukan ini dimulai dengan memanfaatkan teknologi informasi. “Jadi awalnya kami memposting bentuk usaha ini di akun istri saya ‘Nita Shop Dapur Cantik’, yang melakoni segala pesanan di media online.

Tak disangka pemesanan berdatangan dari TKI di mancanegara. Mulanya satu dua, makin lama pesanan makin banyak dan ajeg. Pesanan membanjir karena perbincangan antar TKI di negara penempatan,” jelasnya.
Barang yang dipesan oleh para PMI itu bermacam-macam. “Mulai dari spring bed, kulkas, meja, lemari, kipas angin, kompor gas, lemari es, blender sampai kue-kue,” ujar Ramdan.
Jika ditotal, membeli melalui media online ini sebenarnya lebih mahal karena disertai ongkos kirim dan uang jasa untuk Ramdan. “Apalagi barang-barang yang dipesan sudah jamak di kota-kota kecil, seperti Nganjuk, Pacitan, Ponorogo,” terangnya.
Namun para PMI ini lebih memilih percaya pada Ramdan untuk membelanjakan uang jerih payahnya. Sebab para PMI tersebut nampaknya pernah kecewa. Mereka mengirim uang kepada keluarga, namun tidak dibelikan sesuai dengan kebutuhan.
Baca Juga: Kisah Farida Nurhan Mantan Pekerja Migran Indonesia, Yang Sukses Jadi YouTuber dan Hasilkan Miliaran Rupiah

“Tetapi adapula yang bertujuan sekedar memberi kejutan. Seperti Mbak Yayuk yang belum muncul, tetapi biskuit sudah datang Kampung,” ujar pria yang dilahirkan di desa Bendul, Purwakarta
Ramdan mengaku bahwa gagasan ini berasal dari istri. “ Menjelang Hari Raya Idul Fitri ini, saya dan istri benar-benar sibuk. Setiap hari, mengirim 200-250 paket ke kantong-kantong TKI di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. Yang paling banyak ke Kendal, Cilacap, Grobogan, Ngawi, Ponorogo, Indramayu, Subang dan Lampung,” ujar lulusan SMK Yaskitek Purwakarta.
Melihat kesuksesan yang diraih oleh Ramdan apakah anda akan mencoba peluang usaha dengan PMI? Meskipun kini sudah semakin banyak pesaing. Ramdan berpesan bahwa bisnis ini akan langgeng dengan menjaga kepercayaan dan merebut hati ratusan PMI. Apalagi kesejahteraan keluarganya juga makin membaik dari waktu ke waktu karena bisnis ini.