RumahMigran.com -Warung kelontong selama ini memberi kontribusi bagi perekonomian nasional. Ia menjadi ciri khas garda terdepan pemenuhan kebutuhan masyarakat di daerah dan kalangan bawah. Adanya teknologi digital untuk warung, akan membuat warung kelontong bisa bersaing dan lebih berkembang.
Menurut data dari Euromonitor International 2018, misalnya, sebagian besar penduduk Indonesia memilih berbelanja di toko kelontong. Ini membuktikan toko kelontong masih menjadi tumpuan publik untuk mencari barang yang dibutuhkan sehari-hari, mulai dari makanan hingga peralatan rumah tangga.
![](https://rumahmigran.com/wp-content/uploads/2021/10/3-29.jpg)
Tantangan mulai menghinggapi toko kelontong tradisional selama wabah COVID-19. Mereka harus berjibaku dengan tingginya biaya logistik dan susahnya memperoleh bahan baku. Belum lagi persaingan semakin ketat dengan toko berkonsep convenience store atau toko daring.
Untuk itulah, perlu adanya sosialisasi teknologi digital untuk warung. Selain untuk mempermudah warung tradisional memperoleh stok barang, teknologi digital akan memperingkas kerja keseharian pengelolanya.
Indra Dhanurendra, co-founder dan CTO Klikdaily, mengatakan adanya teknologi digital pada warung dapat mengatasi masalah pada rantai pasokan sekaligus menyumbang harga yang stabil sebagai akibat adanya globalisasi.
Baca Juga: 5 Langkah Browsing di Google, Mencari Hasil yang Lebih Akurat
![](https://rumahmigran.com/wp-content/uploads/2021/10/2-34.jpg)
Contoh pemanfaatan teknologi digital pada warung adalah pemilik warung bisa memesan produk yang akan dijual kembali secara daring. Cara ini tentunya lebih praktis sehingga mereka bisa fokus pada memasarkan produknya nanti dan melayani pelanggan.
Menurut Indra, warung yang masih konvensional akan kalah bersaing dengan warung atau minimarket yang lebih modern.
“Jika mereka mendapat pengetahuan yang baik, binaan yang baik support yang baik mereka tidak akan kalah karena mereka sudah dekat dengan masyarakat. Padahal warung-warung ini sangat dekat,” kata Indra.
Contoh lain pemanfaatan teknologi digital adalah dengan menerapkan kasir digital untuk mempermudah konsumen dalam membayar transaksi. Adanya QRIS atau barcode dalam teknologi digital lebih lanjut akan memperlancar pembayaran nantinya.
Baca Juga: 7 Cara Efektif Menghindari Kejahatan Internet Melalui Sosial Media
Bisa pula pemilik warung memanfaatkan pembukuan digital, dimana di dalamnya tercatat pemasukan dan pengeluaran. Dengan cara digital ini, pencatatan akan lebih rapi dan akurat dibandingkan mencatat, bahkan menghitung secara manual.
Indra mengatakan pembukuan secara digital akan membantu dalam mengembangkan usaha warung tradisional.
“Jadi misalnya mereka mengajukan ke bank saat butuh dana untuk pembelian barang lebih banyak itu akan bisa dibantu,” tambah Indra.