RumahMigran.com – Jastip sudah pasti tidak asing di telinga Sahabat Migran. Ini adalah jenis usaha baru yang marak dengan bertambahnya golongan menengah. Di sini, kami akan bahas pengertian bisnis jastip, terutama untuk barang dari luar negeri.
Banyak yang tertarik memakai jasa jastip sebab lebih sederhana dibandingkan harus mengimpor barang dari luar negeri sendiri. Ini lantaran barang tidak perlu “mampir” dulu ke pabean. Melalui seorang penyedia jastip, barang idaman dapat diperoleh dengan harga relatif lebih murah.
Pengertian Bisnis Jastip
Sudah bisa ditebak secara permukaan garis besar usaha ini melalui singkatan jastip yakni jasa titip. Bagi seorang penyedia jastip, usaha ini tanpa modal. Ia hanya perlu menawarkan barang yang sekiranya banyak diminati calon pembeli di negara atau kota yang dikunjungi. Barang tersebut kemudian dijual kembali dengan harga lebih tinggi sebab menghitung biaya pajak, ongkos membawa barang tersebut dan tentunya keuntungan yang dikehendaki.
Bagi calon konsumen, jastip menguntungkan bagi mereka sebab barang yang diincar bisa didapatkan tanpa harus pergi ke negara atau kotanya langsung. Kelebihan lainnya adalah tidak ada beban ongkos kirim yang biasanya cukup mahal jika membelinya secara daring.
Baca Juga: 5 Bisnis Sampingan Yang Bikin PMI di Luar Negeri Tambah Penghasilan
Kisaran Omset dari Jastip Luar Negeri
Seperti disinggung pada paragraf awal tentang pengertian bisnis jastip, di sini kisaran omset akan membahas bisnis jastip untuk barang dari luar negeri. Tidak ada standar baku mengenai jumlah omset dari usaha ini. Jumlah barang yang dipesan menentukan jumlah omset yang akan diterima. Ini seperti berdagang pada umumnya. Semakin banyak barang yang dipesan, omset akan semakin besar.
Yang perlu diketahui adalah adanya beberapa potongan pajak yang menyertai barang yang dipesan lewat jastip luar negeri. Sebagai contoh, si penyedia jasa jastip mempunyai target pesanan 75 barang. Setiap barang tersebut berharga US$300. Berikut perhitungan pajaknya saat barang tersebut sampai di Indonesia:
Baca Juga: 3 Ide Kerja Sampingan Online Buat Kamu Dapat Uang Tambahan Saat Pandemi
Menghitung Modal
- Harga Beli = US$300
- Bea Masuk 10% = $30
- Pajak PPN 10% = $30
- Pajak PPh 2% = $6
Total Modal = $366
Menentukan Harga Jual
- Modal = $366
- Tarif Jastip = $160
- Harga Jual = $526
Besaran Omset sejumlah:
- Jumlah Barang = 75
- Harga Jual = $526
- Besaran Omset= 75 x $526 = $39.450
- Besaran Laba= 75 x $160 = $12.000
Dengan contoh pesanan 75 barang, omset bisa mencapai $39.450 dengan keuntungan $12.000.
Baca Juga: 5 Tips Berwirausaha Bagi Mantan PMI, Biar Sukses Di Negeri Sendiri
Alur Bisnis Jastip
Poin berikutnya setelah pengertian bisnis jastip adalah memahami alur kerjanya. Harap diketahui terlebih dahulu bahwa jastip memakai sistem pemesanan di muka. Jadi, belilah produk setelah ada pemesannya.
Tahapan pertama, informasikan ke teman, saudara hingga pengikut di media sosial bahwa Sahabat Migran akan membuka jastip dari kota atau negara tertentu. Isi feed di media sosial dengan contoh produk yang akan dibeli di negara tersebut dan siap dibawakan untuk siapa yang memesannya. Bisa juga foto produk disebarkan melalui aplikasi chatting yang populer saat ini.
Buatlah daftar pemesan beserta produk yang mereka pesan. Terbukalah dengan calon pembeli barang tersebut mengenai tarif jastip, marjin keuntungan ke dalam setiap produk. Pastikan harga yang akan sampai ke tangan konsumen sudah disepakati kedua belah pihak.
Baca Juga: Penting, 7 Tips Menjadi Wirausahawan Sukses Bagi PMI Purna Yang Wajib Dijalankan
Panduan Memulai Jasa Jastip
Di bawah ini tahapan dari awal hingga akhir jika ingin merintis bisnis jasa jastip:
1. Bisa Berkomunikasi dengan Bahasa Dimana Barang Akan Ditawarkan
Tidak perlu fasih tetapi setidaknya bisa berkomunikasi dalam bahasa negara tujuan dimana Sahabat Migran akan menawarkan barang ke calon pembeli. Misalnya, jika Sahabat Migran akan ke Jepang maka pelajarilah terlebih dahulu bahasa Jepang untuk sekadar membantu nanti saat membeli atau menawar produk tersebut. Kemampuan bahasa akan banyak membantu dalam mendapatkan harga produk yang lebih rendah.
2. Meneliti Minat Konsumen Nasional
Dalam pengertian bisnis jastip tidak bisa dilepaskan riset bisnisnya. Sahabat Migran harus mengetahui produk yang memang memiliki banyak peminat. Perlu diketahui bahwa pangsa pasar produk jastip cukup spesifik, yakni orang dengan minat tertentu. Biasanya mereka golongan menengah dan menengah ke atas. Tanyakan dahulu ke mereka jenis produk yang disukai dan tarif produk yang masih terjangkau untuk anggaran mereka.
3. Bagikan Foto Produk yang Unik
Menarik tetapi jujur sesuai kondisi barang tersebut. Penyajian produk yang estetik penting sebab akan dipajang di media sosial dan jenis media daring lainnya. Jika sulit menghasilkan foto produk yang baik, Sahabat Migran dapat meminta foto produk langsung dari sang produsen. Foto produk seperti ini biasanya akan lebih efektif menggaet calon konsumen.
4. Tentukan Harga Jastip yang Realistis
Ini terutama berlaku bagi yang ingin merintis bisnis jastip barang dari luar negeri. Meski calon konsumen tergolong berada, tetaplah memasang tarif jastip beserta harga produk akhir yang ditawarkan secara realistis. Hindari memasang tarif jastip yang terlampau tinggi sebab calon pembeli dapat mencari yang lebih terjangkau tarif jastipnya. Mengapa? Karena calon pembeli pasti sudah tahu harga produk yang ditawarkan dan tarif jastip dari penyedia lainnya.
5. Pastikan Barang Berkualitas Baik
Produk harus sesuai harapan pembeli yang telah membayar mahal. Pastikan produk aman dan terjaga kualitasnya selama dalam perjalanan. Kemas barang secara maksimal jika harus dikirim dari luar negeri. Hindari kerusakan barang sebisa mungkin.
Dengan penjelasan lengkap di atas, tertarikkah Sahabat Migran membuka jastip luar negeri?