RumahMigran.com – Surat edaran yang dikeluarkan SDN Karangtengah III, Gunungkidul mendadak viral di media sosial. Surat tersebut berisi aturan yang mewajibkan murid baru kenakan pakaian muslim. Dengan wajibkan siswa baru berbaju muslim, ternyata gaungnya hingga keluar dari Gunungkidul. Pihak sekolah membenarkan hal tersebut, dan tidak mengerti kenapa menjadi viral.
Baca Juga: Heboh Ayam keliaran di Mal, Ternyata Ini Penyebabnya
Kepala SDN Karangtengah III, Puji Astuti membenarkan surat edaran tersebut. Menurutnya surat yang ditujukan untuk orangtua murid itu dibuat oleh Guru dan karyawan SD Karangtengah III. “Iya, itu (surat edaran) yang buat guru dan karyawan,” ujarnya saat ditemui wartawan di SDN Karangtengah III, Desa Karangtengah, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul.
Menurut penjelasannya pembuatan aturan tersebut dikarenakan murid laki – laki yang kesulitan mengenakan sarung untuk menjalankan ibadah salat. Kemudian ia mengadakan forum bersama wali murid untuk membahas permasalahan tersebut. Dengan wajibkan siswa baru berbaju muslim pihak sekolah berharap dapat memudahkan murid-murid dalam beribadah.
Baca Juga: Fenomena Langka Terjadi, Gunung Bromo dan Semeru Bersalju
“Dalam forum pertemuan wali murid kami menyampaikan bahwa kalau pas kegiatan sholat anak yang laki-laki itu mestinya pakai sarung, kemudian yang kecil-kecil itu kan belum bisa pakai dan jadi ribet. Nah, tujuan saya (menyarankan murid muslim mengenakan pakaian muslim) biar anak nggak ribet saat salat dan agar seragam saja,” tuturnya menambahkan. Puji menyebut, sejak pemberlakuan aturan tersebut, belum pernah mendapat keluhan dari orangtua murid. Apalagi, semua murid yang Sekolah di SD Karangtengah III memang muslim.
“Sekarang sebagian sudah berpakaian muslim dan sebagian belum. Yang jelas sampai saat ini belum ada yang mengeluh ke saya,” ucapnya. Dia mengakui ada kesalahan dalam isi surat tersebut dan akan merevisinya.
Baca Juga: Video Wanita Bawa Anjing Di Masjid, Teriak-teriak Cari Suami Dimana
“Maksud saya kalau yang muslim itu dianjurkan, hanya dianjurkan, itu ditaati boleh dan tidak. Kami hanya menganjurkan, ditaati syukur, tidak pun tidak apa-apa,” jelasnya. “Maksud kami nggak ada diskriminasi, kalau saat ini ada (siswa baru) nonmuslim kami terima dan tidak kami paksa,” kata Puji.
Pujipun heran dengan beredarnya surat keterangan tersebut hingga ke media internet dan menyebabkan sedikit kegaduhan di dunia maya.
Baca Juga: 5 Kuliner Ekstrim Negara China, No.5 Cukup Mengerikan Untuk Dimakan