RumahMigran.com – Belajar bahasa Taiwan untuk TKI merupakan suatu hal penting pertama yang harus dilakukan oleh seorang calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) atau CPMI (Calon Pekerja Migran Indonesia) Taiwan.
Jika Sahabat Migran berencana untuk bekerja atau mengejar pendidikan di luar negeri, terutama di Taiwan, penting untuk memahami pentingnya mempelajari bahasa setempat. Sebagai seorang TKI pemula yang akan berada di Taiwan, Kamu sebaiknya memulai dengan memahami kosakata sehari-hari dalam bahasa Taiwan. Bahasa Mandarin, yang juga merupakan bahasa nasional di Republik Rakyat Cina dan Taiwan, adalah kunci utama untuk berkomunikasi dengan orang setempat.
Penting untuk belajar bahasa Taiwan untuk TKI pemula yang ingin bekerja atau belajar di Taiwan, bahwa memahami bahasa Taiwan tidak hanya terbatas pada bahasa Mandarin saja. Namun disarankan juga untuk mempelajari bahasa Hokkien.
Mengapa demikian? Karena mayoritas masyarakat Taiwan masih menggunakan bahasa Hokkien dalam percakapan sehari-hari. Terutama generasi tua lebih cenderung menggunakan bahasa Hokkien daripada bahasa Mandarin. Sementara itu, bahasa Mandarin lebih umum digunakan oleh generasi muda dan penduduk kota besar di Taiwan.
Baca Juga: Terjawab Sudah, Berapa Gaji TKI di Taiwan?
7 Tips Belajar Bahasa Taiwan untuk TKI

Kamu memiliki beragam pilihan untuk belajar bahasa Taiwan sebagai seorang TKI, dan setiap pilihan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagai contoh, tidak semua orang merasa cocok dengan metode pembelajaran melalui aplikasi. Oleh karena itu, penting untuk mencoba berbagai cara belajar yang tersedia.
Kami telah menyediakan beberapa tips untuk membantu Kamu dalam proses belajar bahasa Taiwan. Kamu dapat memanfaatkan berbagai saran ini sebagai alat bantu pembelajaran yang lebih sering. Jika mungkin, coba satu per satu, dan jika ada yang tidak memungkinkan, pindah ke pilihan lain.
Sebaiknya Kamu menjelajahi semua tujuh pilihan ini, jangan melewatkan pembahasan terakhir, dan baca semuanya hingga selesai agar Kamu dapat meraih hasil yang optimal.
Berikut adalah beberapa tips yang dimaksud:
1. Belajar membaca Huruf Mandarin
Huruf Mandarin memiliki perbedaan signifikan dengan huruf dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Terdapat karakter khusus dalam Mandarin yang disebut sebagai hanzi, mirip dengan aksara Jawa dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengambil kursus Mandarin secara serius ketika ada kesempatan.
Sekedar informasi tambahan, hanzi memiliki akar dari lukisan para leluhur, jadi memahami asal-usulnya dapat memudahkan proses pembelajaran. Untuk membantu mengingat lebih banyak kosakata, disarankan untuk mengulanginya sebanyak 354 kali.
2. Menggunakan Aplikasi Penerjemah atau Pleco Solusinya

Sebelum berangkat ke Taiwan untuk bekerja, terkadang ada waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk persiapan. Daripada hanya bermain permainan online saat waktu senggang, lebih baik memperluas kosakata dengan menggunakan Pleco. Sambil bermain di ponsel, kita dapat meningkatkan kosa kata secara seru. Bahkan, kita bisa menggunakan aplikasi tersebut untuk memindai dan memahami kosakata dalam bahasa asing. Ini bisa menambah keseruan dan sangat bermanfaat dalam situasi yang mendesak.
3. Mendengar adalah cara pembelajaran paling natural
Sebelum berangkat ke Taiwan untuk bekerja, terkadang ada waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk persiapan. Daripada hanya bermain permainan online saat waktu senggang, lebih baik memperluas kosakata dengan menggunakan Pleco. Sambil bermain di ponsel, kita dapat meningkatkan kosa kata secara seru. Bahkan, kita bisa menggunakan aplikasi tersebut untuk memindai dan memahami kosakata dalam bahasa asing. Ini bisa menambah keseruan dan sangat bermanfaat dalam situasi yang mendesak.
4. Praktik Pengucapan
Setelah menghafal karakter hanzi, penting untuk memahami bagaimana cara membacanya. Ini karena kemahiran dasar dalam berbahasa melibatkan mendengar, membaca, dan berbicara. Meskipun menulis juga memiliki peran penting, itu seringkali merupakan tahap yang lebih lanjut dalam penguasaan bahasa.
5. Belajar Penulisan

Langkah selanjutnya dalam belajar bahasa Taiwan untuk TKI adalah fokus pada kemampuan menulis. Sahabat Migran tidak perlu khawatir, karena sekarang hampir segalanya tersedia secara online. Dengan bantuan sumber-sumber online ini, kamu dapat belajar bahasa Taiwan tanpa harus terlalu khawatir tentang aturan penulisan, yang penting adalah menguasai dasarnya terlebih dahulu.
6. Belajar dari Aplikasi Ome TV dan Sejenisnya Patut Dicoba
Ada pilihan lain yang bisa menjadi alternatif terakhir, yaitu menggunakan aplikasi seperti Ome TV. Dengan metode belajar ini, Kamu dapat berinteraksi dengan orang-orang dari luar negeri, terutama Taiwan, untuk mempraktikkan kemampuan berbicara dalam bahasa tersebut.
Sebenarnya masih ada banyak hal lain yang bisa dijelajahi, tetapi pada tingkat dasar, sampai di sini mungkin sudah cukup. Kamu bisa mencoba metode ini saat memiliki waktu luang atau saat menunggu giliran untuk berangkat. Dengan berbagai cara ini, mempelajari bahasa Taiwan untuk TKI dapat menjadi lebih mudah dan terjangkau.
7. Turut Serta dalam Komunitas Online
Tersedia berbagai komunitas yang dapat membantu dalam cara belajar bahasa Taiwan untuk TKI. Sahabat Migran disarankan untuk, bergabung dalam komunitas-komunitas tersebut sambil mencari teman sekerja. Dengan melakukannya, Kamu akan mendapati bahwa proses belajar akan menjadi lebih lancar dan efektif.
Baca Juga: Cek Resi Pos TKI: Cara Praktis Lacak Pengiriman Pekerja Migran Indonesia
Tips Mudah Belajar Bahasa Taiwan

Bahasa Mandarin Taiwan, atau bahasa nasional Republik Tiongkok ini adalah salah satu variasi bahasa Mandarin yang digunakan sebagai bahasa nasional di Taiwan. Dasar dari bahasa Mandarin Taiwan ini dapat ditemukan dalam kamus “Guoyu Cidian.”
Bahasa Mandarin Taiwan, yang juga dikenal sebagai Bahasa Standar Taiwan, memiliki persamaan dengan Bahasa Mandarin Standar atau Putonghua (bahasa resmi di Tiongkok daratan) dalam banyak aspek, seperti tata bahasa dasarnya dan kosakata, meskipun terdapat perbedaan dalam sistem penulisan serta beberapa pengucapannya.
Sama seperti bahasa Mandarin, bahasa Mandarin Taiwan juga memiliki nada yang berbeda dalam penulisan dan pengucapannya. Memahami dan menguasai nada-nada ini adalah kunci untuk berbicara bahasa Mandarin dengan benar. Terdapat empat nada dalam Bahasa Mandarin:
- Nada satu adalah nada tinggi dan datar.
- Nada dua adalah nada yang meningkat.
- Nada ketiga adalah nada yang melengkung dari atas ke bawah dan kemudian naik kembali.
- Nada keempat adalah nada yang menurun.
Pelajari Bunyi Suara dalam Bahasa Taiwan
Memulai cara belajar bahasa Taiwan untuk TKI, dapat Sahabat Migran memulai dengan menguasai intonasi dan pengucapan yang benar terlebih dahulu.
Memahami pengucapan beberapa konsonan dalam bahasa Taiwan dapat dimulai dengan perbandingan dengan suara-suaranya dalam bahasa Indonesia, seperti berikut ini:
- ‘h’ dalam bahasa Taiwan mirip dengan ‘h’ dalam bahasa Indonesia, tetapi lebih dalam.
- ‘x’ dalam bahasa Taiwan, Kamu bisa menempatkan ujung lidah Anda dekat garis gigi dan gusi, serta bagian tengah lidah di dekat langit-langit mulut. Setelah itu, hembuskan udara dari mulut. Suaranya akan mirip dengan ‘sh’, namun lebih dekat dengan ‘s’.
- ‘q’ dalam bahasa Taiwan hampir mirip dengan melafalkan ‘x’, tetapi gunakan suara ‘t’ sebagai awalan. Suaranya akan terdengar seperti ‘ch’, namun lebih dekat dengan ‘ts’.
- ‘j’ dalam bahasa Taiwan mirip dengan bunyi ‘q’, tetapi Kamu harus menggunakan suara. Alih-alih hanya menghembuskan udara dari mulut, lafalkan ‘j’ dengan suara di belakangnya. Perbedaan antara ‘q’ dan ‘j’ mirip dengan perbedaan antara pengucapan ‘s’ dan ‘z’ dalam bahasa Inggris.
- ‘ü’ dalam bahasa Taiwan adalah huruf vokal yang tidak ada dalam bahasa Indonesia. Namun, pengucapannya relatif mudah. Pertama, bulatkan lidah seperti saat mengucapkan ‘u’ dalam ‘bukan’. Kemudian, bulatkan suara ‘i’ seperti dalam kata ‘bintang’.
- ‘zh’ dalam bahasa Taiwan cukup mirip dengan ‘j’ dalam bahasa Indonesia. Tetapi, posisikan mulut Kamu seperti saat akan mengucapkan huruf ‘r’ dalam bahasa Mandarin.
- ‘ch’ dalam bahasa Taiwan mirip dengan pengucapan huruf ‘c’ dalam kata ‘cek’ dalam bahasa Indonesia. Tetapi, posisikan mulut Kamu seperti akan mengucapkan huruf ‘r’ dalam bahasa Mandarin.
- ‘sh’ dalam bahasa Taiwan cukup mirip dengan pengucapan ‘sh’ dalam bahasa Indonesia. Namun, posisikan mulut Kamu seperti akan mengucapkan huruf ‘r’ dalam bahasa Mandarin. Suara ‘sh’, ‘ch’, ‘zh’, dan ‘r’ dikenal sebagai ‘retroflex’ karena mereka memiliki karakteristik yang serupa.
Baca Juga: Persyaratan Bekerja ke Luar Negeri: Ini Dia Mekanismenya
Menghafal Kosakata Sederhana Bahasa Mandarin

Kamu dapat memulai mengingat sejumlah kosakata dalam bahasa Mandarin dengan pendekatan berikut:
- Mulailah dengan waktu dalam satu hari (siang: xià wÇ”, pagi: zÇŎ shàng, malam: wÇŎn shàng).
- Kenali bagian-bagian tubuh (kaki: jiÇŎ, kepala: tóu, tangan: shÇ’, dll.).
- Pelajari berbagai warna, hari, bulan, kata sambung, cuaca, dan hal lainnya.
Ketika Kamu mendengar sebuah kata dalam bahasa Indonesia, coba pikirkan cara melafalkannya dalam bahasa Mandarin Taiwan. Jika Kamu mengalami kesulitan, catat kata tersebut dan temukan padanannya dalam bahasa Mandarin kemudian.
Buat catatan kecil sebagai panduan dalam proses belajar ini. Kamu juga bisa menempelkan label dengan karakter, pinyin, dan pelafalan bahasa Mandarin Taiwan pada benda-benda di rumah kamu, seperti meja, kursi, cermin, tempat makan, tempat kerja, dan sebagainya. Ini akan membantu kamu terbiasa dengan kosakata dan memperkuat pemahaman kamu tentang bahasa ini.
Kesimpulan
Menguasai kosa kata yang luas merupakan hal terbaik dan kunci di dalam belajar bahasa asing, terutama bagi TKI yang ingin belajar bahasa Taiwan. Tetapi di dalam belajar Bahasa Taiwan untuk TKI, akurasi merupakan hal yang lebih krusial.
Tak ada gunanya sebuah kata apabila Kamu, sebagai seorang TKI, tidak mampu melafalkannya dengan benar, yakni dengan nada yang benar.
Sebab, pelafalannya yang berbeda akan menunjukkan arti berbeda pula. Contohnya, memakai nada yang salah untuk mengatakan mÄ, bukan mÇŎ, yang berarti “ibu”, padahal yang Kamu, adalah ‘kuda’.