RumahMigran.com – Menanam tomat tetap membuka peluang bisnis tinggi disebabkan permintaan konsumen untuk banyak sektor. Sehingga, tidak pernah ada kata terlambat untuk mulai bertanam tomat. Artikel ini akan membagikan panduan cara menanam tomat yang lengkap bagi pemula.
Sebenarnya, tomat (Lycopersicon esculentum L) berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Akan tetapi, tomat sudah bisa ditanam di seluruh dunia. Terdapat lebih dari 400 varietas tomat untuk mengakomodir petani, yang tinggal di dataran tinggi atau dataran rendah.
Contoh varietas yang cocok ditanam di dataran tinggi adalah berlian, mutiara, dan kada. Sedangkan yang pas ditanam di dataran rendah contohnya yakni intan, ratna, dan CLN. Jenis tomat GH2 dan GH4 dapat ditanam di kedua kodisi tersebut.
Meski demikian, idealnya tomat dibudidayakan pada kisaran suhu 20 dan 27 derajat Celcius. Curah hujan per tahun berkisar antara 750 dan 1250 mg. Ketinggian paling cocok antara 0 dan 1500 mdpl.
Cara menanam tanaman tomat di sini mencakup tahapan yang lengkap, mulai dari menyeleksi benih hingga memanennya.
Baca Juga: 6 Panduan Menanam Cabe Merah untuk Datangkan Cuan Dari Pertanian
1. Cara menanam tomat pertama dengan menyeleksi benih tomat
Pelajari terlebih dahulu lokasi yang akan ditanami tomat. Jika di dataran tinggi, sesuaikan dengan varietas yang memang lebih cocok ditanam di lahan tersebut. Begitu pula jika kalian tinggal di dataran rendah.
Terdapat dua cara untuk mendapatkan benih tomat. Yang pertama adalah dengan membeli di toko penyedia saprotan. Kedua adalah dengan membuatnya sendiri. Caranya yakni dengan memilih buah tomat terbesar dan tidak cacat. Setelah menemukannya, biarkan benih tersebut menua di pohon. Berikutnya, ambil biji lalu gunakan air untuk membersihkannya dari lendir. Rendam biji dalam air. Ambil biji yang tenggelam.
Pilih lagi biji dengan melihat bentuknya yang tidak cacat atau keriput. Tahap terakhir adalah jemur biji terpilih tersebut lalu taruh dalam tempat kering dan steril.
2. Cara menanam tanaman tomat dengan cara penyemaian
Tahapan kedua dalam cara menanam tanaman tomat kali ini adalah menyemaikan benihnya hingga daun dan batangnya cukup kuat. Lakukan penyemaian di atas media tersendiri alias tidak tergabung dengan penanaman massal.
Ada dua cara penyemaian. Yang pertama menggunakan polybag sebagai mediumnya. Fungsi utama polybag adalah menurunkan resiko tomat stres saat dipindahkan. Jika memilih cara ini, Anda harus merogoh kocek lebih dalam. Proses penyemaian antara 35 dan 40 hari.
Langkah-langkahnya sebagai berikut. Pertama, lubangi media persemaian sedalam 1 cm. Taruh satu biji tomat per polybad lalu tutup dengan media tanam. Robek polybag untuk memindahkannya. Masukkan tanaman beserta tanah di dalam polybag ke dalam lubang tanam.
Cara kedua adalah dengan bedengan. Tahapannya adalah buatlah larikan atau garis di atas media persemaian dengan membuat jarak antar larik 5 cm dan kedalaman 1 cm. taruh benih ke dalam larikan dengan jarak 2-3 cm antar benih. Gunakan tanah untuk menutup larikan lalu siram secukupnya. Untuk memindahkannya, siram air untuk melunakkan media sehingga akar tidak putus. Kedua, melalui cara putar dengan mengambil tanaman beserta tanah di sekelilingnya.
Baca Juga: Begini Cara Budidaya Cabai, Ternyata Tidak Sulit Dengan Lahan Terbatas!
3. Mengolah lahannya
Idealnya, tingkat keasaman tanah yang pas untuk tomat antara pH 5,5-7. Gunakan dolomit atau kapur pertanian jika tanah terlalu asam. Selain bagus untuk tomat, menggunakan dolomit atau kapur pertanian baik untuk memperbaiki struktur tanah. Gunakan dolomit atau kapur pertanian sesuai level pH tanahnya.
Kalian bisa membajak atau mencangkul tanah hingga gembur terlebih dahulu. Setelahnya, bentuk menjadi bedengan dengan tinggi 30 cm, lebar 1 meter dan panjang sesuai kontur lahan. Jarak antar bedeng antara 30 dan 40 cm. Lalu, diamkan tanah sekitar satu pekan.
Berikan pupuk dasar berupa pupuk organik, seperti pupuk kandang atau kompos, sebanyak 20 ton untuk setiap hektarnya. Aduk hingga merata di atas bedengan. Lalu, gunakan mulsa plastik untuk menutup bedengan. Cara ini bisa membantu menjaga kelembaban tanah dan mengontrol gulma.
4. Menanam bibitnya
Buat lubang tanam pada mulsa dengan diameter 5-7 cm. buat dua lajur lubang tanam di dalam satu bedengan dimana jarak antar lajur antara 70 dan 80 cm. sedangkan jarak antar lubang dalam satu lajur 40-50 cm. Lubang dibuat sedalam 5-7 cm.
Berikutnya, masukkan bibit siap tanam. Lepas bibit dalam polygot lalu masukkan semua media tanam tanpa mencabut akarnya. Lalu ratakan dengan tanah sekitar. Untuk persemaian di bedang, cukup taruh tanaman lalu timbun dengan tanah bekas galian. Siram dengan air secukupnya.
Baca Juga: Yuk, Menanam Bawang Putih Dengan Cara Hidroponik Untuk Penghasilan Tambahan!
5. Merawat tanaman tomat
Dalam panduan budidaya tomat ini, perlu kami bagikan tips untuk intensif merawat tomat. Tanaman ini rentan terhadap hama dan penyakit. Ini terutama berlaku bagi petani tomat di dataran rendah. Bisa dicek dari resiko kerusakan tomat setelah panen antara 20 dan 50%.
Agar resiko kerusakan bisa dikurangi, kalian bisa melakukan beberapa tips di bawah ini:
a. Penyulaman
Caranya dengan mencabut tanaman yang tampak tidak sehat, seperti menguning atau layu, hingga mati. Ganti dengan bibit lain yang masih sehat. Biasanya, penyulaman dilakukan seminggu paska penanaman tomat.
b. Penyiangan
Fungsinya untuk mengangkat gulma yang dapat membuat tanaman sulit tumbuh baik. Selain menjadi pesaing tomat memperoleh nutrisi, gulma bisa menarik hama dan tanaman. Kalian bisa melakukan penyiangan tiga hingga empat kali dalam satu musim tanam.
c. Pemangkasan dalam salah satu cara menanam tomat
Kalian dapat menggunakan tangan atau pisau atau gunting jika batang sudah terlalu keras. Lakukan pemangkasan setiap minggu. Segera tebas tunas yang tumbuh pada ketiak daun agar tidak tumbuh menjadi batang. Kalian juga bisa memotong ujung tanaman setelah melihat ada dompolan buah antara lima dan tujuh biji.
d. Cara menanam tomat selanjutnya adalah dengan Pemupukan ekstra
Misalnya pada tomat organik, kalian dapat menyemprotkan pupuk organik cair yang mengandung kalium tinggi. Lakukan ini pada saat tanaman tomat hendak berbunga dan berbuah. Fasenya adalah dengan mengencerkan pupuk organik cair dengan menggabungkan satu liter pupuk cair dengan 100 liter air. Lakukan penyemprotan setiap minggu. Pilihan lainnya adalah menambahkan pupuk kandang atau kompos saat tanaman tomat berusia dua hingga tiga minggu. Ukuran pupuknya adalah satu genggam tangan untuk setiap tanaman.
Adapun untuk tomat non-organik, kalian bisa memberikan campuran urea dan KCl dengan komposisi 1:1 dengan dosis 1-2 gram untuk tiap tanaman. Berikan lagi urea dan KCl dengan dosis 5 gram untuk setiap tanaman saat tanaman berusia melampaui empat pekan. Perlu diperhatikan untuk menaruh urea dan KCl tidak pada tanamannya langsung sebab bisa melukainya. Paling baik adalah memberikan jarak 5-7 cm dari tanaman.
e. Penyiraman dan pengairan
Sebenarnya tomat bukan tanaman yang membutuhkan banyak air. Perlu dijaga agar tidak kekurangan cairan. Saat musim hujan, tidak perlu menyiram melainkan benahi saluran drainase agar air menggenang di sekitar tanaman tomat. Saat musim kemarau, siram pada pagi hari. Terus jaga agar tanah sekitar tanaman tomat tidak retak kering.
f. Instalasi lenjeran
Manfaatnya adalah agar tanaman tomat tidak roboh. Caranya yakni gunakan bambu sepanjang 1,5 hingga 2 meter lalu tancapkan pada jarak 10 hingga 20 cm dari tanaman. Kalian dapat membiarkan lenjeran tegak atau mengaitkannya dengan lenjeran lain yang bersebelahan.
Baca Juga: Budidaya Bawang Putih Hidroponik, Tidak Sulit loh Caranya!
6. Mengatasi hama dan penyakit
Cara menanam tomat di sini salah satunya adalah dengan memperhatikan hama dan penyakit. Umumnya, tanaman tomat diserang oleh ulat buah, kutu daun thrips, lalat putih, lalat buah, tungau, nematoda, penyakit layu, bercak daun, penyakit kapang daun, bercak coklat, busuk daun, dan busuk buah.
Kalian bisa menggunakan pestisida untuk membasmi hama jika sudah menggurita. Tentunya, sesuaikan dosis pestisida dengan lingkungan sekitar dan terapkan sesuai petunjuk.
Agar lebih optimal, lakukan pengendalian hama terpadu yang mencakup memilih benih bebas penyakit, memberikan pupuk berimbang, dan memberdayakan predator alami.
7. Memanen tomat
Tibalah saat untuk memanen yang biasanya dilakukan antara 60 dan 100 hari setelah menanamnya menurut varietas. Tanaman dikatakan siap panen jika kulit buah berubah menguning, tepi daun menguning, dan batang mengering.
Pilih pagi atau sore hari untuk memanen sebab tanaman tomat masih berfotosintesis saat siang hari. Sehingga jika memetik saat siang, buah tomat akan mudah layu. Kalian bisa memanen setiap dua atau tiga hari sekali.
Demikian panduan budidaya tomat dari kami. Selamat mencoba!