RumahMigran.com – Kimono merupakan pakaian tradisional khas Jepang. Dalam baju Kimono terdiri dari delapan potongan berbentuk persegi yang dipotong dari satu jenis kain bernama Tanmono. Namun, tahukah kalian jika ada beberapa fakta menarik tentang Kimono yang bakal bikin Sahabat Migran makin cinta Jepang.
Sebenarnya pakaian minimalis sudah identik dengan budaya Jepang sejak lama. Sejak pertama kali dikenakan oleh bangsawan selama periode Heian (794-1185).
Pada saat itu, masyarakatnya mengenakan beberapa lapis pakaian, Seiring berjalannya waktu, lapisan paling dalam pakaian tersebut berubah menjadi kimono modern.
Kemudian pada tahun 1683, Tokugawa, Shogun kelima melarang orang-orang mengenakan kimono yang mahal dan mencolok.
Dan selanjutnya pada masa restorasi Meiji (1868 – 1912), pemerintah pada saat itu melarang penggunaan pakaian Kimono dan ingin semua orang mengenakan pakaian barat.
Baca Juga: Hutan Bambu Sagano, Hutan Yang Mengeluarkan Suara Merdu di Jepang
Kimono telah diakui oleh UNESCO sebagai milik negara Jepang.
Sebelum membeli dan memakai pakaian ini, tidak ada salahnya menyimak fakta menarik tentang Kimono di bawah ini.
1. Kimono Dibuat Dari Satu Baut Kain
Setiap Kimono terdiri dari delapan potongan persegi panjang yang dipotong dari satu baut kain. Baut kain adalah ukuran standar, berukuran 38 sentimeter kali 12,5 meter.
Mengenakan Kimono biasanya memakai tiga potong kain. Sebagai pakaian dasar di bawah Kimono, biasanya memakai kain lambaran ringan yang disebut Nagajuban.
Karena Kimono cukup besar, maka disematkan sabuk lebar dari kain yang disebut obi (seperti orang Jawa yang mengenakan stagen). Pada saat mengenakan Kimono, selalu ingat untuk melipatnya ke seluruh tubuh.
2. Macam Dan Jenis Kimono
Kemono memiliki banyak jenis sesuai dengan karakter tubuh pemakainya. Contohnya pada kaum pria, akan cenderung mengenakan kimono dengan jaket dan celana lebar yang sering disebut Hakama. Sedangkan desain kimono pria, lebih cenderung memiliki warna yang lebih lembut.
Sedangkan kaum wanita mengenakan kimono sesuai dengan tema acara dan usia si pemakai. Beberapa fungsi Kimono itu mulai dari untuk keperluan acara formal, dan untuk acara resmi.
Bagi wanita yang sudah menikah, mereka akan lebih sering memakai Tomosode atau Kimono dengan lengan pendek. Sedang untuk remaja wanita yang lajang biasanya mengenakan Kimono dengan lengan panjang.
3. Bahan Yang Digunakan Untuk Kimono
Pakaian Kimono terbuat dari berbagai jenis kain, mulai dari sutra mewah, rami sederhana, katun serbaguna, dan campuran poliester yang bisa dicuci dengan mesin.
4 Sebagai Pusaka Keluarga
Pakaian Kimono dikenal sebagai pakaian yang mampu bertahan sangat lama alias awet, bahkan diklaim dapat bertahan hingga tiga generasi.
Pakaian Kimono sering dihiasi dengan Kamon atau lambang keluarga. Hal itu menjadikannya sebagai hadiah terindah untuk diberikan dari ibu ke anak perempuan atau ayah ke anak laki-lakinya.
Baca Juga: Inilah Mengapa Sahabat Migran, Tak Boleh Asal Bertukar Kursi di Pesawat
5. Sebuah Karya Seni
Boleh percaya atau tidak, fakta tentang pakaian Kimono begitu diagungkan oleh masyarakat Jepang. Kimono merupakan sebuah karya seni yang dapat berubah fungsi dari busana untuk bersolek ke busana multifungsi, seiring datangnya musim dingin.
Pada saat musim dingin tiba di Jepang, Kimono dapat berfungsi sebagai pencegah dingin karena terdiri dari beberapa lapis pakaian di dalamnya.
6. Sahabat Migran Bisa Mengenakan Aksesoris Yang Luar Biasa Dengan Kimono
Pada saat mengenakan Kimono, Sahabat Migran harus memakai alas kaki yang disebut kayu Geta Bakiak atau Zori, yakni sandal yang memperlihatkan tabi kaus kaki.
Namun, dari semua yang paling menonjol pada Kimono, adalah Obi atau sabuk pinggang dari kain yang dipakai sewaktu mengenakan kimono atau keikogi. Obi untuk Kimono umumnya terbuat dari kain sutra.
Nah, Sahabat Migran paling tidak sudah memahami gambaran fakta-fakta tentang pakaian Kimono melalui informasi di atas bukan?! Bagikan kepada yang lain jika bermanfaat ya!