RumahMigran.com – Penembakan Oleh Anak Bupati; Berita tidak mengenakkan datang dari Majalengka. Anak Bupati Majalengka Karna Sobahi yang bernama Irfan Nur Alam, dilaporkan ke polisi oleh seorang kontraktor yang bernama Panji Pamungkas karena menembak dirinya.
Panji di tembak usai menagih uang proyek yang belum dibayarkan sejumlah Rp. 500 juta. Penembakan kontraktor oleh anak Bupati Majalengka ini merupakan peristiwa yang cukup mengguncang Majalengka baru-baru ini.
Sementara itu Ketua Komisi III DPR, Herman Herry yang mengetahui hal ini, ketika berbicara kepada wartawan mengimbau kepada jajaran kepolisian Polda Jabar untuk memerintahkan kepolisian dalam menegakkan hukum harus objektif dan profesional, terlebih dalam menangani kasus penembakan yang menjadi perhatian publik.
Herman juga meminta polisi untuk tidak bertele-tele dalam menangani kasus ini. Hal itu menurutnya untuk menghindari kecurigaan berbagai pihak bahwa polisi tidak profesional ketika menangani kasus ini.
Herman kembali menegaskan jika dalam penegakan hukum, semua aparat untuk tidak pandang bulu, jika telah menemukan alat bukti dan sudah terpenuhi, hendaknya segera diambil langkah tegas penahanan.
Baca Juga: Cara Daftar CPNS Online Tahun 2019 di sscasn.bkn.go.id
“Jika betul ada dua alat bukti, segera penyidik mengambil langkah-langkah tegas. Jika ternyata tak memiliki bukti yang cukup, segera umumkan ke publik agar opini tidak menjadi liar yang akhirnya merugikan institusi Polri,” ujar Herman.
Sementara itu, korban penembakan oleh anak Bupati Majalengka, mengaku diintimidasi berupa ancaman hingga luka tembak di tangan.
Pengeroyokan dan penembakan terhadap Panji sendiri dilakukan di Ruko Hana Sakura, Cigasong, Majalengka, Jawa Barat, pada Minggu (10/11/2019) malam.
Awalnya Panji Pamungkasandi, seorang kontraktor yang merasa haknya belum dibayarkan berusaha untuk menemui Irfan untuk menuntut haknya.
Baca Juga: 6 Fakta Kasus Predator Anak Yang Dihukum Kebiri Kimia
Selanjutnya, Irfan yang menenteng senjata api kemudian menghampiri dan merangkul Panji sambil mengucapkan kata-kata ancaman.
“Saya dirangkul Irfan yang sambil menenteng senpinya, persis di depan kantor Irfan, dia ancam bunuh saya. Katanya kamu di sini bikin masalah terus, kamu di sini bikin rusuh terus. Padahal, kami di sana tidak ada niat keributan, sajam pun kami tak ada,” kata Panji menirukan ucapan pelaku.
Penyidik Satreskrim Polres Majalengka pun telah melakukan penyelidikan dan olah TKP. Polisi belum menetapkan Irfan sebagai tersangka meski statusnya kini masuk penyidikan.
“Belum (ada tersangka), masih berproses,” ucap Kasat Reskrim Polres Majalengka AKP M Wafdan Mutaqqin saat dihubungi, Rabu (13/11).
Hingga saat ini, Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus penembakan dan pengeroyokan terhadap kontraktor yang bernama Panji oleh anak Bupati Majalengka.
Wakapolres Majalengka Kompol Hidayatullah membenarkan terkait penyelidikan yang hingga saat ini masih berkembang.
“Benar adanya laporan terkait penembakan dan pengeroyokan terhadap kontraktor dan masih menyelidiki serta melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang mengetahui tindakan kekerasan tersebut,” ujarnya.